Wawancara Khusus

Eric Thohir: Banyak Tokoh yang Lebih Cocok Jadi Menpora

Benar kah ia sudah ditawarkan Presiden Jokowi untuk memilih menjadi Menteri BUMN atau Menpora?

Tribunnews/Herudin
Pengusaha Erick Thohir saat diwawancara secara khusus oleh Tribunnews, di Jakarta, Senin (30/9/2019). Wawancara tersebut seputar aktivitas Erick Thohir saat ini dan juga isu dirinya yang dicalonkan menjadi menteri di kabinet Presiden Joko Widodo (Jokowi) periode kedua. 

Saya rasa begini. Visi Beliau ingin mengenai ibu kota baru adalah protipe kota baru di Indonesia. Menurut analisis saya dan apa yang dipresentasikan, ibu kota baru ini tidak hanya kota pemerintahan, tetapi juga ada pertumbuhan ekonomi, terutama industri digital, kayak Silicon Valley. Itu yang saya baca.

Di situ juga akan dibangun universitas terbaik, rumah sakit terbaik, karena bagian metode perubahan kultur yang baru. Artinya apa? Semua yang ada di situ akan menjadi environmental friendly. Ada electrical car, public transportation, dan interkoneksi infrastruktur yang akan dikelilingi tempat hijau.

Saya rasa tidak ada kota itu di Indonesia hari ini. Itu kota akan jadi bagus sekali dan merupakan the future city of Indonesia.

Apalagi, di kanan kirinya ada Samarinda dan Balikpapan, bukan sesuatu daerah baru yang benar-benar baru. Samarinda dan Balikpapan itu kota bagus. Kalau kita lihat Kalimantan, total penduduknya baru enam persen dari total penduduk Indonesia. Jadi, perlu pembangunan baru.

Menurut data-data, Pulau Jawa sudah sangat berat jika pertumbuhannya tidak di-balance beberapa kota lain.

Kalau di Amerika dan China minimum ada tujuh atau delapan kota besar pendukung. Seperti Amerika ada Los Angeles, New York, Chichago, Washington DC, Boston, banyak kota-kota di sana. Kalau di Indonesia, baru Jakarta, Surabaya.

Jika mengacu konsep Anda, apakah nantinya universitas dan rumah sakit di ibu kota baru akan berbeda dengan yang ada di Jakarta sekarang?

Ini saya tidak bisa mengatasnamakan Beliau (Presiden Jokowi) dan kementeriannya. Cuma yang saya bayangkan, bagaimana sekarang, misalnya orang berbondong-bondong ke Singapura atau ke Malaysia untuk berobat.

Kenapa tidak dibalik orang Singapura dan Malaysia berobat di situ?

Sekarang itu pendidikan di Indonesia harus diubah. Kebetulan, saya alhamdulillah diberi kesempatan sharing di UGM. Ada ratusan mahasiswa yang datang ke acara itu, tentang bagaimana kita bicara 4.0. Berarti, perubahan sistem edukasi di Indonesia ini akan berubah juga.(*)

Sumber: Tribunnews
Halaman 3/3
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved