Curhat Perawat di RS GL Tobing, Dijauhi Tetangga dan Disuruh Tak Usah Pulang Sampai Pandemi Berakhir

Tak sedikit dari petugas medis mendapatkan perlakuan tidak mengenakkan dari lingkungan dan tetangga-tentangga sekitarnya.

Editor: Juang Naibaho
TRIBUN MEDAN/RECHTIN
TEDDY Soaloon Purba, seorang perawat yang bertugas di RS GL. Tobing Tanjung Morawa. Teddy mengaku tertarik untuk menjadi tim penanganan Covid-19 karena ingin memberikan penyuluhan kepada masyarakat agar tak memiliki ketakutan yang berlebih. 

MESKIPUN sering disebut sebagai garda terdepan penanganan Covid-19, para petugas medis tak selalu mendapatkan perlakuan sebaik kalimat-kalimat pujian yang ada di sosial media.

Pada kenyataannya, tak sedikit dari mereka yang mendapatkan perlakuan tidak mengenakkan dari lingkungan dan tetangga-tentangga sekitarnya.

Seperti yang diceritakan seorang perawat yang merupakan relawan penanganan Covid-19 di Sumut.

Teddy Soaloon Purba, perawat yang bertugas di RS GL Tobing Tanjung Morawa, mengaku dirinya sempat mendapatkan perlakuan tidak mengenakkan dari lingkungan tempat tinggalnya.

"Sejak saya tugas, itu istri cerita, ada tetangga yang ngomong di belakang, itu si Teddy enggak usah disuruh pulanglah ya sampai wabah pandemi corona ini selesai. Dan itu tidak dikatakan langsung. Pandangan-pandangan sinis dan stigma negatif juga tidak sedikit saya alami," ujar Teddy kepada Tribun Medan, Minggu (26/4/2020).

Teddy mengaku dirinya sangat kecewa dengan perlakuan masyarakat terhadap petugas medis yang dengan ikhlas sudah bersedia menjalankan tugas kemanusiaan dalam penanganan Covid-19 khususnya di Sumut.

"Harusnya yang dijauhi itu penyakitnya, bukan orangnya. Intinya tidak menimbulkan perasaan tidak nyaman kepada kita yang bertugas melawan pandemi corona ini di rumah sakit," tambahnya.

Perawat lulusan Sekolah Tinggi Ilmu Keperawatan Medistra ini mengaku masyarakat perlu tahu bahwa penyakit covid-19 itu tidak semengerikan yang mereka lihat di berita-berita ataupun media.

Oleh karena itu Teddy rajin mengisi vlognya di YouTube yang berisi kesehariannya di rumah sakit.

Ia berharap masyarakat bisa teredukasi dengan mengetahui kondisi sebenarnya para pasien kasus covid-19 yang tidak seseram yang mereka pikirkan.

"Beberapa video mengenai cerita-cerita pasien saya unggah di YouTube saya.

Tujuannya untuk menyebarkan informasi yang baik dan supaya masyarakat tidak terlalu takut dengan cerita-cerita menyeramkan di media sosial ataupun berita-berita.

Saya senang beberapa komentarnya positif dan pikiran mereka mulai terbuka dan mengetahui bagaimana kondisi di areal isolasi yang sebenarnya," ujarnya.

Tertarik Jadi Relawan Penanganan Covid-19

Sejak awal sekali kabar virus Corona masuk ke Indonesia, perawat kelahiran Lubuk Pakam, Kabupaten Deliserdang ini mengaku telah tertarik untuk bergabung menjadi relawan dalam penanganan kasus Covid-19.

Halaman
12
Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved