Viral Medsos

Kisah Pria Asal Lombok yang Merantau ke Bali Berbekal Beragam Kesaktian, Mulai Kebal Bacok hingga. .

Bli I Gede Swadiaya alias Muhammad Khairuddin menceritakan kisahnya menjadi mualaf saat ditemui, Sabtu (22/8/2020) di Pantai Pamuteran, Bali.

Editor: AbdiTumanggor
Istimewa/TribunJatim.com
Kisah perjalanan hidup Bli I Gede Swadiaya alias Muhammad Khairuddin, Mantan Preman yang Pernah Tiduri Ratusan Wanita hingga Hobi Datang ke Dukun untuk Peroleh Kesaktian, Preman Sakti Kebal Bacok dan Anti Bengep Mendadak Hijrah Usai Ngontrak Bareng Satpam Kuta Lulusan Pesantren di Pulau Bali. 

Beragam jenis miras, ia rasakan. Maklum, ahli peracik miras yang levelnya bisa diadu.

"Saya waktu itu, tiada hari tanpa mabuk," ucapnya.

 Polwan Gadungan Mengaku Berpangkat AKBP Tipu Sekeluarga Rp 204 Juta

Sadisnya, berkutat di dunia gemerlap, ia pun nyaris tiap hari berhubungan seksual dengan beragam wanita. Baik dari dalam dan luar negeri. Ini juga menjadi bagian dari ritual kesaktiannya.

"Astaghfirulloh, bejat sekali saya waktu itu. Dan itu membuat murka Tuhan, bahkan terlarang di agama saya terdahulu. Entah berapa ratus wanita saya tiduri," tiba-tiba matanya sayu tatkala mengingat jejak jejaknya itu.

Tetiba ia diam tercekat, matanya nanar menerawang jauh di garis cakrawala laut itu. Tampak sekali penyesalannya. Diam, membisu.

Di sudut matanya, tertahan air yang hendak runtuh. Tercekat.

Inilah 5 Fakta Penampilan Siti Fauziah si Pemeran Bu Tejo dalam Film Tilik

 Wakil Menteri Surya Tjandra Janjikan Sengketa Tanah di Sumut Beres 2 Tahun

Kiprahnya di dunia preman, tak kalah moncer. Namanya dikenal sebagai penguasa kawasan Sadasari, Kuta, Bali bersama teman sehidup sematinya, Kadek Rama.

Bekal kesaktiannya sangat membantu ‘karirnya’ di dunia keras itu. Duit mengalir deras, namun selalu habis untuk foya foya menuruti nafsu duniawinya.

"Saya pernah dikeroyok puluhan orang kelompok lawan. Hingga saya dikubur di selokan dengan tumpukan bebatuan. Disangkanya saya mati. Saya masih hidup,bengep saja tidak. Begitu bangun, saya langsung datangi markasnya, duel lagi. Mereka takluk, hormat dan menjadi bagian dunia kami," ujarnya.

Penguasa lahan parkir, penjaga pub hingga narkoba akrab dalam sentuhan hidupnya yang menghadirkan kebahagiaan semu itu.

MISTERI Hilangnya Wiji Thukul Belum Terungkap, Padahal Sudah Lima kali Indonesia Berganti Presiden

 Lionel Messi Hanya Follow 4 Klub Akun Instagram, Ke Sini Peluangnya Bergabung

Fase Mengenal Islam

Pada 1999, ia menempati kontrakan bersama seorang pemuda yang mengenyam pendidikan pesantren, asal Bangkalan, Madura.

Namanya, Muhammad Yusuf, satpam BCA Kuta.

"Saya memanggilnya Ustad Yusuf. Saleh dan berilmu," kisahnya.

 Deklarasi KITA di Monumen Sisingamangaraja XII Medan, RE Nainggolan: NKRI Harga Mati

Khoiruddin mengisahkan, Yusuf tidak pernah resek dengan gaya hidupnya yang preman. Tak jarang, ia ngobrol sembari mabuk di hadapan Yusuf. "Kadang ia mengingatkan, jaga kesehatan, jangan terus terusan mabuk," kata ayah satu putra ini.

Sumber: Tribun Jatim
Halaman 2/4
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved