Kadis Pendidikan Deliserdang Minta SMPN 1 Beringin Hentikan Pungutan Biaya Formulir dan Map PPDB

Saat dikonfirmasi melalui telepon selulernya Timur pun sempat meminta waktu untuk mengecek kebenaran informasi.

Penulis: Indra Gunawan |
Tribun Medan /Indra Kurniawan
Kadis Pendidikan Deliserdang Minta SMPN 1 Beringin Hentikan Pungutan Biaya Formulir dan Map PPDB. SMP Negeri 1 Beringin. 

Kadis Pendidikan Deliserdang Minta SMPN 1 Beringin Hentikan Pungutan Biaya Formulir dan Map PPDB

TRIBUN-MEDAN.com- Kepala Dinas Pendidikan Deliserdang, Timur Tumanggor terkejut ketika dikonfirmasi ada dugaan pungutan liar yang dilakukan oleh pihak SMP Negeri 1 Beringin pada hari pertama pelaksanaan Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) Deliserdang Rabu, (3/7/2019).

Saat dikonfirmasi melalui telepon selulernya Timur pun sempat meminta waktu untuk mengecek kebenaran informasi.

"Baru dengar ini saya, apa iya?, biar saya cari tahu dulu lah ya," ujar Timur Tumanggor.

Satu jam kemudian, mantan Camat Percut Seituan ini pun sempat menghubungi www.tribun-medan.com. Ia menyebut sudah meminta klarifikasi langsung oleh Kepala SMP Negeri 1 Beringin, Pitoyo.

"Saya sudah tanya langsung sama Kepala Sekolahnya dan dibilangnya itu dari Koperasi. Karena takut banyak orangtua siswa yang datang tanpa membawa map makanya ada disediakan map di koperasi," ujar Timur.

Ia menyebut sudah menginstruksikan kepada Pitoyo untuk memperbaiki situasi yang ada. Jangan sampai katanya ada orangtua siswa lagi yang kecewa karena adanya kebijakan untuk membeli map Rp 5 ribu.

Baca: SMP Negeri 1 Beringin Diduga Jual Formulir Pendaftaran PPDB Sebesar Rp 5 Ribu ke Orang Tua Peserta

Orangtua siswa ramai-ramai mendatangi SMP Negeri 1 Beringin untuk mendaftarkan anaknya Rabu, (3/7/2019).
Orangtua siswa ramai-ramai mendatangi SMP Negeri 1 Beringin untuk mendaftarkan anaknya Rabu, (3/7/2019). (Tribun Medan /Indra tribun)

Baca: Ditangkap Polisi Bawa Ganja 39 Kg, Kurir Narkoba Ini Minta Dikasihani

Baca: Jasad Penyerang Timnas Swiss Ditemukan di Kedalaman 204 Meter di Danau Como Italia

Baca: Wali Kota Medan Launching Medan Great Sale Anniversary 2019

"Udah saya bilang enggak usah dibuat lagi yang di koperasi itu (jual beli formulir pendaftaran dan map). Biarkan orangtua siswa membeli map sendiri dari luar. Kalau pun ada mau jual map yang pantas sajalah harganya saya bilang. Saya terimakasih lah atas informasi seperti ini," kata Timur.

Baca: Ronaldo Beli Mobil Mewah Lagi, Bisa Ngebut hingga Kecepatan 340 Kilometer Per Jam

Baca: Setelah Ditabrak Kapal Perikanan Vietnam, KRI Tjiptadi 381 Unjuk Gigi, Amankan 2 Kapal Ikan Vietnam

Baca: PNS Pemko Medan Erlina Habeahan Menghilang, Satpam Bilang Orangnya Periang

Formulir pendaftaran di SMP Negeri 1 Beringin ini sempat dikeluhkan oleh orang tua siswa. Hal ini lantaran formulir pendaftaran digabung (disteplas) ke map yang dijual dengan harga Rp 5 ribu perlembar.

Baca: Kalah di Kandang Sendiri, Pelatih PSMS Medan Evaluasi Pemain Bertahan dan Kiper

SMP Negeri 1 Beringin Diduga Jual Formulir Pendaftaran PPDB Sebesar Rp 5 Ribu ke Orang Tua Peserta

Hari pertama pelaksanaan Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) SMP Negeri di Kabupaten Deliserdang ditemui dugaan pungutan liar (pungli) Rabu, (3//2019).

Salah satu sekolah yang diduga melakukan pungli itu adalah SMP Negeri 1 Beringin.

Map dan formulir ini harus diambil di ruang koperasi sekolah.

"Iya Rp 5 ribu harganya. Ya harus bayar lah, namanya ada mapnya," ucap seorang wanita yang menjaga koperasi sekolah.

Beberapa orang tua siswa juga tampak kecewa karena ada biaya lain yang harus mereka keluarkan lagi.

"Untuk mengonlinekan harus bayar lagi. Kalau dikasih Rp 5 ribu enggak mau katanya harus sama seperti yang di luar Rp 20 ribu, kalau 10 ribu dikasih pun masih merengut," kata Ridwan Siahaan salah satu orang tua siswa.

Kepala SMP Negeri 1 Beringin, Pitoyo menyebut bahwa pada tahun ini mereka menyediakan kuota kursi sebanyak 192. Disebut ada enam ruangan yang menampung siswa didik baru ini.

Baca: 4 Selebritas Indonesia Masuk 100 Wanita Tercantik di Dunia versi TC Candler, Ada Maudy Ayunda

Baca: Perdana Berlaga di Liga Mahasiswa Piala Menpora, Universitas Darma Agung Targetkan Lolos Semi Final

Baca: Heboh Soal Penerapan Tilang Elektonik di Medan, Ini Penjelasan Kapolrestabes Medan Kombes Dadang

"Satu kelas ada 32 orang nantinya. Tahun ini sedikit memang karena tahun sebelumnya kami menampung untuk 7 kelas bahkan pada tahun 2017 untuk siswa baru sempat menerima 10 kelas,"kata Pitoyo.

Mengenai dugaan pungli untuk biaya formulir, Pitoyo pun mengaku tidak tahu menahu. Meski dalam kepanitiaan penerimaan siswa baru ini ia adalah penanggungjawab namun katanya itu bagian dari kebijakan koperasi.

Baca: Buya Yahya Beri Tips Cara Taubat Seusai Lakukan Fitnah, Makian, dan Pergunjingan di Pilpres 2019

Baca: Harimau Kejar Pengendara Sepeda Motor, Hewan Buas Itu Nyaris Terkam Manusia hingga Video Viral. .

Baca: Ivan Ditangkap Polisi saat Bakar Potongan Kabel Curian Milik PT Namasindo di Perladangan

Walaupun ada stempel sekolah pada formulir pendaftaran yang melekat di map ia tidak tahu menahu.

"Dari saya enggak ada perintah kutip uang apapun. Itu koperasi yang jual map," kata Pitoyo.

Baca: PERCERAIAN dengan Bos Amazon Jeff Bezos Rampung Pekan Ini, Istri Dapat Rp 535 Triliun

Baca: Plaza Medan Fair Berikan 600 Kuota Hadiah untuk Anak Berprestasi

Baca: Sekotak Peluru Runcing dan Berkarat Ditemukan Warga Parbuluan Dairi di Ladang Kopi

"Ya kan pakai modal juga itu bang (beli mapnya),"kata anggotanya.

(dra/tribun-medan.com)

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved