Petani di Deliserdang Mengeluh, Pupuk Bersubsidi Langka di Pasaran

Kalau yang non subsidi mahal kali harganya karena Rp 270 ribu perkarung. Kalau yang subsidi cuma Rp 90 ribu

Penulis: Indra Gunawan | Editor: Salomo Tarigan
Dok. Humas Kementerian Pertanian RI
Ilustrasi pupuk bersubsidi untuk petani yang punya Kartu Tani 

TRI BUN-MEDAN.com-  

Para petani dari dua Kecamatan Beringin dan Pantai Labu Kabupaten Deliserdang mengeluhkan kelangkaan pupuk bersubsidi pada saat ini.

Petani heran, setiap musim tanam pupuk bersubsidi selalu saja langka keberadaannya.  Sementara, yang banyak di pasaran pupuk non subsidi, yang harganya jauh lebih mahal.

Salah satu petani dari Desa Sidourip Kecamatan Beringin, Supardi mengatakan pupuk subsidi yang langka pada saat ini adalah jenis pupuk urea. Kebutuhannya sangat diperlukan pada saat sekarang ini karena usia tanam padi sudah sekitar 10 hari.

Dianggap terlalu berat untuk petani membeli pupuk yang non subsidi karena harganya jauh mahal dan berkali-kali lipat.

" Pupuk urea butuh kali kami sekarang ini. Kalau yang non subsidi mahal kali harganya karena Rp 270 ribu perkarung. Kalau yang subsidi cuma Rp 90 ribu. Udah dicari kemana-mana tapi enggak ada. Asal musim tanam gini saja kejadiannya, musim tanam sebelumnya pun gitu juga,"ucap Supardi.

Ia menjelaskan kalau saat ini petani saling berbagi informasi dimana ada menjual pupuk bersubsidi. Jika memang beberapa hari ini pupuk urea bersubsidi masih langka maka mau tidak mau mereka harus membeli pupuk yang non subsidi. Meski mahal namun tidak ada pilihan lain.

Lain Kecamatan lain pula kelangkaan pupuk yang dialami oleh petani.

Hulman salah satu petani dari Desa Durian Kecamatan Pantai Labu menyebut untuk di daerahnya pupuk subsidi yang langka adalah pupuk jenis SP dan Phonska. Untuk pupuk Urea keberadaannya masih mencukupi dan mudah di dapat.

Ia menyebut sangat kecewa mengapa kondisi seperti ini terus-terusan saja dialami oleh warga dan dianggap tidak pernah dievaluasi.

" Bagaimana meningkatkan hasil pertanian kalau pupuk bersubsidi langka. Kami tergabung dalam kelompok tani Usaha Maju tapi pupuk pun langka. Pupuk SP dan Phonska ini pupuk buah kalau payah carinya gimana mau bagus hasil padi kita. Ya perlu kami perhatian pemerintah,"kata Hulman.

Disebutnya Pemerintah Kabupaten harus bisa membantu mengupayakan keperluan petani saat ini. Hal ini mengingat harga pupuk subsidi yang non subsidi begitu jauh perbandingannya.

Dicontohkannya untuk yang pupuk jenis SP harga subsidi bisa Rp 97 ribu sementara untuk yang non subsidi bisa Rp 350 ribu.

Dalam kasus ini petani berharap agar ada tindaklanjut dari Dinas Pertanian supaya untuk dimusim tanam berikutnya kejadian yang sama tidak terulang lagi.

Pendaftaran Siswa Baru di SMA 3 Medan, 124 Siswa Lulus Seleksi Tahap I, Pendaftar Capai 2000

Dalam satu tahun di wilayah ini bisa 3 kali musim panen.

(dra/tri bun-medan.com)

Pupuk Bersubsidi Langka di Deliserdang, Begini Penjelasan Dinas Pertanian

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved