Sulit Mengurus KTP, Arjuna Pengidap TBC Tak Bisa Berobat Hingga Meninggal Dunia

Arjuna Sinambela seorang pemuda yatim piatu, harus menahan penyakit Tuberculosis yang dideritanya hingga meninggal dunia.

Penulis: M.Andimaz Kahfi |
Tribun Medan/M Anil Rasyid
Netty br Sinambela menunjukan foto adiknya Arjuna Sinambela, Sabtu (2/11/2019). 

TRIBUN-MEDAN.com - Arjuna Sinambela (23) seorang pemuda yatim piatu, anak ke-6 dari 7 bersaudara harus menahan penyakit Tuberculosis (TBC) yang dideritanya hingga meninggal dunia, tanpa pernah mendapatkan perobatan akibat tidak memiliki BPJS.

Warga asal Jalan Medan-Binjai km 13/Jalan Bersama Ujung Gang Nangka, Medan Krio, Kecamatan Sunggal, Kabupaten Deliserdang, yang tinggal serumah bersama Opung dan adiknya itu, sebenarnya dalam usaha menyembuhkan sakitnya, bukannya tidak berusaha.

Arjuna sudah berulang kali berupaya mendatangi Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) Deliserdang, untuk minta dibuatkan kartu keluarga (KK) dan e-KTP untuk bisa mengurus BPJS, agar dirinya bisa segera berobat secara gratis, karena tidak mempunyai uang untuk biaya.

Selama 23 tahun hidup, Arjuna sama sekali tidak memiliki identitas diri.

Semenjak ayah-ibunya meninggal, praktis Arjuna hanya menyibukkan diri mencari uang dan tak pernah mengurus identitas diri.

Penyakit yang diderita Arjuna Sinambela ternyata sudah parah, namun tidak kunjung bisa berobat meski dia sudah mencoba mengurus e-KTPnya.

Namun apa dayanya, susahnya mengurus e-KTP di Kabupaten Deliserdang, dia tak kunjung mendapat e-KTP sampai akhir hayatnya.

Di rumah duka, Gang Nangka. Rumah berdinding batu-bata yang belum diplaster dan tidak ukuran kecil itu, dipenuhi oleh keluarga Arjuna.

Suasana sedih masih tampak menyelimuti keluarga Arjuna. Mereka masih tak habis pikir adiknya harus pergi di usia yang masih muda.

Kakak korban, Netty br Sinambela (33) mengatakan bahwa keluarganya sudah berusaha sekuat tenaga untuk membantu Arjuna mendapatkan KK dan e-KTP agar bisa mengurus BPJS.

Kira-kira setahun terakhir adiknya itu telah mengidap penyakit Tuberculosis.

Dulunya Arjuna merokok dan setahun terakhir tidak merokok semenjak penyakit itu semakin parah dalam tiga bulan terakhir.

Karena asal tidur dia sesak nafas dan sebelumnya sudah pernah muntah darah sebanyak dua kali.

"Seminggu sebelum dia meninggal, kami pergi ke Disdukcapil.

Minta tolong buat dibuatkan KK dan e-KTP. Disuruh iris mata, tapi kami minta kebijakan dikeluarkan secepatnya, agar bisa berobat karena uang enggak ada dan enggak sanggup bayar biaya perobatan," kata Netty dengan suara parau di rumah duka, Sabtu (2/11/2019).

Halaman
1234
Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved