News Video

Kepsek di Medan Diduga Lakukan Pelecehan Seksual kepada Siswi, Raba Paha hingga Chat Kata SAYANG

Institusi pendidikan di Medan dihebohkan dugaan pelecehan seksual siswi di Yayasan Amal Sosial Al Jamiyatul Washliyah

Tribun Jogja
Ilustrasi pelecehan seksual. (Tribun Jogja) 

TRIBUN-MEDAN.com - Institusi pendidikan di Medan dihebohkan dugaan pelecehan seksual siswi di Yayasan Amal Sosial Al Jamiyatul Washliyah.

Puluhan pelajar di sana melakukan unjuk rasa.

Pantauan wartawan www.tribun-medan.com  pelajar membawa poster bertuliskan kasus pelecehan seksual berujung pemecatan siswa.

"Ini aksi kami yang keempat. Kami meminta agar kepala sekolah diturunkan terkait dugaan pelecehan seksual terhadap salah seorang siswi berinisial D," jelas siswa bernama Muhammad Rusdi (17).

Tonton video di lokasi;

Ayo subscribe channel YouTube Tribun MedanTV

BREAKING NEWS: Pelajar Al Jamiyatul Washliyah Minta Kepala Sekolah Dipecat Terkait Pelecehan Seksual

Panti Pijat D-Glamour Digrebek Polisi, Praktik Seksual Threesome Terbongkar

Muhammad Rusdi menceritakan bahwa kepala sekolah diduga melakukan pelecehan terhadap siswi berinisial D saat pergi ke Pantai Cermin ditemani dua siswi lainnya.

"Rekan kami D diduga mendapat pelecehan seksual saat pergi dengan kepala sekolah. Saat itu D bersama dua rekannya diajak pergi ke pantai Cermin. Di dalam mobil D diduga dipegang paha kanannya," ungkapnya saat ditemui.

Tidak hanya itu, lanjut Rusdi, kepala sekolah juga memanggil-manggil sayang terhadap D dan perhatian yang tidak wajar.

"Kami mempunyai bukti capture chat (potret pesan) kepala sekolah dengan D yang mana memanggil sayang dan perhatian-perhatian seperti itu. Guru mengajarkan supaya menghindari perzinahan. Tapi kenapa dugaan pelecehan itu bisa terjadi. Seharusnya mereka lebih bisa menahan nafsunya," kata Rusli.

Terkait dugaan pelecehan seksual tersebut, Tribun Medan mencoba konfirmasi kepada Kepala Sekolah, Mulkan Hamid (39).

Kepada wartawan Mulkan Hamid menyebut tudingan itu tidak benar.

"Saya memang ada pergi ke Pantai Cermin. Namun saya juga ditemani dua rekan D. Mana mungkin saya melakukan hal yang tidak senonoh," jelasnya.

Lebih lanjut dijelaskan Mulkan, bahwa kepergian tersebut bertujuan untuk melakukan cek lokasi study tour.

"Jadi saat itu mereka minta ikut untuk ngecek lokasi. Kami pun berangkat satu mobil dengan jumlah empat orang termaksud saya. Jika dituding memegang paha itu tidak benar. D saat itu sedang makan kerupuk dan berserakan. Saya membersihkan dengan menggunakan tisu. Tidak berapa lama D tertidur, dan karena panas, saya tutup kepalanya dengan handuk. Lalu saya dituduh membelai kepalanya. Karena kan saat itu D duduk di depan," katanya.

Halaman
12
Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved