Update Covid19 Sumut 18 Juni 2020

BREAKING NEW: Sebaran Virus Corona di Sumut Meluas, Angka Positif Covid-19 hampir Tembus 1000 Orang

Angka positif di Sumatera Utara melonjak tajam bahkan hampir menembus angka 1000 orang tepatnya 970 orang

screen shoot YouTube Humas Sumut/victory/tri bun medan
Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Pemprov Sumut Mayor Kes dr Whiko Irwan 

Laporan Wartawan Tri bun Medan, Victory Arrival Hutauruk

TRI BUN-MEDAN.com, MEDAN -

Angka positif di Sumatera Utara melonjak tajam bahkan hampir menembus angka 1000 orang tepatnya 970 orang, hingga Rabu (17/6/2020).

Lonjakan terjadi sejak 1 Juni 2020, angka positif terpapar virus corona masih berada di angka 417 orang.

Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Pemprov Sumut Mayor Kes dr Whiko Irwan menerangkan penyebab dari melonjaknya angka ini disebabkan masifnya pemeriksaan yang dilakukan pihaknya.

"Kita dapatkan beberapa kali melonjaknya angka kasus positif Covid19 di Sumatera Utara yang ada saat ini. Hal ini salah satunya karena masifnya pemeriksaan swab PCR dan rapid test yang dilakukan Gugus Tugas di Sumatera Utara. Yang dilakukan baik di rumah maupun di lokasi lainnya," tuturnya saat dikonfirmasi Tribun, Kamis (18/6/2020).

Whiko membeberkan masifnya pemeriksaan ini sebagai cara menuju tatanan hidup baru (new normal life) yang akan direalisasi di seluruh kabupaten/kota di Sumut.

"Hal ini sebagai salah satu syarat formal yang akan dipenuhi yang di antaranya transmisi Covid19 dan kemampuan sistem kesehatan dalam mengidentifikasi dan mengisolasi para penderita Covid19. Pemerintahan provinsi Sumatera Utara ekstra hati-hati menetapkan kebijakan new normal setelah mendapatkan masukan dari para pakar dan akademisi," ungkapnya.

Lebih lanjut, ia juga meminta masukan dari pemerintah kabupaten/kota untuk terkait kondisi menuju diterapkannya new normal life di Sumut.

"Saat ini disampaikan kepada pemerintah kabupaten kota se Sumatera Utara untuk mendapatkan masukan berdasarkan situasi dan kondisi yang diharapkan pada tanggal 20 Juni 2020 konsep tugas percepatan penanganan covid 19 Provinsi Sumatera Utara,"ungkapnya.

13 kasus baru Positif Covid19 terjadi di Sumatera Utara hingga Rabu (17/6/2020) hingga pukul 16.00 WIB.

Whiko menerangkan bahwa hingga saat ini total sebanyak 970 pasien positif virus corona di Sumut.

"Update data COVID-19 di Provinsi Sumatera Utara hingga 11 Juni 2020, penderita positif metode PCR kembali melonjak bertambah 13 kasus baru. Dengan total 970 orang," tuturnya saat dikonfirmasi Tri bun.

Sementara, pasien aktif Covid19 yang saat ini tengah dirawat di rumah sakit berjumlah 677 orang.

Whiko menjelaskan penambahan juga terjadi pada pasien sembuh yaitu sebanyak 5 orang. Sementara pasien positif yang meninggal dunia tetap di sebanyak 67 orang.

"Pasien meninggal dunia bertambah 2 orang menjadi total 67 Orang. Sementara pasien sembuh tetap di angka 226 Orang," terangnya.

Untuk Pasien Dalam Pengawasan (PDP) mengalami penambahan sebanyak 17 pasien.

PERISTIWA Mengerikan, Seorang Wanita Diterkam Buaya hingga Warga Bedah Perut Buaya, Tubuh Korban . .

"Pasien Dalam Pengawasan (PDP) berjumlah 160 Orang dan Orang Dalam Pemantauan (ODP) berjumlah 892 orang," ungkap Whiko.

Ia menegaskan bahwa Penambahan pasien terpapar virus corona masih terus terjadi di Sumut, untuk itu ia meminta agar masyarakat tetap patuh mengikuti protokol kesehatan.

"Saudara-saudara sekalian ini gambaran yang sangat tegas yang bisa kita lihat bahwa penambahan kasus baru masih terus terjadi. Pembawa virus ini masih berada di tengah-tengah kita, inilah yang berkali-kali disebutkan sebagai orang tanpa gejala," beber Whiko.

Sedangkan di dalam tubuhnya membawa virus, oleh karena itu mencuci tangan menggunakan sabun adalah cara yang paling bagus untuk kemudian memberikan kemungkinan cemaran dari orang tanpa gejala ini misalnya yang mengenai benda-benda di sekitarnya bisa terhindar," pungkasnya.

Rumah Sakit di Kota Medan Penuh

Plt Wali Kota Medan, Akhyar Nasution mengungkapkan, peningkatan jumlah warga positif terinfeksi Covid-19 menyebabkan beberapa rumah sakit di Kota Medan penuh.

Oleh karenanya diperlukan solusi alternatif mengatasinya sehingga warga yang positif Covid-19 dapat dirawat dengan baik hingga penyembuhan.

Disamping itu katanya, pandemi Covid-19 yang terjadi sejak Maret 2020 hingga kini menyebabkan kehidupan ekonomi masyarakat sangat menurun.

 Sempat Heboh Kasus 2 Warga Positif Covid-19, Kades Kolam Umumkan Negatif Hasil Tes Swab

Kondisi tersebut kata Akhyar, berimbas terhadap penurunan pendapatan asli daerah (PAD) Kota Medan.

Dikatakannya, PAD Kota Medan yang selama ini bersumber dari pendapatan pajak seperti pajak rumah makan, restoran, hotel maupun pajak bumi bangunan (PBB).

"Kondisi pandemi Covid-19 menyebabkan masyarakat kesulitan untuk membayar pajak. Karenanya, kita harus segera mengatasi pandemi Covid-19 ini. Jadi kami sangat mengharapkan sekali masukan dari Unimed, sehingga Pemko Medan dapat melakukan langkah-langkah serta kebijakan yang akan dilakukan mengatasinya," katanya saat menyambangi Universitas Negeri Medan (Unimed) di Jalan William Iskandar, Rabu (17/6/2020).

Akhyar menjelaskan, jumlah warga Kota Medan yang positif terinfeksi Covid-19 di Kota Medan terus meningkat.

Berdasarkan data yang dikeluarkan Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 di Kota Medan, Selasa (16/6/2020), tercatat warga positif Covid-19 berjumlah 643 orang.

Dikatakannya, pertambahan yang terjadi tidak terlepas dari kurangnya kesadaran masyarakat untuk mematuhi protokol kesehatan yang telah dikeluarkan pemerintah.

Meski jumlah warga positif Corona semakin meningkat dan tidak sedikit yang meninggal dunia, kata Akhyar, masyarakat sepertinya menganggap biasa pandemi Covid-19 yang kini masih menerpa Kota Medan.

 Kasus Covid-19 di Kota Medan Terus Naik, Akhyar Minta Semua Pihak Patuhi Protokol Kesehatan

Selain mengabaikan jarak (social distancing) saat berada di keramaian, kesadaran warga juga kurang untuk memakai masker saat melakukan aktifitas di luar rumah. Padahal Pemko Medan terus melakukan sosialisasi dan membagikan masker gratis, guna memutus mata rantai penyebaran Covid-19 di tengah-tengah masyarakat.

"Salah satu upaya mengatasinya dengan membangun kultur baru di tengah-tengah masyarakat melalui social engineering. Tentunya Pemko Medan tidak dapat sendiri untuk melakukannya. Untuk itu melalui pertemuan ini, kami sangat mengharapkan sekali saran, masukan dan dukungan penuh dari seluruh civitas akademika Unimed," ujarnya.

Menanggapi hal tersebut, mantan Rektor Unimed yang kini menjabat sebagai Ketua Senat Unimed, Syawal Gultom memberi masukan, agar pemko Medan lebih dulu memberikan pemahaman yang jelas soal karakteristik Covid-19 serta sistem penularannya.

"Dengan pemahaman yang diberikan akan timbul kesadaran dalam diri masyarakat sehingga mematuhi protokol kesehatan agar tidak tertular virus Corona," ujarnya.

Selanjutnya Syawal menambahkan, ada tantangan yang harus ditaklukkan saat ini yakni ketidakpercayaan sebagian masyarakat pada virus Corona tersebut. Bahkan katanya, ada yang menganggap virus ini hanya imej yang dibangun oleh sebuah konspirasi.

 Sambangi Unimed, Akhyar Minta Saran untuk Tangani Persebaran Covid-19

"Kita harus bisa mematahkan anggapan itu dengan kepastian. Jangan ada kesan ragu-ragu," katanya

Guna menghilangkan imej tersebut, Syawal berharap agar ahli medis dapat memberikan penjelasan yang sebenar-benarnya mengenai Covid-19, tidak hanya bahaya tetapi juga penularannya.

Selain itu Syawal pun berharap agar warga yang pernah menjalani perawatan karena positif Covid-19 dan berhasil sembuh dapat digunakan untuk menjadi pembicara dalam memberikan sosialisasi tentang Covid-19 kepada masyarakat.

"Dengan pengalamannya saat menjalani perawatan hingga sembuh, tentunya efektif untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat mengenai Covid-19," sarannya

Gubernur Sumut Edy Rahmayadi Belum Izinkan Sekolah Dibuka di Zona Hijau

 Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim memperbolehkan aktivitas belajar mengajar secara tatap muka di sekolah dibuka pada zona hijau pandemi Covid-19.

Namun, sekolah harus mengikuti aturan yang sebagaimana tertera dalam protokol kesehatan.

Di mana, kebersihan sekolah hingga kesehatan guru diutamakan dalam membuka kembali sekolah di tengah pandemi.

 Registrasi Ulang PPDB Tahap I Dibuka, Kendala Peserta di 2 SMA Favorit Medan SMAN 3 dan SMAN 4

Untuk di Provinsi Sumatera Utara, ada 11 daerah yang terkategori zona hijau atau bebas dari penularan wabah.

Adapun daerah yang terkategori, yaitu Kabupaten Samosir, Kabupaten Pakpak Bharat, Kabupaten Humbang Hasundutan, Kota Sibolga, Kabupaten Tapanuli Tengah, Kabupaten Nias Utara, Kota Gunungsitoli, Kabupaten Nias, Kabupaten Nias Barat, Kabupaten Nias Selatan, Kabupaten Labuhanbatu Selatan.

 Jelang PPDB di Tengah Pandemi, Disdik Karo Terapkan Pola Pendaftaran Melalui Sistem Online

Gubernur Sumut, Edy Rahmayadi belum mengizinkan sekolah untuk dibuka kembali di saat pandemi masih mewabah.

Sebab, ia belum dapat memastikan, apakah daerah dengan kategori aman dari pandemi itu dapat bertahan selama dari pandemi.

Sewaktu-waktu, kata dia penularan bisa terjadi, apabila masyarakat tidak mematuhi protokol kesehatan.

"Saya minta maaf, sekolah belum dapat dibuka saat ini. Yakin, bahwa zona hijau itu bisa bertahan?," kata dia, usai melakukan rapat bersama dengan tokoh masyarakat di Rumah Dinas, Jalan Sudirman, Kota Medan, Rabu (17/6/2020).

Saat ini, kata dia pemerintah tengah membahas bagaimana penerapan new normal di 33 kabupaten dan kota.

Apakah kabupaten dan kota dapat mengikuti aturan yang sebagaimana sudah di konsep dalam draf new normal. Sebab, seluruh kabupaten dan kota di Sumut tengah mempelajari draf konsep new normal tersebut

(vic/wen/cr21/tri bunmedan.com)

Sumber: Tribun Medan
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved