Penampakan Sosok Hewan Langka Mendadak Muncul Lagi saat Wabah Corona, Usai Hilang Bertahun-tahun
Satwa yang dalam bahasa Inggris disebut bleeding toad ini memiliki karakteristik pola corak kulit tubuh berwarna merah seperti darah.
Namun, diambil dari berbagai sumber oleh Warta Kota, salah satunya dari STUDI POPULASI ELANG JAWA (Spizaetus bartelsi STRESEMANN, 1924) DI GUNUNG SALAK oleh Dharmawan Pandu Pribadi, Program Studi Biologi FMIPA Universitas Negeri Jakarta, Indonesia pada tahun 2004.
• GRATIS, Rumah Sakit USU Gelar Rapid Test Massal, Begini Sambutan Warga
Dari studi tersebut, dapat diketahui bagaiman peran jantan dewasa elang jawa yang telah berkeluarga.
Ternyata elang jawa yang telah membentuk keluarga memiliki sifat unik, yakni menandai wilayah teritorinya dengan terbang berputar di atas sarang mereka.
Pada studi yang dilakukan oleh Dharmawan Pandu Pribadi, diketahui bahwa pada lokasi Kawah Ratu terdapat 2 individu Elang Jawa dengan rincian keduanya merupakan individu dewasa.
Selama penelitian di lokasi ini, kedua individu ini terlihat terbang bersama.
Ternyata terbang bersama antara jantan dewasan dan betina yang telah membentuk keluarga adalah untuk menunjukkan wilayah teritori mereka.
Sedangkan di lokasi lokasi Curug Seribu, terdapat 2 individu Elang Jawa dengan rincian keduanya merupakan individu dewasa.
Selama penelitian di lokasi ini, salah satu individu melakukan penyerangan dan akhirnya berkelahi.
Maka ditarik kesimpulan bahwa pasangan kawin Elang Jawa sangat mempertahankan sarangnya, salah satu elang dari pasangan kawin akan menyerang elang jenis lain maupun Elang Jawa lainnya bila memasuki teritorinya.
Dengan gambaran ini, nampaknya Ki Jalu punya mengambil peran menjaga sarang dari jantan-jantan elang jawa lain yang berani masuk ke wilayah teritori sarangnya.
(*)
Artikel ini sudah tayang di Warta Kota dengan judul : Dua Hewan Hampir Punah yang Muncul Lagi di Masa Pandemi Covid-19 Usai Hilang Bertahun-tahun