Update Covid19 Sumut 1 Agustus 2020
Tenaga Medis Kewalahan Tangani Covid-19, IDI Sumut Harapkan Kepedulian Pemerintah
Sebanyak 11 dokter positif covid-19 yang tengah menjalani karantina dan sebanyak 4 dokter yang meninggal dunia.
TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN - Tenaga medis kembali menjadi korban keganasan virus Corona di Sumut.
Hari ini, seorang dokter spesialis paru yang sempat bertugas sebagai relawan covid-19 di Rumah Sakit GL Tobing, dr Andhika KP, M.Ked (Paru), Sp.P(K) meninggal dunia di Rumah Sakit Columbia Asia, Sabtu (1/8/2020).
Almarhum dikabarkan sempat dirawat hampir dua minggu di RS Columbia.
Ketua Ikatan Dokter Indonesia atau IDI Sumut, dr Edy Ardiansyah, SpOG (K), melalui tim covid-19 IDI Sumut dr Evan, memberikan keterangan mengenai jumlah tenaga medis dokter yang terpapar covid-19 dalam menjalankan tugas.
Dalam keterangan tersebut, terdapat 11 dokter positif covid-19 yang tengah menjalani karantina dan sebanyak 4 dokter yang meninggal dunia.
"Memang ada beberapa dokter yang tengah dirawat di beberapa rumah sakit. Tersebar di beberapa daerah di Sumut," ujar Edy, Sabtu (25/7/2020).
Dari sebanyak empat orang dokter yang meninggal, satu orang berasal dari Asahan, dua orang dari Medan, dan satu orang lagi dari Padangsidimpuan.
Sementara untuk dokter yang tengah dirawat, sebanyak dua orang berasal dari Asahan, enam orang di Medan, dua orang dari Padangsidimpuan, dan satu orang dari Siantar Simalungun.
Terpisah, saat dihubungi Tribun Medan, Ketua Perhimpunan Dokter Umum Indonesia atau PDUI cabang Sumut, dr Rudi Sambas mengatakan bahwa almarhum dr Andhika merupakan rekan tugasnya saat menangani pasien covid-19 di RS GL Tobing.
"Iya dia rekan saya waktu jadi relawan covid-19, baru meninggal tadi pukul 11.00 WIB," katanya kepada Tribun Medan, Sabtu (1/8/2020).
Dokter yang akrab disapa Ruben ini menyayangkan upaya pemerintah dalam penanganan kasus covid-19. Khususnya kepedulian terhadap para tenaga medis.
"Kami akui saat ini para tenaga medis sudah kewalahan menangani pasien. Jumlah pasien terus bertambah sementara tenaga medis jumlah nya tidak bisa bertambah signifikan. Karena hal itu, jika yang bertugas terus diporsir akan sulit menjaga imunitas tubuh," kata Ruben.
Ia juga menyatakan turut berdukacita atas meninggalnya dr Andhika yang usianya masih di bawahnya.
"Beliau masih muda dan tidak ada penyakit bawaan. Istrinya juga sekarang sedang dirawat di RS Columbia. Semoga keluarga diberi ketabahan," tuturnya.
Ruben berharap pemerintah memberikan perhatian lebih terhadap para tenaga medis yang masih terus bertugas. Seperti memastikan ketersediaan APD dan mengawasi penerapan protokol kesehatan yang ketat di masyarakat.