Presiden Irak Barham Saleh Kirim Undangan Resmi kepada Paus Fransiskus Agar Mengunjungi Negaranya

Presiden Irak Barham Saleh mengirimkan undangan resmi kepada kepala Gereja Katolik Paus Fransiskus untuk mengunjungi negaranya.

Editor: AbdiTumanggor
Vatican Media/REUTERS/Handout via ANTARA
Paus Fransiskus saat menghadiri upacara penyambutan di samping Putra Mahkota Uni Emirat Arab Mohammed bin Zayed Al-Nahyan dan Wakil Presiden UAE serta pemimpin Dubai Sheikh Mohammed bin Rashid al-Maktoum di Istana Kepresidenan di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab, 4 Februari 2019 lalu. 

Paus juga menyebut pentingnya nilai pendidikan dalam mengurangi konflik dan kekerasan di dunia.

Sementara Dr Ahmed At-Tayyeb menyerukan kepada umat Islam untuk melindungi komunitas Kristen di Timur Tengah dan untuk umat Islam di negara Barat agar dapat hidup berdampingan dan berintegrasi dengan lingkungan mereka.

"Anda adalah bagian dari bangsa ini.. Anda bukan minoritas," ujar At-Tayyeb yang dikenal sebagai salah satu pemimpim Muslim terkemuka di dunia.

Salah satu isi dari dokumen Deklarasi Abu Dhabi tersebut, seperti dirilis pemerintah UEA, yakni seruan untuk menghapuskan penggunaan istilah minoritas yang disebut hanya akan melahirkan perasaan terisolasi dan rendah diri.

Juga menyerukan untuk hubungan baik antara Timur dan Barat yang tidak dapat disangkal, diperlukan untuk kedua pihak.

Dokumen tersebut juga menyerukan perlindungan terhadap hak perempuan, anak-anak, serta orang tua, kaum difabel, dan tertindas.

Hadir dalam upacara penandatanganan, Sheikh Mohammed bin Rashid Al Maktoum, perdana menteri dan wakil presiden Uni Emirat Arab, sekaligus penguasa Dubai.

Hadir pula Sheikh Mohammed bin Zayed Al Nahyan, putra mahkota Abu Dhabi dan wakil panglima tertinggi angkatan bersenjata UEA, bersama dengan lebih dari 400 pemimpin keagamaan.

Dalam kesempatan yang sama, Sheikh Mohammed juga mempersembahkan piagam yang disebut "Penghargaan Persaudaraan Manusia" kepada Paus Fransiskus dan juga Imam Besar At-Tayyeb.

Penghargaan diberikan kepada At-Tayyeb sebagai pengakuan atas ketegasannya dalam membela moderasi, toleransi, nilai-nilai global, serta penolakannya terhadap ekstremisme radikal.

Sedangkan untuk Paus Fransiskus, yang dikenal sebagai pendorong kehidupan bertoleransi dan mengesampingkan perbedaan untuk mengajak pada perdamaian dan persaudaraan antara umat manusia.(*)

Artikel telah tayang di Kompas.com dengan judul: Presiden Irak Resmi Undang Paus Fransiskus untuk Berkunjung dan Momen Bersejarah, Paus Fransiskus Injakkan Kaki di Uni Emirat Arab

Baca: 36 Uskup Indonesia Bertemu Paus Fransiskus di Vatikan

Sumber: Kompas.com
Halaman 3/3
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved