Dituding Raba Paha Siswa hingga Panggil Sayang, Ini Tanggapan Kepala Sekolah Al Jamiyatul Washliyah

Puluhan siswa tersebut pun melakukan aksi unjuk rasa dengan tuntutan penurunan kepala sekolah dan beberapa staff perguruan.

TRIBUN MEDAN / M FADLI TARADIFA
Dituding Raba Paha Siswa hingga Panggil Sayang, Ini Tanggapan Kepala Sekolah Al Jamiyatul Washliyah. Puluhan siswa Al Jamiyatul Washliyah melakukan aksi unjuk rasa di halam sekolah, Rabu (28/8/2019). 

Dituding Raba Paha Siswa hingga Panggil Sayang, Ini Tanggapan Kepala Sekolah Al Jamiyatul Washliyah

TRIBUN-MEDAN.com-Dituding Raba Paha Siswa hingga Panggil Sayang, Ini Tanggapan Kepala Sekolah Al Jamiyatul Washliyah.

Puluhan siswa maupun siswi berkumpul di halaman sekolah Al Jamiyatul Washliyah Jalan Ismailiyah Medan pada Rabu (28/8/2019).

Berkumpulnya siswa-siswi tersebut merupakan bentuk protes terhadap dugaan pelecehan seksual yang dilakukan kepala sekolah terhadap salah seorang siswi berinisial D.

Puluhan siswa tersebut pun melakukan aksi unjuk rasa dengan tuntutan penurunan kepala sekolah dan beberapa staff perguruan.

Hal tersebut disampaikan oleh salah seorang siswa, Muhammad Rusdi (17) kelas III, Aliyah (SMA).

Ia mengatakan bahwa kepala sekolah diduga melakukan pelecehan terhadap siswi berinisial D saat pergi ke Pantai Cermin ditemani dua siswi lainnya.

"Rekan kami, D. Diduga mendapat pelecehan seksual saat pergi dengan kepala sekolah. Saat itu D bersama dua rekannya diajak pergi ke pantai Cermin. Di dalam mobil D diduga dipegang paha kanannya," ungkapnya saat ditemui.

Baca: BREAKING NEWS: Pelajar Al Jamiyatul Washliyah Minta Kepala Sekolah Dipecat Terkait Pelecehan Seksual

Baca: Kepsek di Medan Diduga Lakukan Pelecehan Seksual kepada Siswi, Raba Paha hingga Chat Kata SAYANG

Baca: Istri Bakar Suami Saat Bersantai di Ayunan, Diduga Pelaku Alami Gangguan Jiwa

Baca: USU Berangkatkan 37 Orang Mahasiswa Ikuti Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (PIMNAS) di Udayana Bali

Baca: Pelatih PSMS Medan Tambahkan Nama Bayu Tri Sanjaya jadi Eksekutor Tendangan Penalti selain Legimin

Tidak hanya itu, lanjut Rusdi, kepala sekolah juga memanggil-manggil sayang terhadap D dan perhatian yang tidak wajar.

"Kami mempunyai bukti capture chat kepala sekolah dengan D yang mana memanggil sayang dan perhatian-perhatian seperti itu. Guru mengajarkan supaya menghindari perzinahan. Tapi kenapa dugaan pelecehan itu bisa terjadi. Seharusnya mereka lebih bisa menahan nafsunya," kata Rusli.

Baca: TERUNGKAP, Aulia Punya Utang Rp 7 Miliar, Akhirnya Nekat Bunuh Suami dan Anak Tiri demi Jual Rumah

Baca: Cekcok Soal Perbedaan Pilihan Calon Kepala Desa, Dorlan dan Lamboi Tega Aniaya Rumapea hingga Tewas

Baca: Alasan Capim KPK Bilang Operasi Tangkap Tangan (OTT) KPK Keliru, Ungkap Contoh Kasus Suap Meikarta

Terkait dugaan pelecehan seksual tersebut, Tribun Medan mencoba konfirmasi kepada Kepala Sekolah, Mulkan Hamid (39) yang mendapat tudingan hal tersebut.

Di ruangan penerimaan tamu, Mulkan, pria berkulit putih ini menjelaskan bahwa hal tersebut, tudingan itu tidak lah benar.

"Saya memang ada pergi ke Pantai Cermin. Namun saya juga ditemani dua rekan D. Mana mungkin saya melakukan hal yang tidak senonoh," jelasnya.

Baca: Perempuan Selingkuhan Kaget saat Sang Pacar Minta Kembalikan Uang Rp 20 Miliar yang Sudah Diberikan

Baca: Ronald Sinaga Penagih Utang yang Kirim Karangan Bunga ke Pesta Nikah Blak-blakan di Acara Brownis

Baca: ALASAN AULIA KESUMA Istri Muda Sewa Pembunuhan Bayaran, Akhirnya Terkuak Suami dan Anak Tiri Dibunuh

Lebih lanjut dijelaskan Mulkan, bahwa kepergian tersebut bertujuan untuk melakukan cek lokasi study tour.

Halaman
12
Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved