Perintah Jokowi pada Panglima, Kapolri dan Menkopolhukam Setelah Jayapura Rusuh dan Aksi Anarkis
Perintah Jokowi pada Panglima, Kapolri dan Menkopolhukam Setelah Jayapura Rusuh dan Aksi Anarkis
“Saya ingin berdialog dengan kelompok Egianus Kogoya Cs. Hal itu sudah saya sampaikan kepada pendeta Livinua Biniluk salah seorang tokoh Papua. Supaya kita semua mengetahui dan memahami akar permasalahan,”ujar Panglima.
Dengan mengetahui dan memahami persoalan yang ada, maka akan bisa dicari solusi yang tepat.
“Sehingga persoalan yang kita ketahui nantinya akan diselesaikan dari sudut pandang Papua,” ujar Panglima.
Kapolri Jenderal Tito Karnavian dan Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto menemui tokoh Papua Pendeta Liviu Biniluk. (Tribunnews.com/Banjir Ambarita)
Yang jelas, semua persoalan akan diselesaikan secara menyeluruh dan dari perspektif Papua.
“Apabila kita mengetahui permasalahannya kita tidak akan salah mengambil keputusan,” tandas Panglima.
Menurut Panglima, tawaran itu disambut positif.
“Tanggapan mereka positif untuk membuka dialog, kami siap bantu mereka, entah itu tenaga kesehatan tenaga pertanian, guru, semua kami bantu,” ujarnya.
Sementara itu Kapolri Jenderal Tito Karnavian mengatakan, penambahan pasukan ke Kabupaten Nduga masih terus dilakukan, karena situasinya belum kondusif.
“Ada penambahan pasukan di Nduga untuk menyikapi peristiwa pembantaian 34 karyawan Istaka Karya yang sedang membangun jalan dan jembatan disana. Sebelumnya sudah ada peristiwa-peristiwa kekerasan tapi kita tak tambah pasukan, tapi kejadian 34 ini menghentakan kita semua, sehingga menambah pasukan untuk mengamankan daerah itu, sambil juga kami lakukan penegakan hukum,” ujar Kapolri.
Bila ada permintaan penarikan pasukan, sangat tak televan dengan kondisi yang terjadi di Nduga.
Baca: Reaksi Wiranto dan Kapolri Tito Karnavian, Pengibaran Bendera Bintang Kejora di depan Istana Negara
“Kalau ada penarikan pasukan, pertanyaannya adalah apakah ada yang bisa menjamin bahwa situasinya akan betul-betul aman, kemudian Egianus Kogoya cs tidak melakukan kekerasan. Kalau ada pejabat atau tokoh yang kredibe menjamin keamanan disana, kami bisa saja tarik pasukan dari sana. Nah kalu tidak ada yang bisa menjamin bagaimana,” tanya Kapolri.
Jika ada dialog semua siap, termasuk Panglima.
“Kalau ada dialog kita siap, bahkan Panglima TNI juga siap dialog. Intinya agar Papua ini tetap aman dan Damai sehingga pembangunan bisa jalan,” ucap Kapolri.