Dua Pengusaha Ini Sama-sama Bernama Hermanto, Tapi Keduanya Berbeda, Satu Putuskan Masuk Islam

Dua pengusaha ini sama-sama bernama Hermanto, tapi nasibnya kini berbeda.

Editor: AbdiTumanggor
Istimewa
Tersangka kasus penipuan, Benny Hermanto (berkacamata, tangan terborgol), dikawal tim unit 2 subdit 3 ditreskrimum polda sumut saat tiba di bandara internasional Kualanamu, Jumat (13/12/1019). Benny Hetmanto diburu setelah ditetapkan masuk dalam daftar pencarian orang sejak 16/10/2019. 

Berikut bunyinya

Undangan Resmi

Mohon kehadiran Bapak/ Ibu/Sdr/ Sdri — dalam acara sakral penuh hidmad
pengucapan syahadatain
oleh Ko.Hermanto Wijaya.

Waktu: 3 Mei 2019
pukul 13:30 WIB (bakda salat Jumat) 
Tempat: Masjid Raya Citra Grand City, 
Jl. Tembus Soekarno Hatta, Palembang.
Syukron,

Wassalamualaikum wr wb.
Hermanto Wijaya/ Syafik Gani.

Hal yang sama juga dimana akun instagram hits Palembang_bedesau juga membagikan gambar Hermanto Wijayatengah memakai baju gamis warna putih memakai kopiah warna putih.

3. Perjalanan Usaha Hermanto Wijaya

Dikutip dari berbagai sumber, Hermanto Wijaya lahir di Palembang 7 Februari 1956.

Memiliki satu istri bernama Siswati Wijaya dan 3 anak bernama Frengki Hermanto, Drg Reni Wijaya, Agus  Karyawijaya ST.

Hermanto Wijaya merupakan putra pasangan Ayah Kwee Liong Seng dan ibu Tiong Njuk Moi.

Hermanto Wijaya juga dikenal kerap berorganisasi. 

Diantaranya pernah mengemban sebagai Ketua Pengcab Wushu Palembang 1994-1998.

Presiden Lion Club Palembang kota 307 2006-2007

Dewan Penasehat KNPI Tingkat II Palembang 1995-1999

Tim Perumus Frendly Business Club (FBC)

Badan Pengawas Koperasi Bisnis Sumsel 2007-2011

Bendahara POBSI Sumsel 2006-2010

Wakil Ketua Formasi Sumsel 2012-2016

Wakil Ketua Umum Kadin Sumsel

Hermanto bercita-cita menjadi seorang pengusaha sukses.

Hermanto Wijaya merintis usaha dari nol, bukan warisan dari orangtua.

Hermanto hanyalah lulusan SMA, meskipun sebenarnya dia sangat ingin melanjutkan studinya ke jenjang yang lebih tinggi.

Namun, keinginannya itu tidak menjadi kenyataan karena terbentur masalah keuangan.

Semasa sekolah dia sudah terbiasa membantu orangtuanya menjual jam di emperan toko.

Begitu pun masa remajanya dilewati dengan penuh kesederhanaan.

Hingga menapaki usia 20 tahun atau tahun 1975, Ko HW sapaan akrabnya membuka usaha jam tangan dengan menyewa lapak di emperan toko.

Saat itu, harga sewa lapak Rp 150 ribu setahun.

4. Niat Sudah Sejak Lama

Ketua Dewan Pimpinan Wilayah Persatuan Islam Tionghoa Indonesia (DPW PITI) Sumsel, H. Ahmad Affandi mempunyai cerita sendiri tentang Hermanto Wijaya

“Hari ini kita akan mendapat saudara seiman yang baru, yakni saudara Hermanto Wijaya,” kata Ustaz Didi, nama sapaannya saat dikonfirmasi TribunSumsel.com, Jumat (3/5/2019).

Kabar masuk Islamnya Ko HW, begitu ia bisa dipanggil, memang telah berhembus sejak beberapa waktu lalu.

Namun kepastian KO HW akan mengucapkan dua kalimat syahadat ialah pada hari ini.

“Beliau itu (Ko HW) sudah lama ingin masuk Islam. Pernah saya tanya ‘apa benar (ingin menjadi mualaf)?’ Beliau jawab ‘iya’,” ungkap Ustaz Didi.

“Kita doakan proses pengucapan dua kalimat syahadat saudara kita berjalan lancar,” tutup Ustaz Didi.

5. Mengaku Hatinya Lebih Sejuk

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved