Update Covid19 Sumut 18 Juni 2020

KINI Penularan Virus Corona pada Anak Cukup Tinggi, Kasus di Sumut Capai 3,6 Persen, Ini Gejalanya

hingga saat ini total kasus anak yang terpapar covid-19 di Sumut mencapai 3,6 persen dari jumlah kasus yang telah dilaporkan.

Penulis: Chandra Simarmata | Editor: Juang Naibaho
Sreenshoot youtube humas Permprov Sumut/Maurits
Juru bicara Satuan Gugus Percepatan Penanganan Covid-19 Sumatera Utara dr Aris Yudhariansyah 

Pada Maret 2020 lalu, pusat pengendalian dan pencegahan penyakit Amerika (CDC) menyatakan gejala covid-19 pada anak-anak tidak fatal seperti orang dewasa. Namun, belakangan mereka merevisi pernyataan itu dengan menyebut gejala anak terinfeksi virus Corona mirip dengan kondisi multisystem inflamatory syndrome in children (MIS-C).

Laporan Wartawan Tribun Medan, Chandra Simarmata

TRI BUN-MEDAN.com, MEDAN - Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 Provinsi Sumatera Utara dr Aris Yudhariansyah menyebutkan bahwa hingga saat ini total kasus anak yang terpapar covid-19 di Sumut mencapai 3,6 persen dari jumlah kasus yang telah dilaporkan.

Dengan demikian jika total kasus pasien positif saat ini berjumlah 993 orang maka ada kurang lebih 35 pasien anak yang berstatus positif covid-19.

"Di awal pandemi covid-19, anak-anak disebut sebagai kelompok usia yang relatif tidak rentan terkena virus Corona.

Namun saat ini tingkat penularan virus Corona pada anak di Indonesia tergolong cukup tinggi. Hingga tanggal 17 Juni total kasus anak yang terpapar covid-19 di Sumut mencapai 3,6 persen," ujarnya, Kamis (18/6/2020) sore.

Dr Aris mengatakan, situasi dimana anak-anak juga berpeluang terpapar virus Corona, haruslah membuat para orangtua semakin meningkatkan kewaspadaan.

Apalagi informasi berkembang saat ini jika anak terpapar covid maka akan menimbulkan efek yang fatal jika tidak ditangani.

"Pada awal 2020 bulan Maret lalu, pusat pengendalian dan pencegahan penyakit Amerika (CDC) menyatakan gejala covid-19 pada anak-anak tidak fatal seperti orang dewasa.

Namun belakangan mereka merevisi pernyataan itu dengan menyebut bahwa gejala anak yang terinfeksi virus Corona mirip dengan kondisi multisystem inflamatory syndrome in children (MIS-C)," terangnya.

KRONOLOGI Pembegalan Anggota Brimob di Medan, Korban Terjatuh dari Motor lalu Ditikam di Dada

VIRAL Seorang Wanita Diolok-olok Karena Mencuri, Polisi: Residivis Kasus Pencurian di Deliserdang

Lebih lanjut dr Aris menjelaskan, MIS-C adalah kondisi dimana bisa ada bagian tubuh anak yang meradang seperti jantung, paru, ginjal, otak, kulit, mata hingga organ pencernaan.

Tanda-tanda infeksi virus Corona pada anak di antaranya berupa demam, sakit perut hingga diare, muntah, sakit leher dan muncul ruam, mata merah, serta merasa sangat lelah.

"CDC menjelaskan virus Corona memang ditemukan pada anak dan orang dewasa yang menderita MiS-C.

Bahkan dalam kasus yang parah anak-anak yang terserang Corona juga perlihatkan tanda gawat darurat seperti sesak nafas, sakit perut parah hingga bibir dan wajah kebiru-biruan," jelasnya.

Karena itu, dr Aris mengatakan, jika sampai muncul tanda-tanda awal tersebut, seorang anak harus segera dibawa ke rumah sakit.

Jika terlambat, anak-anak yang terinfeksi virus Corona dengan gejala parah di atas bisa berujung pada komplikasi serius hingga kematian.

"Namun sebagian besar anak-anak (terpapar covid) bisa tetap sembuh dengan pengobatan medis. Terutama bila gejalanya ditemukan sejak awal.

Anak-anak bisa tetap beraktivitas di luar ruangan misal halaman dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan," ujarnya.

Pejabat Pemkab Deliserdang Berstatus PDP Meninggal Dunia, Dirawat Beberapa Jam di Rumah Sakit

BREAKING NEWS, Dua Bandit Medan Begal Anggota Brimob, Tempo 3 Jam Langsung Ditangkap

Update Data Covid-19 Sumut

Laju penularan Covid-19 di Sumatera Utara masih menunjukkan angka penambahan cukup signifikan.

Dalam 24 jam terakhir, tercatat 23 orang dinyatakan positif terpapar virus corona.

Dengan penambahan kasus baru itu, jumlah pasien positif Covid-19 di Sumut nyaris menembus 1.000 orang.

Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Pemprov Sumut Mayor Kes dr Whiko Irwan menerangkan bahwa hingga Kamis (18/6/2020) hingga pukul 16.00 WIB, total sebanyak 993 pasien positif virus corona di Sumut.

"Update data COVID-19 di Provinsi Sumatera Utara hingga 11 Juni 2020, penderita positif metode PCR kembali melonjak bertambah 23 kasus baru. Dengan total 993 orang," tuturnya saat dikonfirmasi Tribun.

Sementara, pasien aktif Covid-19 yang saat ini tengah dirawat di rumah sakit berjumlah 693 orang.

Whiko menjelaskan penambahan juga terjadi pada pasien sembuh yaitu sebanyak 7 orang.

Sementara pasien positif yang meninggal dunia tetap berjumlah 67 orang.

"Pasien meninggal dunia tetap di angka 67 orang. Sementara pasien sembuh bertambah 7 orang menjadi di angka 233 orang," terangnya.

Untuk Pasien Dalam Pengawasan (PDP) mengalami penurunan sebanyak 1 orang pasien.

"Pasien Dalam Pengawasan (PDP) berjumlah 159 Orang dan Orang Dalam Pemantauan (ODP) berjumlah 885 orang," ungkap Whiko.

Whiko menyebutkan bahwa penyebab dari melonjaknya angka ini disebabkan masifnya pemeriksaan yang dilakukan pihaknya.

"Kita dapatkan beberapa kali melonjaknya angka kasus positif Covid19 di Sumatera Utara yang ada saat ini. Hal ini salah satunya karena masifnya pemeriksaan swab PCR dan rapid test yang dilakukan Gugus Tugas di Sumatera Utara. Yang dilakukan baik di rumah maupun di lokasi lainnya," tuturnya.

Whiko membeberkan masifnya pemeriksaan ini sebagai cara menuju tatanan hidup baru (new normal life) yang akan direalisasi di seluruh kabupaten/kota di Sumut.

"Hal ini sebagai salah satu syarat formal yang akan dipenuhi yang di antaranya transmisi Covid19 dan kemampuan sistem kesehatan dalam mengidentifikasi dan mengisolasi para penderita Covid19. Pemerintahan provinsi Sumatera Utara ekstra hati-hati menetapkan kebijakan new normal setelah mendapatkan masukan dari para pakar dan akademisi," ungkapnya.

Siap Perang Lawan China, India Borong 33 Jet Tempur dari Rusia, Batalkan Kontrak Perusahaan China

Awalnya Pasutri Positif Covid-19, Kini di Dusun Simalungun Ini Sudah 24 Orang Terpapar, 46 Reaktif

1.331 Kasus Baru Se-Indonesia

Indonesia kembali mencatatkan penambahan kasus harian tertinggi Covid-19 dalam sehari berdasarkan data yang diumumkan pada Kamis (18/6/2020).

Dalam 24 jam terakhir, tercatat ada penambahan 1.331 pasien positif Covid-19.

Angka ini merupakan jumlah kasus baru tertinggi sejak kasus pertama Covid-19 diumumkan Presiden Joko Widodo pada 2 Maret 2020.

Dengan penambahan tersebut, Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Virus Corona Achmad Yurianto mengungkapkan, total ada 42.762 kasus Covid-19 di Tanah Air.

"Kita dapatkan konfirmasi kasus baru positif sebanyak 1.331 orang sehingga menjadi 42.762 orang," kata Yuri dalam konferensi pers dari Graha BNPB, Kamis sore.

Penambahan 1.331 kasus baru ini merupakan hasil pemeriksaan dari 20.650 spesimen.

Sementara itu, tambahan kasus tertinggi sebelumnya tercatat sebanyak 1.241 kasus, pada tanggal 10 Juni 2020.

Saat itu, kasus Covid-19 di Indonesia mencapai 34.316 kasus.

Achmad Yurianto juga mengumumkan penambahan jumlah pasien yang sembuh dalam 24 jam terakhir, yakni 555 orang.

Maka, total pasien sembuh sampai saat ini menjadi 16.789 orang.

Kemudian, kasus kematian bertambah 63, sehingga pasien Covid-19 meninggal dunia yaitu 2.339 orang.

Adapun kasus Covid-19 hingga saat ini ini tersebar di 34 provinsi atau semua provinsi yang ada di Indonesia.

(Can/Tri bun-medan.com)

Sumber: Tribun Medan
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved