UPDATE Covid19 Sumut 11 Mei 2020
Balita di Langkat Positif Covid-19, Diduga Terpapar Saat Rutin Berobat di RSUP Adam Malik
Juru Bicara Satgas Covid 19 Langkat, dr Arifin Sinaga menyampaikan adanya seorang balita di Langkat yang positif Covid-19.
Penulis: Dedy Kurniawan | Editor: Juang Naibaho
Sementara itu, angka positif Covid-19 di Sumut melonjak 17 kasus baru dengan total 196 pasien hingga Senin (11/5/2020).
Angka ini meningkat dari hari sebelumnya, Minggu (10/5/2020) yaitu sebanyak 179 orang.
Sementara, untuk Pasien Dalam Pengawasan (PDP) bertambah dua pasien menjadi total 151 orang.
"Pasien dalam pengawasan yang dirawat di rumah sakit sebanyak 151 orang, dimana bertambah dua orang," ungkap Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Pemprov Sumut, Mayor Kes dr Whiko Irwan
Untuk data pasien sembuh dan meninggal, Whiko menjelaskan masih sama dari hari sebelumnya.
"Pasien meninggal dunia positif Covid-19 sebayak 24 orang dan pasien sembuh sebanyak 48 orang," jelasnya.
Whiko menerangkan Kota Medan sebagai daerah pemasok pasien positif terbanyak hari ini yaitu berjumlah 8 pasien baru.
Ia menyebutkan bahwa pertambahan pasien masih terus berlangsung dan meminta agar masyarakat mengikuti protokol kesehatan.
"Saudara-saudara warga masyarakat Sumatera Utara yang saya hormati dari data diatas terlihat jelas bahwa jumlah warga yang positif metode PCR terus bertambah. Tertinggi masih dipegang oleh kota Medan dengan pertambahan sebanyak 8 pasien dan total seluruh penderita Covid19 menjadi 196 orang untuk Sumatera Utara," ujarnya.
• Korban Tewas Kapal Tanker MT Jag Leela Bertambah Jadi 2 Orang, Identitas Belum Diketahui
Dikatakan Whiko, kasus positif Covid-19 yang terus bertambah dapat berdampak buruk kepada kesehatan para petugas medis yang bekerja menangani pasien yang terdampak virus corona.
Perkembangan jumlah positif ini, sambung dia, merupakan hal yang mengkhawatirkan.
“Itulah kenapa kami selalu mengajak masyarakat Sumatera Utara untuk menjalankan protokol kesehatan untuk mencegah Covid-19.
Saat ini menjadi wajib bagi orang yang sehat maupun sakit bahkan bagi orang-orang yang telah sembuh dari Covid-19 sudah seharusnya bila lingkungan tempat kita tinggal menjadi kawasan yang wajib menggunakan masker," tegas Whiko.
Ia menjelaskan bahwa hal tersebut untuk melindungi keluarga dan orang yang kita cintai dari penularan virus corona.
"Karena orang yang membawa virus corona bila tidak menggunakan masker dapat membuat penularan virus sebesar 70 persen. Penularan ini akan menurun menjadi 5 persen apabila orang tadi menggunakan masker," tutur Whiko.