Update Covid19 Sumut 24 Juli 2020

BREAKING NEWS: 7 Dokter Meninggal Akibat Terpapar Covid-19 di Sumut, Termasuk 2 Dokter Umum

Sudah tujuh dokter yang meninggal dunia, dua di antaranya merupakan dokter umum. Selebihnya, dokter spesialis

Dok/ T R I B U N-MEDAN.com/DANIL SIREGAR
Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi (dua kiri) meninjau sekaligus meresmikan ruangan isolasi untuk pasien Covid-19, di RSUP Adam Malik, Medan, Senin (20/7/2020). RSUP Adam Malik Medan mengoperasionalkan 15 ruang baru isolasi tambahan sebagai upaya meningkatkan kapasitas dan kualitas pelayanan dalam menangani pasien Covid-19. 

Sebelumnya diberitakan, Anggota PB Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Cabang Padangsidempuan, dr Hatta Lubis meninggal dunia, Sabtu (18/7/2020).

Ia berstatus positif Covid-19.

Oleh sebab itu, Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Sumatera Utara menyatakan berduka.

Apalagi, semakin banyak dokter yang meninggal dunia diakibatkan positif Covid-19.

PB IDI pusat menyampaikan dukacita mendalam atas wafatnya dr Hatta Lubis dan dr Elida Ilyas karena terpapar Covid-19.
PB IDI pusat menyampaikan dukacita mendalam atas wafatnya dr Hatta Lubis dan dr Elida Ilyas karena terpapar Covid-19. (Twitter/PB IDI)

Ketua IDI Sumut dr Edy Ardiansyah, SpOG (K) mengatakan bahwa dr Hatta Lubis merupakan seorang dokter yang bekerja di sebuah rumah sakit di Padangsidempuan.

Dokter Hatta Lubis meninggal di Rumah Sakit Martha Friska Medan, Sabtu (18/7/2020) lalu, dengan status positif Covid-19.

"Dia merupakan dokter di rumah sakit di sana. Tentu bisa terpapar kapan saja. Karena kita tidak tahu bisa saja dia menghadapi OTG, atau orang yang belum terdeteksi dengan baik oleh Dinas Kesehatan Provinsi ataupun daerah," ujarnya, Selasa (21/7/2020).  

Edy mengatakan bahwa sebagai tenaga kesehatan, tentu risiko terpapar virus menjadi lebih besar.

Karena itu, para dokter berusaha memproteksi diri dan lingkungan sangat diperlukan.

"Kita tentu punya standar ya, bagaimana operasional pelayanan dalam bertugas di tengah pandemi ini tetap bisa aman. Untuk mengantisipasi risiko ini tentu harus proteksi diri melalui peningkatan imun tubuh. Protek terhadap lingkungan dan lain-lain," katanya.

Mengenai jumlah dokter yang positif Covid-19 di Sumut, Edy mengaku tidak mengetahui jumlahnya secara pasti.

Namun, terangnya, terdapat beberapa dokter yang saat ini tengah di rawat di beberapa rumah sakit di Sumut. 

Sebagai ungkapan belasungkawa, Edy mengatakan bahwa seorang dokter yang gugur dalam bertugas di masa pandemi ini merupakan anugerah karena masih bisa berjuang di tengah masyarakat.

"Innalillahi wainnailaihi rojiun. Apa yang datang dari Tuhan akan kembali juga padanya."

"Terima kasih atas perjuangan rekan-rekan. Selamat jalan, sejawat," tutur Edy.    

(CR23/cr14/t r i b u n-medan.com)

Sumber: Tribun Medan
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved