Penjelasan Yunarto Wijaya Tentang Nilai Tukar Rupiah yang Tembus Rp 14.000, Ini Sindiran Menohoknya
Direktur Charta Politika Yunarto Wijaya mengurai tanggapannya soal angka rupiah yang tembus di bawah Rp 14.000 pada Jumat (5/6/2020).
"Rencana new normal di dalam negeri atau pelongaran Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) akan menjadi sentimen positif bagi pasar saham Indonesia," jelas Hans.
Sentimen lainnya, dari faktor eksternal yakni tak lepas dari perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dan China yang tak kunjung mereda meski dalam kondisi pagebluk virus corona (Covid-19).
"Pelaku pasar masih akan mencermati ketegangan Amerika Serikat dengan China menyusul Kongres Rakyat Nasional China menyetujui RUU keamanan nasional untuk Hong Kong," papar Hans.
Faktor selanjutnya adalah peluang AS mengenakan sanksi terhadap perusahaan dan pejabat China atas situasi yang terjadi di Hong Kong yang mungkin akan menjadi perhatian pasar.
Seperti diketahui, Presiden AS Donald Trump mengumumkan, akan mencabut hak istimewa Hong Kong yaitu dalam perdagangan dan perjalanan, menyusul disahkannya UU Keamanan Nasional oleh China.
Pernyataan Trump tersebut mengisyaratkan tidak ada perubahan kesepakatan perdagangan dengan China meskipun tensi kedua negara meningkat menjadi sentimen positif di awal pekan.
"Pernyataan Trump sejauh ini mencabut keistimewaan Hong Kong seperti tidak akan menerima perlakuan keistimewaan tarif, orang Hong Kong tidak bisa besar masuk Amerika, dan tidak ada dwi kewarganegaraan," katanya.
Di sisi lain, lanjut Hans, perkembangan penelitian untuk menemukan vaksin Covid-19 juga akan selalu menjadi perhatian pelaku pasar.
Sementara itu, rencana dana pemulihan zona Eropa sebesar 750 miliar euro turut menjadi sentimen positif pasar.
Artikel ini sudah tayang di TribunnewsBogor dengan judul Kemarin Rupiah Tembus di Bawah Rp 14.000, Yunarto Wijaya Sindir 2 Sosok Ini : Diem-diem Aja ?