Pasien DBD Langsung Disuruh Pulang, ASN Binjai Kecewa Anaknya 'Ditelantarkan' Dokter RS Djoelham
Seorang aparatur sipil negara (ASN) Kota Binjai kecewa atas pelayanan tak mengenakan yang ia terima di RS Djoelham Binjai.
Penulis: Dedy Kurniawan | Editor: Juang Naibaho
Laporan Wartawan Tribun Medan /Dedy Kurniawan
TRIBUN-MEDAN.com, BINJAI - Seorang aparatur sipil negara (ASN) Kota Binjai kecewa atas pelayanan tak mengenakan yang ia terima di RS Djoelham Binjai.
Surya Lila Permana, Kasi Bina Potensi Bidang Linmas Satpol PP, merasa anaknya, AK (4) yang terjangkit DBD ditelantarkan oleh dokter RS Djoelham Binjai.
Menurut dia, AK yang sudah terbaring lemas dengan jarum infus terpasang di tangannya, malah langsung disuruh pulang oleh dr Budi Ferdian.
Ia menuturkan, anaknya yang masih berusia empat tahun mengalami panas tinggi dan terjangkit DBD. Setelah konsultasi kepada keluarga yang bekerja di bidang medis, Lila langsung membawa anaknya ke RS Djoelham Binjai.
"Namanya ada fasilitas berobat, masak gak dipakai saat anak sakit. Jam 5 pagi panasnya tinggi sekali, dicek adek saya yang perawat makanya langsung saya bawa ke rumah sakit," kata Surya Lila kepada Tribun Medan, Rabu (19/2/2020). Selain anaknya yang balita, suami dari Surya Lila juga sakit DBD dan dirawat di sebelah bangsal anaknya.
Namun, pelayanan yang diterima Surya Lila di RS Djoelham tak sesuai harapan.
Anaknya malah 'ditelantarkan' dan disuruh pulang oleh dr Budi Ferdian.
"Siapa sih yang mau sakit, karena cemas makanya dibawa anak, tadi sudah ke UGD cek darah kena DBD, jadi kok disuruh pulang rawat jalan sama dr Budi," ungkap Surya Lila dengan nada cemas.
Surya Lila menuturkan, dokter itu menyebut AK tidak perlu menjalani rawat inap. Tapi, keputusan itu tanpa pengecekan langsung.
"Perawat sudah bilang (terkena DBD), tapi dokternya kok malah bilang bukan kamu dokternya. Parah kali itu dokternya, belum diceknya anak saya (diperiksa langsung) langsung disuruh pulang alasan gak ada kondisi rawat inap," ungkap Surya Lila kepada Tribun Medan.
dr Budi yang hendak dikonfirmasi sudah tidak berada di RS Djoelham. Hal ini juga diketahui setelah beberapa wartawan berupaya bertemu langsung di ruang Poli Anak.
"Dokternya gak di sini. Besok datang," kata pegawai wanita di ruangan tersebut.
Ketua Lembaga Perlindungan Anak (LPA) Kota Binjai, RF Sirait, yang sudah melihat langsung keadaan balita yang sakit DBD, menyayangkan tindakan yang diambil dokter di RS Djoelham.
"Seharusnya pihak RS, khususnya dokter cek fisik dulu baru bisa suruh pulang. Jika memang diputuskan rawat inap ya rawat inap, kalau rawat jalan ya perlu surat keterangan diterbitkan," pungkasnya.
(Dyk/tribun-medan.com)