Rumah Tertutup Tembok RSUD Sidikalang, Keluarga Ini Tak Terima Hingga Sakit Mikirkannya

Keluarga pasangan Taswar Piliang dan Dermaneli Chaniago terancam terkurung di rumah sekaligus warung milik mereka.

TRIBUN MEDAN / DOHU LASE
Dermaneli Chaniago (kerudung merah jambu) melangkah keluar dari celah pagar tembok yang belum sempat dibangun, Rabu (11/12/2019). 

Pada tahun 2012, Derma dan suaminya akhirnya mampu membeli tanah yang mereka sewa itu.

"Ukurannya 6 × 50 m. Masih surat jual-beli tanah. Sertifikat belum terbit, masih proses. Waktu diukur, ada kendala. Pemilik lahan di sebelah ini enggak datang saat petugas mengukur," tutur Derma.

Derma mengatakan, di rumah itu mereka ada 11 orang, terdiri atas enam orang dewasa dan lima anak-anak.

"Saya, suami saya, dua anak, dua menantu, sama cucu-cucu. Cucu saya, tiga orang sudah SD dan satu orang lagi masih TK," tutur Derma lagi.

Derma berharap, manajemen RSUD Sidikalang sudi merelakan celah di tembok pagar rumah sakit sebagai akses keluar-masuk mereka.

"Suami saya sampai sakit memikirkan hal ini. Dia sekarang lagi di Pekanbaru. Tadi sudah datang tukangnya bilang mau mereka tutup. Namun, saya minta jangan dulu, karena saya masih dalam proses bermohon sama direktur," pungkas Derma.

Terpisah, Direktur RSUD Sidikalang, dr Henry Manik MKes mengatakan, pihaknya sudah mendengar kasus ini dan berupaya mencari solusinya.

"Kita cari solusi agar ada akses jalan keluar untuk mereka," kata Henry kala ditemui Tribun Medan di kantornya hari yang sama.

Menurutnya, pembangunan tembok tidak melanggar ketentuan hukum mana pun.

"Sebetulnya, penembokan yang kami lakukan mengikuti pagar yang lama. Sebelumnya sudah ada pagar, tetapi tembok pendek dilengkapi kawat duri. Sudah banyak yang runtuh, termasuk yang ada di depan rumah itu," kata Henry lagi.

Ia menjelaskan, penembokan tidak dilakukan terhadap sisi kanan rumah sakit karena dalam waktu dekat akan dibeli untuk kebutuhan perluasan rumah sakit.

"Ada wacana, bagian sebelah kanan ini kita beli untuk perluasan rumah sakit. Kalau ditembok sekarang, sayang sekali, karena harus dihancurkan lagi," ujar Henry mengakhiri.

(cr16/tribun-medan.com)

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved