KKB PAPUA Masih Kalah Hebat, Separatis Ini Buat TNI Kewalahan, 35 Personel Gugur Dalam Pertempuran
Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua selama ini dikenal kejam serta aksi terornya yang tak terduga bisa membuat personel TNI
Lapis berikutnya diisi oleh tentara didikan Tropaz yang sudah mendapat pelatihan militer dari negara Portugal.
Lapis ketiga barulah diisi satuan elite Fretilin yang sekaligus melindungi para pemimpinnya dan instalasi penting di sana.
Pihak ABRI juga tak mau ketinggalan, mereka bersiap untuk menyapu bersih Fretilin dengan mendatangkan berbagai alutsistanya seperti pesawat anti-gerilya OV-10 Bronco.
Mengutip dari buku "Kisah Sejati Prajurit Paskhas", ABRI tak main-main dalam menghabisi Fretilin.
Resimen Team Pertempuran (RTP) 18 dikerahkan dengan mengirim unsur tempur dari Kostrad, Marinir dan Kopasgat (Paskhas).
Tak ketinggalan pula pesawat tempur macam OV-10 dan T-33 AURI (sekarang TNI AU) dikerahkan untuk Close Air Support.
Salah satu anggota Kopasgat, Koptu Aten menceritakan saat ABRI menyerbu gunung Matebian.
Saat itu ia bersama rekan lainnya tiba di puncak Matebian di ketinggian 1.849 mdpl dan melihat para milisi Fretilin tengah waspada.
Tak menunggu lama, Koptu Aten dan pasukan ABRI langsung menghujani posisi Fretilin dengan AK-47.
Namun sial, tembakan mereka tak ada satupun yang mengenai pasukan pemberontak. Mungkin jaraknya terlalu jauh.
Koptu Aten bertambah jengkel karena melihat milisi Fretilin menertawakan dan menghina pasukan ABRI karena tembakan mereka tak tepat sasaran.
Kesal, Koptu Aten meminta dukungan udara pesawat tempur T-33 untuk membombardir kedudukan Fretilin.
Tak menunggu lama, pesawat tempur T-33 meraung-raung lantas menukik menghujani milisi Fretilin dengan peluru dan roket.
Hasilnya sudah tentu Fretilin kocar-kacir dan banyak yang tewas.
Nanok Soeratno, anggota Kopasgat yang juga ikut dalam pertempuran Matebian mengaku gempuran ABRI di sana sangat besar.