Ratusan Wisatawan Berkunjung, Ekowisata Mangrove Sicanang Butuh Lahan Parkir yang Memadai

Yagasu dan Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) tentunya tidak dapat bekerja tanpa dukungan dari pemerintah, termasuk masyarakat.

TRIBUN MEDAN/HO
KEGIATAN penanaman mangrove dalam rangka memperingati Hari Mangrove Sedunia, di Kelurahan Sicanang, Selasa (11/8/2020). 

TRI BUN-MEDAN.com, MEDAN - Direktur Yayasan Gajah Sumatera (Yagasu) Meilinda Suriani Harefa, selaku pengelola hutan mangrove menyampaikan, apresiasi dan terima kasihnya atas dukungan dari Pemprovsu maupun Pemko Medan, dalam pengembangan hutan mangrove menjadi ekowisata.

Dikatakannya, baik Yagasu dan Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) tentunya tidak dapat bekerja tanpa dukungan dari pemerintah, termasuk masyarakat.

Dikatakannya, sejak dimulai tahun 2015, kata Meilinda, pengembangan kawasan hutan mangrove menjadi Ekowisata Mangrove Sicanang mulai membuahkan hasil.

Jumlah pengunjung yang datang saat ini setiap minggunya mencapai 500 hingga 700 orang.

"Semoga Ekowisata Mangrove Sicanang akan terus berkembang dan menjadi salah satu primadona wisata di Medan, sekaligus upaya dalam melestarikan lingkungan hidup," katanya saat menghadiri kegiatan Penanaman Mangrove dalam rangka memperingati Hari Mangrove sedunia, di Kelurahan Sicanang, Selasa (11/8/2020).

Pemkot Medan Dukung Pengelolaan dan Pengembangan Ekowisata Mangrove Sicanang

Sejalan dengan itu, Meilinda berharap, agar Pemko Medan melalui pihak kelurahan, maupun kecamatan, dapat membantu penyediaan lokasi parkir yang baik di lokasi wisata, sehingga masyarakat ketika berkunjung merasa tenang dan nyaman.

Penerima penghargaan Kalpataru 2019 ini optimis, jika lokasi difasilitasi dengan parkir yang baik, jumlah pengunjung yang datang akan semakin meningkat.

Jika pengunjung meningkat katanya tentu akan berpengaruh pada peningkatan perekonomian masyarakat sekitar.

"Jika parkir mendukung, jumlah pengunjung yang akan datang semakin banyak lagi. Sebab, Ekowisata Mangrove Sicanang sangai indah dan satu-satunya ekowisata mangrove terindah yang ada di Provinsi Sumut, baik infrastruktur yang dimilikinya maupun kebersihannya. Semoga kawasan ini dapat meningkatkan perekonomian warga sekitar," ucapnya.

Turut hadir di lokasi, Kadis Pariwisata Kota Medan Agus Suriono mengatakan, pihaknya sangat mendukung pengelolaan kawasan hutan mangrove yang berlokasi di Jalan Pulau Sicanang, Kelurahan Belawan Sicanang, menjadi Ekowisata Manggrove.

Mencari Sensasi Strike di Mangrove Sicanang

Selain melestarikan hutan mangrove yang berfungsi mencegah terjadinya abrasi, katanya kehadiran ekowisata mangrove yang dibangun mulai sejak tahun 2015 itu, kini menjadi salah satu destinasi wisata alam andalan yang ada di Kota Medan.

"Dengan dukungan yang diberikan, insya Allah Ekowisata Manggrove Sicanang menjadi salah satu destinasi wisata alam yang diandalkan di Kota Medan. Untuk mewujudkan hal itu, saya mengajak seluruh organisasi perangkat daerah (OPD) terkait di lingkungan Pemko Medan mendukung pengelolaan tersebut,” katanya.

Sebagai bentuk dukungan, jelas Agus, berbagai kegiatan telah dilakukan Pemko Medan, untuk mendukung pengelolaan Ekowosata Mangrove Sicanang. Dikatakannya, Pemko Medan memandang penting upaya-upaya pelestarian sekaligus memberdayakan hutan mangrove di kawasan pinggiran Medan bagian Utara tersebut

Selain menggelar Festival Hutan Magrove, Agus mengungkapkan, Pemko Medan juga telah memperkenalkan kawasan Ekowisata Manggrove yang memiliki luas sekitar 450 hektar kepada operator biro perjalanan se-ASEAN.

Tutup Dua Bulan Saat Pandemi, Kini Pengunjung Wisata Mangrove Sicanang Melonjak Hingga 50 Persen

"Dukungan ini sebagai bentuk tanggung jawab Pemko Medan dalam upaya mendukung pelestarian dan penyelamatan hutan mangrove," katanya.

Halaman
12
Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved