Akhir Hidup Ibu Anak 8, Ditemukan Tewas Disiksa Mantan Pacar Pakai Batu Paving, Polisi Sampai Ngeri!
Crystal dan Peeni telah bersama selama 18 tahun, tetapi hubungan mereka tidak harmonis dan diganggu oleh kekerasan dalam rumah tangga.
Kemudian, putra Peeni yang berusia enam tahun mencoba membantu ibunya.
Dia dengan putus asa menarik kemeja ayahnya dan bahkan menggigitnya untuk menghentikan serangan itu.
Tetapi bahkan penderitaan putranya tidak menghentikan Peeni yang mengamuk.
• Mulai Kesepian! Kabar Aura Kasih Pisah Ranjang dan Cerai Terungkap, Suami Sudah 5 Bulan Tak Pulang
Mencari senjata, dia mengambil batu paving seberat 7kg.
Mengangkatnya di atas kepalanya, dia membantingnya ke atas kepala Crystal sebanyak 13 kali.
Operator dan semua anak ketakutan, Peeni mengejek Crystal dan meneriakkan kata-kata kotor padanya saat batu mengenai kepalanya.
Pada satu titik, dia meletakkan batu paving itu, tetapi kemudian dia mengambilnya lagi dan melanjutkan serangannya yang memuakkan, berteriak padanya untuk mati.
Segera, operator berhenti mendengar tangisan Crystal saat dia kehilangan kesadaran.
Yang bisa mereka dengar hanyalah isak tangis anak-anak yang membatu.
Peeni menjatuhkan batu paving yang berlumuran darah itu dan lari ke rumah adiknya.
Ketika layanan darurat tiba, mereka membawa Crystal ke Rumah Sakit Waikato dan membawa anak-anak ke sebuah motel yang aman.
Peeni kemudian kembali ke tempat kejadian dan ditangkap.

• Kayu Gelondongan di Bukit Lawang Ingatkan Memori Banjir Bandang yang Hanyutkan Ratusan Rumah Warga
Peeni mengatakan kepada polisi bahwa dia hanya memukul Crystal dua kali dengan lempengan itu.
Namun tubuh Crystal yang "hancur" menceritakan kisah yang sangat berbeda.
Para dokter di rumah sakit berjuang keras untuk menyelamatkan nyawa Crystal.