25 Jenderal TNI Naik Pangkat, Dokter Gigi drg Andriani Resmi Bintang Dua, Ini Daftar Lengkapnya
Di antara 25 jenderal yang naik pangkat terdapat Komandan Koopssus TNI Rochadi yang kini resmi menjadi menyandang bintang dua.
25 Jenderal TNI Naik Pangkat, Dokter Gigi drg Andriani Resmi Bintang Dua, Ini Daftar Lengkapnya
TRIBUN-MEDAN.COM - Sebanyak 25 perwira tinggi TNI menerima kenaikan pangkat satu tingkat lebih tinggi dari pangkat semula.
Kenaikan pangkat ini berdasarkan Surat Perintah Panglima TNI Nomor Sprin/2160/VIII/2019 tanggal 28 Agustus 2019.
Melansir puspen tni, Panglima TNI, Marsekal TNI Hadi Tjahjanto menerima Laporan Korps Kenaikan Pangkat 25 Perwira Tinggi (Pati) TNI terdiri dari 10 Pati TNI AD, 7 (tujuh) Pati TNI AL dan 8 (delapan) Pati TNI AU, bertempat di Hanggar Skadron 17 Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Kamis (29/8/2019).
Di antara 25 jenderal yang naik pangkat terdapat Komandan Koopssus TNI Rochadi yang kini resmi menjadi menyandang bintang dua dan jenderal perempuan Andriani kini resmi menyandang bintang dua, Laksama Muda (Laksda).
Turut mendampingi Panglima TNI yaitu, Kasal Laksamana TNI Siwi Sukma Adji, S.E., M.M., Wakasad Letjen TNI Tatang Sulaiman, Wakasau Marsdya TNI Fahru Zaini Isnanto, S.H., M.DS., Kasum TNI Letjen TNI Joni Supriyanto, Irjen TNI Letjen TNI M. Herindra, M.A., M.Sc., Danjen Akademi TNI Laksdya TNI Aan Kurnia, S.Sos., dan Staf Khusus Panglima TNI Letjen TNI Dodik Widjanarko, S.H.
Dokter gigi lulusan Unair sandang bintang dua
Drg Andriani Sp.Ort, alumnus Fakultas Kedokteran Gigi (FKG) Unair sebelumnya menjabat Wakil Kepala Pusat Kesehatan (Wakapuskes) TNI dengan pangkat Laksamana Pertama (Laksma).
Drg Andriani dipromosikan menjadi Pa Sahli Tk. III Bid. Polkamnas Panglima TNI berdasarkan Surat Keputusan Panglima TNI Nomor Kep/776/VII/2019 tanggal 24 Juli 2019, hingga resmi menyandang pangkat Laksama muda (Laksda).
Melansir http://alumni.unair.ac.id, drg Andriani lulus FKG Unair pada 1986.

Saat itu drg Andriani sudah melamar kerja di Kementerian Kesehatan.
Tapi, drg Andriani keburu dipanggil wajib militer (Wamil).
Padahal, perempuan berkacamata itu sebenarnya tak punya minat di kemiliteran.
drg Andriani ogah-ogahan menanggapi panggilan Wamil itu.
Tiba-tiba ada provost datang ke rumahnya.
