Human Interest Story

Kisah Pinky Latcuba Dokter Relawan Covid-19 di Medan, Sebulan Tak Ketemu Anak dan Diomeli Keluarga

Perempuan dengan nama lengkap Swastina Pinky Latcuba ini mengaku ingin terus ikut andil sebagai relawan dalam penanganan pasien covid-19.

Editor: Juang Naibaho
HO
Swastina Pinky Latcuba, dokter umum yang saat ini bertugas sebagai relawan Gugus Tugas Covid-19 di Rumah Sakit Martha Friska Medan 

(cr14/tribun-medan.com)

Keterangan foto: Swastina Pinky Latcuba, dokter umum yang saat ini bertugas sebagai dokter relawan gugus tugas covid-19 di Rumah Sakit Martha Friska Medan

Pengalaman Menyentuh Bagi Pinky

Menjalani tugas sebagai tim relawan memberikan pengalaman tersendiri bagi Pinky.

Satu dari pengalaman yang paling menyentuh bagi Pinky, adalah melihat semangat seorang pasien untuk bisa sembuh.

Pasien tersebut memiliki hasil tes swab positif covid-19 dengan kondisi yang sangat tidak baik.

Pinky mengaku salut melihat pasien tersebut bisa sembuh dan menuliskan ucapan terima kasihnya kepada para tenaga medis.

"Yang menyentuh sih banyak, cuma mungkin kalau yang paling menyentuh itu saat melihat pasien yang dirawat dan kondisinya awalnya sangat tidak baik namun akhirnya bisa sembuh dan pulang.

Di situ jujur terharu, ditambah dia menuliskan ucapan terima kasih di kertas untuk seluruh tenaga medis. Rasanya senang dan tersentuh bahwa bisa menjalankan tugas dengan baik," ungkap Pinky.

Lebih lanjut Pinky mengatakan, bahwa bertugas sebagai dokter yang menangani pasien covid-19 secara langsung membuka perspektifnya bahwa keadaan sebenarnya di rumah sakit tidak semengerikan yang selama ini dipikirkan masyarakat.

Manajemen dalam penanganan Covid-19 tak jauh beda dengan manajemen pelayanan rumah sakit pada umumnya.

Hal yang berbeda hanyalah keharusan untuk menggunakan Alat Pelindung Diri (APD).

"Kesan pertamanya itu ternyata tidak semengerikan yang dipikirkan masyarakat. Manajemen pelayanan tetap sama dengan standar prosedur operasional rumah sakit pada umumnya, hanya bedanya kita harus menggunakan APD yang pasti sedikit membatasi keleluasaan bergerak. Tapi itukan bagian dari prosedur keselamatan," ujarnya.

Baginya, dalam bertugas para tenaga medis harus mengutamakan keselamatan dan selalu berhati-hati.

"Sebagian besar tenaga medis yang terpapar karena usia dan riwayat penyakit kronis, artinya tetap harus hati-hati dan selalu jaga keselamatan selama bertugas," katanya.

Halaman
123
Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved