Kondisi Kolam Renang di Pesanggrahan Soekarno yang Dikerjakan Disbudpar Sumut Dibiarkan Terbengkalai

Pembangunan kolam renang ini dikerjakan oleh Kepala Dinas Budaya dan Pariwisata (Disbudpar) yang saat itu dijabat oleh Elisa Marbun.

Editor: AbdiTumanggor
Tribun-Medan.com/Arjuna Bakkara
Pesanggrahan Soekarno di Parapat, Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara. 

Parapat, kota di tepian Danau Toba ini menjadi saksi bisu sejarah bangsa Indonesia.

Di rumah ini  Soekarno pernah diasingkan di pesanggrahan milik perkebunan Belanda.

Lengkap Barang Peninggalan Bung Karno

Penampakan ruang tamu rumah pesanggrahan Bung Karno di Parapat.
Penampakan ruang tamu rumah pesanggrahan Bung Karno di Parapat. (ist)

Dibangun Belanda Tahun 1820

Rumah ini dibangun di atas lahan seluas dua hektare dan menggunakan arsitektur bergaya Eropa.

Rumah ini memiliki ukuran 10 x 20 meter dan dikelilingi taman.

Di Rumah Pengasingan Soekarno ini juga terlihat beberapa lukisan, perabotan rumah, dan kursi yang dulu dipakai oleh Bung Karno.

Selain itu, masih ada tempat tidur yang dulu dipakai oleh Bung Karno, foto-foto, koleksi buku, dan barang lainnya yang masih terawat dengan baik di rumah ini.

Ada Terowongan Sepanjang 3 Kilometer

Bung Karno saat berada di pengasingan, Parapat.
Bung Karno saat berada di pengasingan, Parapat. (ist)

Dilansir dari laman lampost.co, tidak banyak yang tahu bahwa ternyata di rumah pengasingan Tokoh Proklamator RI ini terdapat terowongan.

Terowongan ini sepanjang tiga kilometer menuju ke perbatasan kota.

Terowongan bawah tanah itu juga dibangun oleh Belanda pada tahun yang sama, yaitu tahun 1820.

Dulunya dibangun Belanda untuk melarikan diri.

Saat ini, terowongan tersebut ditutup dianggap berbahaya.

Tidak ada lagi aliran oksigen di terowongan tersebut.

Sumber: Tribun Medan
Halaman 3/4
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved