Mengejutkan Perkembangan Rudal Nuklir Korea Utara hingga Korea Selatan Pamer Jet Tempur Siluman
Program senjata nuklir Korea Utara jalan terus meski sudah dua kali Presiden Donald Trump dan pemimpin Korea Utara Kim Jong Un bertemu.
Bermudez meramalkan bahwa pada kecepatan konstruksi saat ini, fasilitas tersebut mungkin lengkap dan siap untuk operasi pada akhir 2020 atau awal 2021.
Rudal Hwasong-15, Amerika Serikat memberi kode rudal ini KN-22, diluncurkan pertama kali pada 28 November 2017 pukul 03.00 dini hari waktu setempat.
Saat uji coba, Pyongyang mengklaim, Hwasong-15 mampu meluncur hingga ketinggian 4.475 km dan menukik sejauh 950 km hanya dalam waktu 53 menit.

Dengan peluncuran standar berketinggian 4.475km maka jelas mampu untuk mencapai daratan Amerika Serikat, namun masih tergantung pada hulu ledak buatan -bukan hulu ledak nuklir nyata- yang ditaruh di roket tersebut, seperti dijelaskan Vipin Narang, guru besar ilmu politik di Massachusetts Institute of Technology, MIT, Amerika Serikat.
"Ada pihak-pihak yang ragu tentang jangkauan dari dua uji coba awal, jadi mereka meningkatkannya. Mereka sudah memperluas jangkauan ke titik yang sulit untuk mendebat dengan alasan kuat bahwa Kora Utara tidak bisa menjangkau kawasan tenggara Amerika Serikat dengan jangkauan tersebut," kata Narang kepada BBC.
"Satu-satunya pertanyaan adalah berat dari hulu ledak. David dari Union of Concerned Scientists (persatuan ilmuwan yang peduli dengan masalah lingkungan planet) mengatakan dalam bloknya bahwa roket tampaknya membawa hulu ledak buatan yang amat ringan yang berarti mungkin tidak mampu membawa hulu ledak nuklir sejauh itu karena hulu ledak nuklir akan jauh lebih berat."
Namun Narang mengatakan berat hulu ledak itu tidak terlalu mempengaruhi jangkauan karena rudal seharusnya mampu membawa hulu ledak yang berat karena roket itu sendiri sudah berat.
Dengan demikian, tambah Narang, terlihat bahwa program rudal Korea Utara meningkat, uji coba berjalan dan apapun yang kurang dari uji coba sebelumnya, mereka menemukan cara memperbaikinya.
"Mendapatkan peningkatan jangkauan dalam waktu yang pendek seperti ini amat mengesankan.
Mereka sudah beranjak dari 9.500 km ke 13.000 km, sebuah prestasi teknologi.
Korea Selatan Kerahkan Jet Tempur Siluman
Menanggapi perkembangan terbaru senjata nuklir Korea Utara, tetangganya Korea Selatan mempublikasikan
julukan jet tempur siluman F-35A: "Kesatria kebebasan".
Korea Selatan menerima jet tempur siluman canggih itu dari pabrikannya, Maret 2019.
Hingga 2021, Korea Selatan akan mempunyai 40 unit jet tempur siluman F-35A: "Kesatria kebebasan".
