Virus Corona

Seorang Pria Kualat Selingkuh, Istri Heran Suami Positif Corona Wanita Simpanan Sama-sama Terjangkit

Layaknya sudah jatuh tertimpa tangga pula, perjalanan tersebut juga mengungkap sesuatu rahasia yang ia sembunyikan dari sang istri.

Weibo
Ilustrasi selingkuh. (Weibo) 

TRI BUN-MEDAN.com - Kualat. Mungkin inilah yang tepat menggambarkan seorang pria asal Inggris. 

Gara-gara selingkuh, ia terjangkit dan positif virus corona.

Penularan virus corona mewarnai kisah perselingkuhan pria asal Inggris dengan wanita simpanannya.

Kejadian pria ini saat berlibur bersama ke Italia tanpa sepengetahuan istri. 

Istri dari pria itu tak menaruh curiga lantaran suaminya mengatakan pergi untuk urusan bisnis. 

Padahal, itu sebenarnya hanya alasan pria tersebut agar tidak ketahuan sang istri.

Mengetahui suaminya terjangkit virus Corona, istrinya bingung dan heran. 

Simak ulasan selengkapnya di bawah ini!

Terungkap Kecantikan Nia Ramadhani, Lahir Dari Beda Rahim tapi Bapak Sama, Ini Penyebabnya

Tank Melintas di Jalan, Potret Warga Sedang Nongkrong di Food Court, Hari Pertama Lockdown Malaysia

Ilustrasi Selingkuh. (Net)
Ilustrasi Selingkuh. (Net) (Net)

Dikutip dari TribunPalu.com (grup TribunJatim.com ), kisah seorang pria yang terinfeksi Covid-19 atau virus Corona dalam perjalanannya ke luar negeri menjadi pengalaman tak menyenangkan.

Layaknya sudah jatuh tertimpa tangga pula, perjalanan tersebut juga mengungkap sesuatu rahasia yang ia sembunyikan dari sang istri.

Istrinya pun bingung bagaimana bisa suaminya tiba-tiba terbukti positif terjangkit virus Corona.

Rupanya, pria asal Inggris itu terjangkit virus Corona ketika diam-diam liburan ke Italia bersama wanita simpanannya.

Kepada petugas medis, pria itu mengaku baru kembali dari liburannya bersama selingkuhannya tanpa sepengetahuan istrinya.

Dikutip TribunPalu.com dari The Sun, kisah apesnya ini dimuat dalam artikel berjudul Cheating Husband Catches Coronavirus on Secret Trip to Italy with Mistress – and His Quarantined Wife Has No Idea'.

Diketahui profesi pria tersebut memang menuntutnya untuk sering bepergian ke luar negeri.

Ia mengakui pada istrinya jika ia akan pergi ke Inggris untuk urusan bisnis.

Karena itu, mungkin sang istri tak menaruh curiga.

Kini pria berusia sekitar 30-an tahun itu diisolasi bersama wanita simpanannya karena sama-sama terjangkit virus Corona.

Sepulang dari Yerusalem Bersama Rombongan, Dokter yang Wafat Positif Corona Sempat Tangani Pasien

Evi Novida Ginting Dipecat dari KPU, Komisioner Asal Medan Ini Terbukti Langgar Kode Etik

Seorang sumber yang tak disebutkan namanya ini menceritakan kisah pria itu kepada The Sun.

Ia mengungkap bahwa pasien ini adalah juru bicara di lembaga kesehatan masyarakat.

"Kasusnya bakal lucu, kalau tidak bisa disebut terlalu serius. Pria itu mengaku apa yang dia lakukan di Italia, dan istrinya tidak tahu. Istrinya pikir dia hanya terkena virus corona itu karena perjalanan bisnisnya," kata seorang sumber kepada The Sun.

Meski ia mengungkap cerita itu kepada petugas medis, ia tetap tidak menyebutkan nama wanita simpanannya itu.

Pasien yang berselingkuh ini pun diprediksi akan membaik dan sembuh dari virus Corona.

"Meskipun terinfeksi, ia diperkirakan akan selamat dari wabah itu, tapi tidak dengan hubungannya di luar pernikahan itu," lanjutnya.

Tapi kini dikatakan ia sedang panik karena takut perselingkuhannya akan terbongkar.

"Dia pikir dia memiliki alibi yang sempurna untuk melanjutkan perselingkuhannya lagi, tetapi tidak memperhitungkan dampak dari virus Corona," ujarnya.

"Dia sedang dalam kepanikan, tetapi lebih banyak yang mengekspos kisah perselingkuhannya daripada kesehatannya."

 

Tidak diketahui apakah nantinya pria itu akan mengakui atau menghentikan perselingkuhannya itu.

Kisah Penimbun 17 Ribu Botol Hand Sanitizer, Tak Bisa Menjualnya, Akhirnya Disumbangkan

ILUSTRASI Hand Sanitizer
ILUSTRASI Hand Sanitizer (inlifehealthcare.com vis Tribun Style)

Mewabahnya virus Corona di berbagai belahan dunia membuat publik mawas diri untuk menjaga kebersihan.

Penyempitan mobilitas tak ayal membuat masyarakat harus membeli kebutuhan pokok untuk persediaan.

Namun, yang terjadi malah panic buying alias membeli terlalu banyak karena ketakutan tak mendapatkan barang kebutuhan lagi.

Bukan hanya itu, panic buying ini juga dimanfaatkan oleh oknum-oknum tertentu untuk ditimbun kemudian dijual kembali dengan harga selangit.

Misalnya, hand sanitizer dan masker yang kini menjadi barang langka karena diburu banyak orang.

Padahal ada ancaman pidana bagi orang-orang yang kedapatan menimbun barang langka tersebut.

Salah satu kisah apes datang dari oknum penimbun hand sanitizer di Amerika Serikat.

Dua kakak beradik bernama Matt Colvin dan Noah Colvin ini menjadi viral setelah ketahuan menimbun 17.700 botol hand sanitizer demi memperoleh keuntungan yang besar.

Sepulang dari Yerusalem Bersama Rombongan, Dokter yang Wafat Positif Corona Sempat Tangani Pasien

Gubernur Edy Rahmayadi Baru Mengetahui Ada PDP Corona Meninggal di RS Adam Malik

Diceritakan dalam artikel Ney York Times dengan judul 'He has 17.700 Bottles of Hand Sanitizer an Nowhere to Sell Them', Matt dan Noah kebingungan kemana harus menjual puluhan ribu botol hand sanitizer tersebut.

Mulanya, Matt Colvin bercerita jika sang kakak berkendara mengelilingi Tennessee dan Kentucky untuk membeli hand sanitizer dan tisu antibakteri di berbagai toko.

Sementara, Matt berada di rumahnya untuk mengunggah produk timbunanannya di e-commerce kenamaan, Amazon.

Tak cukup menimbun, Matt dan Noah memasang harga selangit, yakni sekitar 8 hingga 70 dollar Amerika Serikat atau setara dengan Rp120 ribu hingga Rp1 juta.

Jelas harga tersebut tidak wajar jika dibandingkan dengan harga eceran tertinggi yang disarankan.

Normalnya, sebotol hand sanitizer dengan ukuran 50 ml hanya berkisah Rp20 ribu hingga Rp30 ribu.

Keculasan Matt dan Noah ini akhirnya terendus juga oleh Amazon.

Belum ludes barang dagangannya, e-commerce ini berhasil melacak adanya modus memanfaatkan wabah Corona untuk penggelembungan harga produk.

Amazon pun bertindak tegas dengan memberikan suspend dan melarang lapak Matt dan Noah untuk berjualan lagi.

Akibatnya, stok hand sanitizer dan tisu antibakteri yang belum laku terjual tertumpuk di gudang rumahnya.

"Kalau aku bisa dapat untuk sedikit dari jualan, itu tidak apa-apa. Tapi aku tidak ingin berada pada situasi di mana aku berada di halaman utama berita sebagai pria yang menimbun 20 ribuan botol hand sanitizer yang aku jual 20 kali lipat," kata Matt seperti dikutip dari New York Times.

Mengaku menyesal, kini Matt Colvin berniat untuk mendonasikan hand sanitizer yang telah ditimbunnya kepada orang-orang yang lebih membutuhkan.

Matt memperbarui informasi di market place-nya dengan mengumumkan bahwa produk-produk itu akan disumbangkan.

"Hand sanitizer yang muncul di artikel NYT (New York Times) akan disumbangkan ke gereja lokal," kata Matt.

Pada Minggu (15/3/2020), staf dari Kejaksaan Umum setempat, terlihat mengangkut belasan kotak dari gudang penyimpanan hand sanitizer milik Matt dan Noah.

Mereka juga mendapat peringatan untuk tak lagi menimbun produk-produk medis di tengah bencana pandemi virus Corona saat ini.

Jaksa Umum General Herbert H. Slatery III mengatakan akan menindak tegas untuk menghentikan upaya penimbunan itu.

"Kami tidak akan menoleransi penggelembungan harga pada saat genting seperti ini, dan kami akan mengambil tindakan tegas untuk menghentikannya," tutur Herbert seperti dilansir New York Post.

Di Amerika Serikat, menaikkan harga barang yang produksinya terbatas saat keadaan darurat merupakan tindakan ilegal.

Jika ada yang mengetahui atau melihat praktik penimbunan barang, mereka bisa melaporkannya ke polisi untuk dipidanakan. (*)

Artikel ini sudah tayang di Tribun Jatim dengan judul : Selingkuh dengan Wanita Simpanan, Pria Ini Positif Corona di Italia, Bohong ke Istri Urusan Bisnis

Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved