Jenderal Bintang 2 Firli Bahuri Ketua KPK, Begini Pahit Getir Masa Kecilnya Jalan Kaki 16 KM ke SMP
"Masa depan seseorang tidak ditentukan saat dia lahir tapi semangat berjuang, semangat bekerja keras dan tentunya izin Allah SWT," tandas Irjen Firli.
Anak bungsu dari enam bersaudara anak pasangan Bahuri dan Tamah kini menjadi jenderal bintang dua.
Firli diberi amanah memegang tampuk pimpinan Polda Sumsel.
Napak tilas perjuangan semasa kecil dikisahkan kembali oleh Kapolda Sumsel Irjen Firli saat pulang kampung.
Ditemani istrinya, Ardina Safitri, dan kedua anaknya, Rizqa Agustin Ananda Putri dan Rizqi Arfiananda Dhira Putra, Irjen Firli sempat berziarah ke makam orang tua, Sabtu (29/6/2019).
Untuk mengenang kembali masa-masa kecil, lulusan AKPOL 1990 ini memilih berjalan kaki dari jalan raya Desa Tangsilontar Kecamatan Pengandonan menuju rumahnya di Desa Lontar Kecamatan Muarajaya.
Sepanjang perjalanan, ayah dua anak ini dengan semangat menceritakan perjuangannya waktu dibangku Sekolah Dasar (SD).
Irjen Firli ternyata sudah menjadi yatim sejak ayahnya meninggal pada 1974.
Kapolda Sumsel Irjen Pol Firli Ungkap Kerinduan Pada Mendiang Ayah dan Perjuangan Berat Masa Kecil/ SRIPOKU.COM/LENI JUWITA
Ibunda Irjen Firli membesarkan dan mendidiknya bersama lima saudaranya dengan segala keterbatasan.
Kehidupan Irjen Firli dan lima saudara kandung kala itu penuh dengan tantangan dan ujian.
Kerasnya kehidupan membuatnya terlatih dan tanggap serta tidak kenal kata menyerah.
Waktu SD, ia sudah bisa membeli sepeda hasil keringat sendiri dengan menyadap karet setelah pulang sekolah.
Uang hasil penjualan karet ditabung selama 3 bulan untuk membeli sepeda.
Setelah lulus SD, tantangan untuk masuk SMP juga lumayan berat karena SMP hanya ada di Kecamatan Pengandongan.
Tidak ada pilihan lain, kala itu Irjen Firli harus berjalan kaki menempuh sejauh 16 Km (PP) untuk menuntut ilmu.