Lembaga Pengabdian Masyarakat USU Bantu Produksi Minyak Kelapa di Galang
Penjualan minyak kelapa goreng ini dilakukan secara online dan offline. Usaha digeluti oleh Bapak Suparli sejak Juli 2019
TRI BUN-MEDAN.com, MEDAN - Universitas Sumatera Utara (USU) melalui program Pengabdian Masyarakat melakukan pendampingan terhadap usaha rumah tangga minyak goreng kelapa di Desa Galang Suka, Kecamatan Galang, Deliserdang.
Program yang diketuai oleh Dosen Fakultas Pertanian USU, Nurul Fajriah Pinem dan anggota Delima Lailan Sari Nasution ini meyakini, usaha minyak kelapa ini memiliki prospek yang bagus dengan semakin meningkatnya permintaan dari waktu ke waktu.
"Penjualan minyak kelapa goreng ini dilakukan secara online dan offline. Usaha digeluti oleh Bapak Suparli sejak Juli 2019" kata Nurul pada Tribun Medan di Medan, Rabu (16/9/2020).
• Sembuhkan Gigi Berlubang dengan 8 Cara Berikut, Gunakan Minyak Kelapa hingga Kunyah Permen Karet
Namun sayangnya, kata Nurul, usaha ini masih menggunakan alat yang sangat sederhana, sehingga memakan waktu cukup lama untuk proses produksi minyak kelapa, dengan kapasitas yang sangat terbatas.
Selanjutnya, kata Nurul, Lembaga Pengabdian Masyarakat Universitas Sumatera Utara memberikan bantuan kepada mitra berupa penyediaan alat-alat baru sehingga memudahkan mitra melakukan proses pengolahan kelapa menjadi minyak goreng kelapa.
Dengan alat baru ini, proses pembuatan minyak kelapa akan lebih bisa menghemat waktu. Misalnya saja, mesin parut baru yang membuat proses pengerjaan menjadi lebih cepat atau hanya membutuhkan waktu 1,5 jam.
Begitu juga untuk pemerasan santan hanya memakan waktu 1,5 jam. Padahal dengan alat sebelumnya, durasi pengerjaannya sekitar 2 jam.
Nurul menjelaskan, bantuan alat lainnya berupa wajan baru yang bisa menampung sekitar 50 butir kelapa sehingga untuk satu kali proses pengolahan bisa menghasilkan 4 liter minyak goreng kelapa.
Nurul memastikan minyak goreng kelapa berlabel Maida ini memiliki kualitas lebih bagus jika dibandingkan dengan minyak goreng kelapa umumnya di pasaran. Karena minyak goreng ini proses pembuatannya alami, tanpa menggunakan bahan campuran kimia, sehingga aman dikonsumsi segala jenis usia.
Selain itu, minyak kelapa Maida juga memiliki masa berlaku yang cukup singkat yaitu sekitar tiga bulan dengan penyimpanan yang disarankan adalah di dalam kulkas.
Bahan baku minyak goreng merupakan kelapa varietas hibrida, karena jenis ini biasanya akan menghasilkan minyak berkualitas lebih bagus jika dibandingkan dengan jenis kelapa lainnya. Bahan baku ini dipasok dari perkebunan kelapa di sekitar Kecamatan Galang, berdekatan dengan tempat produksi.
Selain untuk menggoreng, minyak kelapa ini dapat juga digunakan untuk kebutuhan lainnya seperti untuk pijat, untuk minyak cem-ceman dan untuk kesehatan antara lain mencegah penyakit hati, menurunkan berat badan, mempercepat penyembuhan luka, mencegah bakteri, dan jamur juga membersihkan rongga mulut.
Untuk harga jual di pasaran sesuai dengan isi. Kemasan 1 liter dibanderol Rp 130 ribu, kemasan 500 ml Rp 70 ribu dan 250 ml Rp 40 ribu.
Saat ini minyak kelapa Maida juga telah menghasilkan Virgin Coconut Oil (VCO). VCO dikemas dalam dua pilihan yaitu 250 ml dengan harga Rp 50 ribu, dan 120 ml harga Rp 35 ribu.(*)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/medan/foto/bank/originals/pnegabdian-masyarakat.jpg)