LIONAIR Filipina Dilarang Terbang, 2 Kali Jatuh dalam 7 Bulan, Rincian Jumlah Korban Meninggal

LIONAIR Filipina Dilarang Terbang, 2 Kali Jatuh dalam 7 Bulan, Rincian Jumlah Korban Meninggal

Editor: Salomo Tarigan
FRANCIS R. MALASIG/EPA-EFE)
LIONAIR Filipina Dilarang Terbang, 2 Kali Jatuh dalam 7 Bulan, Rincian Jumlah Korban Meninggal 

9 korban meninggal terdiri dari 1 pilot, 1 kopilot, 1 dokter, 2 perawat, 1 pasien beserta istrinya, 1 mekanik pesawat, dan 1 siswa lulusan sekolah penerbangan.

Salah satu korban adalah pasien yang diangkut dari kota Dipolog di Zamboanga del Norte ke Metro Manila.

UPDATE Total Pasien Virus Corona di Indonesia, Di Sumut Jumlah ODP Covid-19 Berkurang 58,9 Persen

 Kemudian pada Minggu (29/3/2020) atau 7 bulan berselang dari kejadian itu, Lionair Filipina kembali jatuh dan terbakar, menewaskan 8 orang.

Kecelakaan terjadi di Bandara Internasional Ninoy Aquino, Manila, Filipina.

Pesawat lepas landas dari Manila pada Minggu malam dan hendak bertolak ke Bandara Haneda, Tokyo, Jepang, yang mengangkut tenaga medis guna menangani wabah virus corona.

Pesawat Lionair Jatuh di Manila, Angkut Tenaga Medis Corona

Pesawat Lionair dikabarkan jatuh dan ludes terbakar di Bandara Internasional Manila, Filipina, Minggu (29/3/2020). Padahal, pesawat itu dijadikan ambulans udara oleh departemen kesehatan.

 Pesawat Lionair dikabarkan jatuh dan ludes terbakar di Bandara Internasional Manila, Filipina, Minggu (29/3/2020). Padahal, pesawat itu dijadikan ambulans udara oleh departemen kesehatan. 

Sedikitnya delapan orang dikabarkan tewas dalam kecelakaan ini.

.Dilansir dari New York Times, pesawat ini lepas landas dari Manila pada Minggu malam dan hendak bertolak ke Jepang.

Semua penumpang berjumlah 8 orang tewas dalam kecelakaan ini.

Korban terdiri dari pilot, 2 awak kabin, 1 dokter, 1 perawat, 1 tenaga medis pesawat, serta seorang warga negara Amerika Serikat (AS) dan Kanada.

"Sangat disayangkan tidak ada penumpang selamat dalam kecelakaan ini," kata petugas Bandara Internasional Manila, dalam sebuah pernyataan.

Petugas itu menambahkan, landasan sekarang ditutup dan penyelidikan sedang berlangsung.

Lembaga Penelitian untuk Pengobatan Tropis, badan Filipina yang berada di garis depan memerangi penyakit ini, menggunakan pesawat yang sama dari perusahaan Filipina bernama Lionair untuk mengangkut pasokan ke para pekerja medis di garis depan di provinsi-provinsi di seluruh negeri, ungkap pemerintah.

Sumber: Kompas.com
Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved