DITERKAM BUAYA, Aksi Heroik Sang Ayah Selamatkan Anaknya, Caranya Gigit Kaki Buaya, Bergulat Melawan

DITERKAM BUAYA, Aksi Heroik Sang Ayah Selamatkan Anaknya, Caranya Gigit Kaki Buaya, Bergulat Melawan

Editor: Salomo Tarigan
Mirror
DITERKAM BUAYA, Aksi Heroik Sang Ayah Selamatkan Anaknya, Caranya Gigit Kaki Buaya, Bergulat Melawan 

DITERKAM BUAYA, Aksi Heroik Sang Ayah Selamatkan Anaknya, Caranya Gigit Kaki Buaya, Bergulat Melawan

TRIBUN-MEDAN.COM - DITERKAM BUAYA, Aksi Heroik Sang Ayah Selamatkan Anaknya, Caranya Gigit Kaki Buaya, Bergulat Melawan.

//

Kisah heroik datang dari seorang ayah di Filipina bernama Tejada Abulhasan yang menyelamatkan putranya yang hampir disantap buaya.

Baca: LIGA INGGRIS MALAM INI: Jadwal Man City vs Watford, Chelsea vs Liverpool Minggu (22/9/2019)

Seperti diwartakan World of Buzz pada Rabu (30/1/2019), anaknya yang berusia 12 tahun Diego Abulhasan yang sedang berenang di sungai di Balabac, Filipina diserang buaya dan menyeretnya ke bawah air.

Dilansir TribunSolo.com dari Grid.id, menyaksikan hal itu, Tejada segera turun ke sungai setelah mendengar anaknya berteriak minta tolong.

Baca: MotoGP - Jadwal Lengkap MotoGP Aragon, Hasil FP1 dan FP2, Jadwal Siaran Langsung MotoGP Pekan Ini

DITERKAM BUAYA, Aksi Heroik Sang Ayah Selamatkan Anaknya, Caranya Gigit Kaki Buaya, Bergulat Melawan
DITERKAM BUAYA, Aksi Heroik Sang Ayah Selamatkan Anaknya, Caranya Gigit Kaki Buaya, Bergulat Melawan (Kolase/World of Buzz/Wikipedia)

Tanpa ragu-ragu Tejada terjun dengan bermodalkan papan kayu, dan ia memukul buaya itu berulang kali.

Sayangnya buaya ini tidak mau melepaskan gigitannya pada anak Tejada.

Karena tak memiliki pilihan lain, tiba-tiba ia memikirkan sebuah ide yang cukup berani dengan menggigit kaki buaya ini sekuat-kuatnya.

Baca: Pastikan Satu Tiket ke Semifinal Liga 3 Zona Sumut, PS Bhinneka Tetap akan Tampil Ngotot

Baca: Ribuan Penggemar Allien Serbu Pangkalan Militer Amerika paling Rahasia Area 51, Ini Pemicunya

Yang mengejutkan adalah, cara tersebut ternyata berhasil. 

Buaya ini melepaskan Diego kemudian ia berenang pergi meninggalkan kawasan tersebut.

Kemudian, Tejada segera membawa putranya ke rumah sakit terdekat untuk perawatan.

Beruntungnya, Diego hanya memiliki beberapa bekas luka tetapi menjadi cedera serius dan diizinkan pulang setelah 2 hari kemudian.

Baca: Berita Foto: Perawatan Jaringan Listrik untuk Menjaga Kualitas Listrik Tetap Aman

Saat ditemui Tejada mengatakan, "Ada begitu banyak adrenalin dalam diri saya sehingga saya tidak punya waktu untuk berpikir."

"Saya memukul buaya dan buaya itu tidak akan melepaskan anak laki-laki saya. Saya sedang bergulat buaya dan kami saling memandang," tambahnya.

Baca: MOTOGP - MotoGP Aragon 2019, Target Jorge Lorenzo Meningkat, Ungkap Progres Positif Jelang MotoGP

"Lalu entah dari mana ide tersebut aku meraih kakinya dan menggigitnya sekeras-kerasnya," terangnya, pada Dailymail.

Menurut laporan investigasi, mengungkapkan bahwa, saat itu korban dan adik laki-laki sedang mandi di sungai.

Tiba-tiba buaya menggigit lengannya dan menariknya ke area yang lebih dalam.

Hal itu menyebabkan beberapa luka di bagian tubuh korban.

(*)

Duel Sengit Maryadi Melawan Buaya Ganas

TRIBUN-MEDAN.COM - Populasi buaya yang bertambah tidak hanya mengusik, bahkan mengancam nyawa warga.

Itulah yang dialami Maryadi

Buaya di Bangka mengganas.

Buaya Bangka Mengganas, Kisah Penjual Udang Disambar Buaya di Tepi Tambak, Dukun Turun Tangan

Bangka Pos/Ferylaskari

Maryadi (43) tak menyangka, seekor buaya berukuran panjang sekitar dua meter berada di dekatnya.

Tak hanya di sungai, tapi sudah berani mengganggu warga yang beraktivitas di dalam tambak.

Seorang pria yang sehari-hari berjualan udang menjadi korbannya.

Dia tak menyangka, di dalam tambak dihuni buaya ganas.

Sehingga, pria ini tak takut ketika berdiri di tepi tambak untuk mengambil air.

Pria malang itu bernama Maryadi (43).

Baca: Gubernur Edy dan Wagub Ijeck Serahkan Sumbangan Buat Korban Pabrik Mancis Rp3 Juta Per Orang

Buaya berukuran panjang sekitar dua meter menjadi lawannya, Rabu (27/3/2019) sore.

Berikut fakta-fakta Maryadi disambar buaya:

1. Menimba air

Peristiwa itu bermula ketika Maryadi mengambil air asin.

Saat itu dia di tambak milik Ruslan.

Tiba‑tiba sesosok predator keluar dari dalam air begitu cepat, lalu menyambar tangan kanannya.

Pertarungan sengit antara pria dua anak ini dengan buaya terjadi sekitar tiga menit.

Beruntung cengkraman moncong predator berhasil dilepaskan.

2. Sempai pakai perahu

Petang itu, Rabu (27/3/2019), merupakan hari yang tak pernah terlupakan bagi Maryadi.

Kejadian nahas membuatnya hampir saja mati.

Namun takdir berkata lain, Yang Kuasa menyelamatkan nyawanya.

Walau menderita sejumlah luka, namun Maryadi bisa berkumpul kembali bersama keluarga.

"Awalnya saya (Rabu 27/3 petang), berdayung pakai perahu. Sampai tambak ambil air asin pakai jeriken. Setelah dua jeriken terisi, saya berusaha mengisi lagi agar enam jeriken penuh. Namun ketika mau nimba air lagi pakai ember di bibir tambak, saya

langsung disambar buaya," kata Maryadi ketika ditemui Bangka Pos di kediamannya di Dusun I Desa Pagarawan Kecamatan Merawang, Kabupaten Bangka, Kamis (28/3).

3. Jualan udang hidup

Pria yang berprofesi sebagai penjual udang hidup untuk umpan pancing ini memiliki penakaran kecil di rumah, tak jauh dari Sungai  Selindung.

Agar udang umpan pancing tetap hidup dan segar sebelum dijual, maka sirkulasi di bak penampungan harus sering diganti.

Sehingga Maryadi terpaksa menimba air di lokasi tambak udang milik Ruslan, tak jauh dari rumahnya menggunakan perahu agar mendapatkan air asin berkualitas.

"Tapi saya malah disambar buaya. Kejadian setengah enam pas (petang). Padahal tak kelihatan ada buaya di situ. Saya turun dari perahu dan berdiri di darat tepi tambak. Tiba‑tiba saya langsung disambar. Saya berusaha melepaskan cengkraman buaya di

tangan sekitar tiga menit, hingga tubuh buaya sempat sedikit terangkat ke atas. Beruntung akhirnya cengkraman buaya bisa lepas," kata pria yang  mengaku menderita luka pasca pertarungan sengit dan mendapat belasan jahitan di tangan kanan.

4. Tenaga lemas

Setelah kejadian, Maryadi mengaku terkulai. Hampir seluruh tenaganya seolah habis terkuras.

Teriakan minta tolong masih sempat ia lontarkan. Sehingga sejumlah warga datang, mengevakuasi korban.

"Saya tak tahu lagi ada berapa jahitan di tangan. Yang jelas tangan saya bengkak, dan masih terasa sakit," katanya.

Kepala Desa Pagarawan, Achmad Zainudin kepada Bangka pos, Kamis (28/3/2019) mengatakan, penangkapan buaya menggunakan tali nilon.

Sejumlah warga, termasuk 'orang pintar' ikut serta saat menaklukan buaya yang dimaksud.

"Saat didatangi ke lokasi kejadian, buaya itu langsung mendekat dan langsung dijerat menggunakan tali nilon," katanya.

Kades tak menyangkal, keberadaan buaya di desa ini cukup banyak.

Apalagi tambak milik Ruslan, tempat korban disambar berada di sekitaran daerah aliran Sungai Selindung atau aliran Sungai Baturusa yang memang sudah terkenal sebagai sarang  predator ganas.

"Tambak udang milik Ruslan itu cukup luas dan sebagian tak terurus lagi. Tak hanya satu buaya di situ," katanya.

Menurut Kades, buaya pemangsa Maryadi, sebenarnya masih tergolong kecil.

Namun buaya seusia inilah yang seringkali nakal atau suka mengganggu.

"Ibarat orang bilang, buaya tengah gatel gatel e, tengah nakal‑nakal e," katanya.

Di tambak milik Ruslan, tempat Maryadi disambar bahkan dipastikan terdapat seekor buaya ukuran besar, panjang sekitar tiga mater.

"Namun yang ditangkap, khusus buaya yang kecil, yang menggigit Maryadi saja," katanya.

Baca: Berita Foto: Gedung Warenhuis Bangunan Bersejarah Supermarket Pertama di Medan Era Kolonial Belanda

5. Pakai tali nilon

Kapolres Bangka AKBP Budi Arianto diwakili Kapolsel Merawang Iptu R Guzel kepada Bangka Pos, Kamis (28/3) menyatakan, situasi pasca kejadian dipastikan aman.

Pada Pukul 19.50 WIB setelah kejadian, warga Desa Pagarawan berkumpul di rumah korban yang beralamat di Dusun I Desa Pagarawan.

Warga lalu pergi ke tambak Ruslan untuk menangkap buaya tadi.

"Penangkapan buaya dipimpin Ahmad Zainudin, Kades Pagarawan menggunakan tali nilon sepanjang 10 meter. Pada Hari Rabu (27/3) sekira Pukul 20.30 WIB, buaya tersebut akhirnya tertangkap dan buaya dibawa ke rumah korban untuk diamankan, malam itu juga," katanya.

Sementara itu buaya berhasil ditangkap oleh warga, Rabu (27/3/2019) malam.

Buaya diikat tali dan dibawa  ke rumah korban dan sempat jadi tontonan warga.

Setelah semalaman pasca penangkapan, buaya dibawa ke tempat penakaran buaya milik PT Timah di Airdayung Merawang Bangka.  

Baca: SPG dan Bayinya yang Baru Lahir Tewas di Kost, Kepala Bayi Sudah Keluar, Ini Aktivitas Terakhirnya

Baca: Sempat Tetapkan Benny Sihotang Tersangka, Kasus Revitalisasi Pasar Horas akan Dihentikan Polda Sumut

Di lokasi penakaran ini, buaya pemangsa korban dilepaskan dalam kolam berpagar besi.

 (*)

TAUTAN: Buaya Bangka Mengganas, Kisah Penjual Udang Disambar Buaya di Tepi Tambak, Dukun Turun Tangan, dan Tribunsolo.com 

DITERKAM BUAYA, Aksi Heroik Sang Ayah Selamatkan Anaknya, Caranya Gigit Kaki Buaya, Bergulat Melawan

Sumber: Tribun Solo
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved