Breaking News

Anak Ipda Erwin Yuda, Polisi yang Gugur Terbakar Saat Amankan Demo, Akui Sempat Berniat Balas Dendam

Ipda Erwin Yuda Wildani, polisi yang meninggal akibat terbakar saaat mengamankan aksi demo mahasiswa, dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Cikaret.

Editor: Juang Naibaho
TribunMataram Kolase/ Instagram/ (Firman Taufiqurrahman)
Jenazah Ipda Erwin Yudha dibawa ke Cianjur dari RSPP pada pukul 06.30 WIB dan dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Kabupaten Cianjur dengan prosesi pemakaman kedinasan yang dipimpin oleh Kapolda Jawa Barat, Irjen Pol Drs. Rudi Sufahriadi. Ipda Erwin Yudha, polisi terbakar di Cianjur meninggal dunia. (TribunMataram Kolase/ Instagram/ (Firman Taufiqurrahman)) 

TRIBUN MEDAN.com - Ipda Erwin Yuda Wildani, polisi yang meninggal akibat terbakar saaat mengamankan aksi demo mahasiswa, dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Cikaret, Kabupaten Cianjur, Senin (26/8/2019).

Di lokasi pemakaman, anak laki-laki Ipda Erwin Yuda, yakni Erik Yudha Saputra (24) bicara soal dendam dan amarah atas peristiwa yang merenggut nyawa ayahnya.

Saat ditemui Tribunjabar.co.id, di Taman Makam Pahlawan Cikaret usai pemakaman Ipda Erwin Yuda Wildani, mata Erik masih terlihat sembab.

Erik mengaku sangat terpukul atas kepergiaan ayahnya, Ipda Erwin.

"Kami semua sudah ikhlas. Kami sudah ikhlas," Erik Yudha Saputra dengan suara bergetar, Senin (26/8/2019).

Baca: Ibadah GPdI Dibubarkan Satpol PP saat Pendeta Khotbah, Jemaat Histeris dan Pingsan

Baca: Cantik Tapi Bengis, Aulia Kesuma Nyesal Rancang Pembunuhan Suami Terancam Hukuman Mati

Baca: WAWANCARA Mahasiswa Papua di Medan: Nyaman Tinggal di Medan, tapi Tetap Ingin Pulang. .

Ipda Erwin adalah satu dari empat polisi Cianjur yang terbakar saat bertugas mengamankan unjuk rasa yang dilakukan sejumlah mahasiswa di depan kantor Pemkab Cianjur, dua pekan lalu. Keempatnya terkena sambaran api saat berusaha memadamkan kobaran api dari ban bekas yang sengaja dibakar oleh para pengunjuk rasa.

Api menyambar keempatnya setelah seorang pengunjuk melemparkan kantong bensin ke arah mereka. Dari keempat korban, luka Erwin yang paling parah. Ipda Erwin akhirnya meninggal Senin dini hari, setelah 11 hari dirawat di RS Pertamina Jakarta.

Erik mengaku masih belum bisa mengerti alasan pengunjuk rasa melemparkan kantong bensin itu ke arah ayahnya.

Selain tak berperikemanusiaan, tindakan itu sangat bodoh.

"Saya sempat dendam, bahkan sempat kepikiran untuk membalas," ujarnya.

Namun, kata Erik, dendam dan kemarahan itu sudah tak ada lagi.

"Sekarang saya sudah ikhlas. Saya memilih untuk mendoakan ayah agar diterima di sisi-Nya dan diampuni segala dosanya," kata Erik, yang selalu menemani ayahnya selama sebelas hari dirawat di RS Pertamina Jakarta.

Paman Erwin, Letkol Eri Winardi, mengatakan pihak keluarga masih menanti itikad baik dari keluarga para tersangka untuk bersilaturahmi.

Ia mengatakan, keluarga Ipda Erwin terbuka dan sudah menyerahkan sepenuhnya urusan hukum kasus ini kepada polisi.

"Keluarga almarhum tak menuntut apa pun. Kami terbuka untuk urusan yang baik," kata Eri.

Baca: Ini Postingan Terakhir Pupung Sadili Sebelum Dihabisi Algojo Suruhan Istri Sendiri, Aulia Kesuma

Baca: HEBOH, Penagih Utang Kirim Karangan Bunga ke Pesta Pernikahan, Bayar Utang Sebelum Nikahi Anak Orang

Sumber: Tribun Jabar
Halaman 1/3
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved