Apa Saja Mode Terbaru Transmisi Virus Corona Ini? Berikut Penjelasan WHO dan Cara Pencegahannya

Dari data Worldometers, sudah mendekati 12,5 juta orang di seluruh dunia yang telah terinfeksi virus corona penyebab penyakit Covid-19.

Editor: AbdiTumanggor
ANADOLU AGENCY/ISSAM RIMAWI
Pekerja medis melakukan tes COVID-19 di Laboratorium Sentral Kementerian Kesehatan Palestina di kota Ramallah, Tepi Barat pada 16 Maret 2020 lalu. 

Penularan tidak langsung yang melibatkan kontak orang yang terinfeksi dengan benda atau permukaan yang terkontaminasi (transmisi fomite) juga dimungkinkan.

2. Transmisi melalui udara

Penularan melalui udara didefinisikan sebagai penyebaran melalui inti tetesan (aerosol) yang tetap menular ketika melayang di udara dalam jarak dan waktu yang lama.

Penularan virus melalui udara dapat terjadi selama prosedur medis yang menghasilkan aerosol.

WHO dan para komunitas ilmiah, telah secara aktif mendiskusikan dan mengevaluasi apakah virus corona juga dapat menyebar melalui aerosol tanpa adanya prosedur yang menghasilkan aerosol, terutama dalam pengaturan ruangan dengan ventilasi yang buruk.

Aliran udara yang dihembuskan telah menghasilkan hipotesis tentang kemungkinan mekanisme transmisi virus melalui aerosol.

Teori-teori ini menunjukkan beberapa hal, seperti

  • Sejumlah tetesan pernapasan menghasilkan aerosol mikroskopis (kurang dari 5 mikrometer) dengan cara menguap.
  • Pernapasan normal dan hasil pembicaraan dalam aerosol yang dihembuskan.

Dengan demikian, orang yang rentan dapat menghirup aerosol, dan bisa terinfeksi jika aerosol mengandung virus dalam jumlah yang cukup untuk menyebabkan infeksi di dalam tubuh penerima.

Di luar fasilitas medis, beberapa laporan wabah yang terkait dengan ruang ramai di dalam ruangan telah menyarankan kemungkinan penularan aerosol, dikombinasikan dengan penularan droplet.

Misalnya, selama latihan paduan suara, di restoran atau di kelas kebugaran.

Dalam kejadian ini, transmisi aerosol jarak pendek, khususnya di lokasi dalam ruangan tertentu, seperti ruang yang padat dan tidak berventilasi selama periode waktu yang lama dengan orang yang terinfeksi tidak dapat disingkirkan.

Namun, penyelidikan terperinci dari kluster-kluster ini menunjukkan bahwa penularan tetesan dan fomite juga dapat menjelaskan penularan dari manusia ke manusia di dalam kluster ini.

3. Transmisi fomite

Sekresi pernapasan atau tetesan yang dikeluarkan oleh individu yang terinfeksi dapat mencemari permukaan dan benda, menciptakan fomites (permukaan yang terkontaminasi).

Virus corona atau RNA yang terdeteksi oleh RT-PCR dapat ditemukan pada permukaan tersebut untuk periode mulai dari jam hingga hari tergantung pada lingkungan sekitar.

Termasuk juga pengaruh suhu, dan kelembaban, jenis permukaan, khususnya pada konsentrasi tinggi di fasilitas perawatan kesehatan di mana pasien Covid-19 tengah dirawat.

Oleh karena itu, penularan juga dapat terjadi secara tidak langsung dengan menyentuh permukaan di lingkungan terdekat atau benda yang terkontaminasi oleh virus dari orang yang terinfeksi, seperti stetoskop atau termometer, yang diikuti dengan menyentuh mulut, hidung, atau mata.

Halaman
1234
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved