Update Covid19 Sumut 14 Agustus 2020

Kisah Miris Perawat di RSU Haji Medan, APD Pakai Berulang hingga tak Dapat Insentif,30 Nakes Positif

Perawat dalam menangani pasien Covid-19 diberikan APD yang dijatah dan tidak diganti setiap harinya sejak bulan Mei 2020

HO/Dok DPW PPNI Sumut
Pelaksanaan salat jenazah seorang perawat RS Haji yang meninggal akibat Covid-19, Jumat (7/8/2020). 

Hal ini dijelaskannya yang menjadi penyebab tertularnya suami dari almarhum perawat Rasyidah yang meninggal dunia.  

"Kami yg merawat Covid19 tidak difasilitasi seperti biasa. Kami disuruh pulang sehabis merawat, makanya kawan kami yg meninggal Rasydah Ulfa itu suaminya ikut positif.
Seharusnya selesai dari ruangan Covid19 kami diisolasi dulu 14 hari baru diperbolehkan pulang apabila hasil rapid atau swab kami negatif. Ini salah satu penyebab penularan dan menularkan ke keluarga," tuturnya.

"Dan teman kami yang meninggal itu belum dapat santunan hingga hari ini," tambahnya.

Ia bahkan menyebutkan hingga saat ini pihaknya tidak diberikan insentif menangani pasien Covid19 dan tidak ada diberikan Surat Keterangan tenaga medis yang menangani Covid19.

"Kami merawat tidak diberikan SK covid19 nya bg. Jadi kami duga ada permainan antara manajemen rumah sakit. Mereka melaporkan ke dinas ada Covid di RS Haji. Tapi kami karyawannya tidak diberikan apa apa. Kami yang merawat pasien Covid19 juga tidak di berikan insentif sejak Bulan Mei hingga sekarang. Tapi laporan kami masuk ke dinas bahwasannya kami merawat Covid19.

Terakhir, ia meminta agar selanjutnya ada tindakan dari pihak rumah sakit dan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid19 di Sumut untuk bisa mendengarkan keluh kesah mereka dengan memberikan APD yang lengkap di setiap harinya.

"Kami minta kami itu diberi kelengkepan APD yang sesuai standart setiap harinya tanpa harus disterilkan. Kamipun rela bekerja bertaruh nyawa untuk merawat pasien Covid19 apabila kami diperlengkapi dengan APD dengan benar. Kami juga minta diberikan insentf selayaknya dengan puding dan jam istirahat yang cukup dengan," sebutnya.

Direktur Rumah Sakit Umum Haji Medan, dr Khainir Akbar Yusuf menyebutkan bahwa dirinya meminta agar dikonfirmasi ke Dinas Kesehatan.

"Nah udah itu-itu aja, tanya sama Dinas Kesehatan lah itu, udah ada beritanya itu," ungkapnya kepada Tribun, Kamis (13/8/2020).

Khainir mengungkapkan bahwa dirinya tak ingin dikonfirmasi terkait kabar tersebut.

"Enggak perlu lagi konfirmasi, udah ada itu, ya dek enggak perlu konfirmasi, lanjutlah-lanjut," cetusnya langsung mematikan komunikasi telefon.

Dinas Kesehatan Sumatera Utara menegaskan pihaknya sudah memberikan imbauan untuk langkah memutus penyebaran Covid19 di RS Haji Medan.

Kadis Kesehatan Provinsi Sumatera Utara, dr Alwi Mujahit Hasibuan menyebutkan sudah memberiakn masukan terhadap pihak Rumah Sakit Haji terkait langkah-langkah yang dapat diambil.

"Kita sudah memberikan masukan sama orang itu. Tapi itukan tergantung orang itu yang apa, sampai sekarang belum ada sikap orang itu. Cobalah kesana lah langsung," tutur Alwi kepada T ri bun, Kamis (13/8/2020).

Ia menyebutkan bahwa pihak Dinas sudah memberikan rekomendasi apakah perlu dilakukan langkah penutupan sementara atau penutupan sebagian.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved