Cekcok dengan Sopir Angkot, Kompol Nadapdap KO, Kepala dan Bibir Berdarah, Ini Penjelasan Polisi
Kompol Nadapdap saat ini menjabat sebagai Kanit IV Kamneg Diintelkam Polda Metro Jaya.
#Cekcok dengan Sopir Angkot, Kompol Nadapdap KO, Kepala dan Bibir Berdarah, Ini Penjelasan Polisi
TRIBUN-MEDAN.com - Kapolresta Depok, AKBP Azis Ardiansyah, membenarkan informasi yang beredar di media sosial tentang pemukulan terhadap mantan Kapolsek Pancoran Mas Depok, Kompol Nadapdap, oleh sopir angkot T 19 jurusan Kampung Rambutan-Depok.
Pemukulan terjadi di sekitar Apartamen Taman Melati Margonda, Depok, Sabtu (24/8/2019) lalu.
Kompol Nadapdap saat ini menjabat sebagai Kanit IV Kamneg Diintelkam Polda Metro Jaya.
Azis mengatakan, pihak kepolisian tengah mencari sopir angkot tersebut.
"Iya sudah dalam pengejaran," kata Azis saat dikonfirmasi Kompas.com, Senin.
Baca: Akhirnya Ahok dan Anies Baswedan Cipika-cipiki, Awalnya Anies Memanggil: Pak Basuki Pak Basuki
Baca: Wakil Ketua DPRD Sulut dari Demokrat Mendadak Gerayangi Tubuh ES di Mobil Lontarkan kata tak Senonoh
Baca: Pria 21 Tahun yang Pertama Kali Dihukum Kebiri di Indonesia, Kasus Pencabulan 9 Anak
Azis tak menjelaskan kronologi peristiwa itu.
Peristiwa itu antara lain diinformasikan oleh akun Instagram @depok24jam.
Berdasarkan narasi di akun tersebut, Kompol Nadapdap mengalami penganiyaan pada Jumat lalu.
Tersangka pelakunya adalah seorang sopir angkot T19 jurusan Depok-Pasar Minggu.
Lokasi kejadian di depan Apartemen Taman Melati Jalan Margonda Raya, Depok.
Kompol Nadapdap, pada saat itu, dikatakan tengah mengendarai mobil Isuzu Ertiga warna putih bernopol B 1791 WJC dari rumahnya menuju Pasar Minggu.
Kompol Nadapdap hendak bertemu anggotanya dalam rangka dinas monitoring kegiatan milad FPI yang akan dilaksanakan di Stadion Rawa Badak, Koja Jakarta Utara.
“Dalam perjalanan Depok menuju Pasar Minggu yang semula saya berada pada jalur kanan mengambil ke jalur kiri secara perlahan, dikarenakan jalur kanan dimasuki oleh kendaraan yang datang dari jalan Ir H. Juanda Depok.
Dan pada saat saya mengambil jalur kiri dari belakang ada kendaraan angkutan kota T19 yang akan melintas di jalur yang sama dan merasa terhalang karena masuknya kendaraan saya.