Ganjar Pranowo Minta Maaf Aksi Tolak Jenazah Perawat Dimakamkan, Ustaz Abdul Somad (UAS) Menanggapi
Penolakan pemakaman jenazah perawat oleh sekelompok warga jadi sorotan hingga Gubernur Ganjar Pranowo menanggapi.
Ketua RT 6 Dusun Sewakul, Kelurahan Bandarjo, Kecamatan Ungaran Barat, Kabupaten Semarang, Purbo menjadi satu di antara orang yang menolak pemakaman itu.
• Dampak Covid-19, Raffi Ahmad Putar Otak Gaji 100 Pegawainya
• Gunung Anak Krakatau Meletus Tadi Malam Status Siaga III, Kondisi 13 Gunung Lainnya Bisa Berpengaruh
Dikutip dari Kompas.com, pemakaman jenazah korban pada Kamis (9/4/2020) itu akhirnya dipindahkan ke Bergota, komplek makam keluarga Dr. Kariadi Kota Semarang.

Mengaku Menangis dan Minta Maaf
Di hadapan Ketua DPW Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Jawa Tengah, Edy Wuryanto, Purbo menyampaikan permintaan maafnya.
"Atas nama pribadi dan warga saya minta maaf adanya kejadian kemarin itu. Saya minta maaf kepada perawat, warga Ungaran, dan pada seluruh masyarakat Indonesia," ungkapnya, Jumat (10/4/2020) di kantor DPW PPNI Jawa Tengah.
Purbo mengatakan, penolakan pemakaman di TPU Sewakul tersebut adalah aspirasi masyarakat yang berada di lokasi, termasuk beberapa Ketua RT lain.
"Mereka mengatakan, Pak jangan di sini, jangan dimakamkan di Sewakul," ujarnya menirukan warga.
Karena desakan warga, akhirnya aspirasi tersebut diteruskan ke petugas pemakaman.
Dia menyatakan tidak mungkin mengabaikan aspirasi warga karena tanggung jawab sebagai Ketua RT.
Adanya penolakan pemakaman tersebut, karena adanya kesalahan informasi sehingga menyebabkan ketidaksetujuan dari warga.
"Keluarga almarhumah juga ada yang dimakamkan di Sewakul meski bukan warga kami," ucapnya.
Purbo mengakui, dalam hati dia menangis karena adanya penolakan pemakaman jenazah tersebut.
"Sungguh, saya juga menangis dengan kejadian tersebut. Apalagi istri saya juga perawat, tapi saya harus meneruskan aspirasi warga," ungkapnya.
Sementara Ketua RW 08 Dusun Sewakul, Daniel Sugito mengatakan, penolakan pemakaman tersebut sempat dimediasi.
Bahkan dokter juga memberi penjelasan hingga Wakil Bupati Semarang, Ngesti Nugraha datang ke lokasi.