Update Covid19 Sumut 6 Mei 2020

Gugus Tugas: Hasil Riset Ada 3 Tipe SARSCov2 Berbeda, Pasien Sembuh Covid-19 Masih Mungkin Reinfeksi

Juru Bicara Gugus Tugas Covid-19 Sumatera Utara mengatakan bahwa pasien covid-19 yang telah dinyatakan sembuh kemungkinan bisa saja terjadi reinfeksi.

Penulis: Chandra Simarmata | Editor: Juang Naibaho
sreen shoot YouTube Humas Sumut/victory/tri bun medan
Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Pemprov Sumut, dr Aris Yudhariansyah 

Laporan Wartawan Tri bun-Medan, Chandra Simarmata

TRI BUN-MEDAN.com, MEDAN - Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 Sumatera Utara dr Aris Yudhariansyah mengatakan bahwa pasien covid-19 yang telah dinyatakan sembuh kemungkinan bisa saja terjadi reinfeksi.

Tapi dia menegaskan belum ada jawaban yang pasti mengenai hal tersebut.

Namun dr Aris mengatakan, menurut para ahli, ada beberapa kemungkian yang bisa saja terjadi sehingga pasien yang sebelumnya telah dinyatakan sembuh kembali positif covid-19.

Kemungkinan pertama adalah hasil negatif palsu (false negative) tes swab yang berasal dari pengambilan spesimen sampel lendir hidung dan tenggorokan yang kurang cukup. Ataupun hasil positif palsu (false positive) yang berasal dari spesimen yang kemungkinan mengandung virus tidak aktif.

"Saat ini banyak informasi beredar yang menyatakan terjadinya reinfeksi pada penderita yang telah dinyatakan sembuh. Sebenarnya reinfeksi mungkin saja terjadi. Kemungkinan kedua, virus yang masih sedikit tersisa pada tubuh pasien yang telah dinyatakan sembuh kembali aktif," ujarnya saat konferensi pers di Gedung Pemprov Sumut, Rabu (6/5/2020) sore.

Dr Aris menjelaskan virus yang masih ada sedikit dalam tubuh pasien yang telah sembuh memang mungkin kembali aktif. Hal ini bisa terjadi karena sistem pertahanan tubuh seseorang masih terlalu lemah sehingga virus bisa memperbanyak diri kembali.

"Namun bila ini terjadi biasanya gejala yang ditimbulkan jauh lebih ringan dan transimisi orang ke orang pun kemungkinan kecil terjadi," terangnya.

Lebih lanjut kata Aris, kemungkinan ketiga sehingga bisa terjadi reinfeksi adalah akibat pasien terinfeksi kembali oleh virus corona atau SARSCov2 penyebab covid-19 dengan tipe yang berbeda.

Dijelaskannya, bahwa berdasarkan hasil penelitian baru-baru ini, setidaknya ditemukan ada 3 tipe virus SARSCov2 yang berbeda.

Karena itu, ada kemungkinan jika terjangkit tipe virus yang berbeda maka mekanisme memori kekebalan tubuh tidak akan berjalan pada pasien yang telah sembuh dari virus pertama. Hal ini disebabkan sistem imun tubuh pasien tersebut tidak mampu mengenali tipe virus yang baru tersebut.

"Kemungkinan yang ketiga, pasien terinfeksi lagi oleh virus dengan tipe yang berbeda. SARSCov2 tergolong sebagai virus RNA (Ribonucleic Acid), dimana kemampuan bermutasinya jauh lebih cepat dibanding virus DNA (Deoxyribonucleic Acid)," kata Aris.

BREAKING NEWS, TERUNGKAP Zuraida Hanum Coba Sogok Mantan Sopir Rp 100 Juta Supaya Mencabut BAP

SOBAT AMBYAR Berdatangan ke Makam Didi Kempot, Kaget Lihat Pusara yang Sederhana

Diketahui, seorang ajudan Wakil Gubernur Sumut Musa Rajekshah, Ori Kurniawan kembali terinfeksi Covid-19 dan menjalani isolasi di Rumah Sakit Martha Friska.

Padahal, beberapa bulan yang lalu, ia sudah dinyatakan sembuh oleh tenaga medis.

Koordinator Tim Penanganan Covid19 RSUP Haji Adam Malik, dr. Ade Rahmaini, M.Ked (Paru), Sp.P menyebutkan bahwa Ori Kurniawan tak bisa buru-buru dikatakan reinfeksi Covid-19 kembali.

Halaman
12
Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved