KISAH BUNG HATTA; hingga Wafat tak Mampu Beli Sepatu Bally yang Diinginkan terpaksa Lakukan Ini

Proklamator Republik Indonesia Mohammad Hatta sangat dikenal dengan gaya hidupnya yang amat sederhana.

Editor: Tariden Turnip
Kompas/JB Suratno
Bung Hatta (berdiri) ketika menjelaskan lagi pendapatnya tentang saat-saat menjelang Proklamasi Kemerdekaan di rumah bekas penculiknya, Singgih (baju batik hitam) Jumat siang kemarin. Tampak dari kiri kekanan: GPH Djatikusumo, D. Matullesy SH, Singgih, Mayjen (Purn) Sungkono, Bung Hatta, dan bekas tamtama PETA Hamdhani, yang membantu Singgih dalam penculikan Soekarno Hatta ke Rengasdengklok. 

Visi Bally yang dituangkan dalam sepatu membawanya cepat berkembang, dan mendapat sorotan.

Hingga pada 1857 ia sudah semakin memperluas pasarnya hingga ke luar Swiss.

1860

Bally sudah mempekerjakan 500 orang perajin dan menyulap Schönenwerd menjadi semacam kota perusahaan, yang juga menawarkan manfaat dari perawatan kesehatan dan fasilitas sosial.

1870

Bally mulai mengimpor mesin dari Amerika Serikat untuk semakin mengokohkan posisinya sebagai produsen sepatu nomor satu Eropa.

Pada tahun yang sama, Bally membuka toko pertamanya di Geneva, Swiss dan Montevideo, Uruguay.

1873

Merek ini melakukan ekspansi dengan membuka toko di Buenos Aires, Argentina.

1879

Pada tahun ini, Bally sudah menjadi merek bergengsi di kalangan orang-orang fesyen Paris setelah mereka membuka toko di Rue Martel, Perancis

1882 

Ekspansi bisnis Bally ke New Bond Street di London, Inggris.
Ekspansi bisnis Bally ke New Bond Street di London, Inggris. (BALLY)

Bisnis Bally semakin kuat di daratan Eropa setelah melakukan ekspansi bisnis ke New Bond Street di London, Inggris. 

Pada dekade yang sama, Bally menciptakan sebuah logo merek yang menjadi ciri khas perusahaan.

Logo tersebut menggambarkan pegunungan Austria, tanah kelahiran nenek moyang Carl Franz Bally.

1890

Bally merevolusi desain sepatu wanita dengan pump klasik modern ala Zürich.

1892

Bisnis ini kemudian dipimpin oleh kedua anak Bally, Edouard dan Arthur Bally pada 1892.

Keduanya semakin menancapkan kaki bisnis sepatu Bally pada jalur kesuksesan. Merekalah yang mewarisi koleksi sepatu yang mengedepankan desain dan fungsi itu.

1896

Inovasi berlanjut ketika Bally menggabungkan teknik Goodyear ke dalam pembuatan sepatu buatan tangan.

1916

Bally kemudian menjelma menjadi perusahaan multinasional pertama.

Halaman
1234
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved