Tahanan Gantung Diri di Lapas Sidimpuan, Tinggalkan Surat Permintaan Terakhir Kepada Kalapas
Pria berkaos ini mengaku memang YH sudah berniat untuk mengakhiri hidupnya tepatnya saat berada di Polres Sidimpuan.
TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN - YH (38) tahanan kasus narkotika di Lapas Klas IIB yang nekat mengakhiri hidupnya dengan cara menggantung diri ternyata meninggalkan secercah surat kepada pihak lapas yang ditujukan kepada Kalapas.
Menurut informasi yang diterima dari Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) menyatakan dalam surat tersebut ia berharap kepada Kalapas Sidimpuan Haposan agar tidak mengantarkan jasadnya ke rumah istrinya.
"Kami mengetahui adanya permintaan itu saat pihak lapas membacakan surat yang dibuat YH sebelum mengakhiri hidupnya," kata WBP yang namanya tidak ingin disebutkan, Jumat (20/9/2019).
Pria berkaos ini mengaku memang YH sudah berniat untuk mengakhiri hidupnya tepatnya saat berada di Polres Sidimpuan.
"Dia itu sudah mengikat 4 kaos tahanan dan ada teman kami yang mengingatkan YH untuk tidak melakukan tindakan yang tidak-tidak,"ujarnya.
Ia mengaku YH merupakan seorang tahanan yang baik dan pendiam.
"Dia sering curhat sama saya mengenai keluarganya. Tapi saya tidak menduga kalau dia berani melakukan hal seperti ini untuk mengakhiri hidupnya," katanya.
Saat itu, terang WBP yang namanya tidak ingin dipublikasikan menceritakan saat itu dirinya sedang membuat ukiran untuk cenderamata kepada para keluarga WBP yang berkunjung.
"Saat itu ia bertanya ke saya, itu pisau siapa? Pisau kitalah, jawabku. YH bilang, kok kecil kali,"kenangnya seraya menyatakan tidak berpikiran kalau YH sudah mempunyai niat untuk mengakhiri hidupnya.
Setelah itu, akunya, YH langsung meninggalkannya. Kemudian, sambungnya, sudah waktunya untuk pengajian yang merupakan kegiatan rutin sebelum salat Zuhur dilaksanakan.
"Saat itu, saya tidak melihat keberadaan YH saat ngaji dan salat Zuhur. Nah, ketahuannya YH gantung diri, saat diadakan apel setelah salat Zuhur dilakukan,"akunya.
Sementara itu, Kalapas Sidimpuan Haposan Silalahi membenarkan adanya tahanan yang mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri.
"Kita mengetahui YH gantung diri saat melakukan apel setelah para WBP melakukan salat Zuhur dan disitu ada satu orang yang tidak ada, yaitu YH," katanya, Jumat (20/9/2019).
Mengetahui hal itu, akunya, pihaknya beserta pegawai lapas Sidimpuan langsung mencari YH ke semua ruangan yang ada di lapas.
"Kita menemukan YH di gudang belakang masjid tempat penyimpanan perangkat masjid," katanya seraya menyatakan YH membongkar jendela belakang untuk masuk ke dalam dan menggunakan kabel yang ada di sana untuk mengakhiri hidupnya.