50 Tahun Tak Nikmati Listrik Warga Kirim Surat ke Plt Bupati Asahan, Jawaban Diterima Bikin Sedih
PT Lonsum, Gunung Melayu telah bersedia menebang tanaman sawit di areal lahan HGU milik mereka yang akan didirikan tiang listrik milik PLN.
Untuk penerangan saban harinya warga menggunakan genset pribadi yang biaya operasionalnya jauh lebih mahal dari tarif PLN.
Mesin genset itu, hanya difungsikan warga menjelang malam hingga pukul 22.00 WIB.
Selebihnya warga hidup tanpa aliran listrik.
Keterbatasan biaya untuk membeli solar yang membuat warga tak bisa mengoperasikan mesin genset sepanjang waktu.
"Selama ini masyarakat bergantung dengan mesin genset, rata-rata dioperasikan empat jam. Sebulan hampir Rp 500 ribu untuk beli solar aja," kata seorang warga Dusun III Bukit Kijang, Parmin.
Pria yang telah bermukim di Dusun III Bukit Kijang sejak tahun 1978 berharap listrik PLN segera dapat dinikmati oleh warga setempat.
"Harapannya listrik PLN bisa segera masuk ke tempat kami. Kalau berharap genset, biaya yang dikeluarkan tidak sedikit. Untuk nyari solar aja kadang payah," pungkasnya.
(ind/tribun-medan.com)