Pria Tertimpa Motor Tak Ditolong Warga lantaran Takut Virus Corona, imbasnya Sungguh Tragis
Korban baru ditolong setelah petugas medis dan polisi datang ke TKP. Dan warga baru berani mendekat. Namun tidak diperbolehkan ikut melakukan evakuasi
Tapi warga yang lewat dan dekat dengan posisi laki-laki itu tidak ada yang berani memberi pertolongan, semua takut tertular Covid 19
TRIBUN-MEDAN.com - Pria berseragam Korpri tiba tiba terlihat turun dari sepeda motornya, dan terdengar minta tolong dengan melambaikan tangannya.
Namun, tidak satu pun warga yang lalu lalang di jalan Raya Ginuk-Truneng, Magetan mendekat dan memberikan pertolongan.
Tilik Sepak Terjang Laeli Atik, Alumnus UI yang Pandai Kimia, Pelakon Mutilasi Rinaldi Harley
Resmi Bercerai dari Pelawak Kiwil, Meggy: Pikiran dan Badan Sudah Lelah Semua Menyita Tenaga
Sila Cek Alasan Kenapa BLT belum Masuk Rekeningmu, Dirut BPJS TK Angkat Bicara
Curhatan Pilu Eks Istri Sah Pelaku Mutilasi Rinaldi Harley yang Viral di 2019 dan Fakta Baru Lainnya
Skandal Baru: Hotman Paris Diamuk Felicia Putri lantaran yang Gadis yang di-DM Ternyata Teman
Dukun Cabul Kabur dan Ponsel Nonaktif tapi Masih Aktif di Medsos dan Sindir Suami-suami Korbannya
Sebabnya, warga takut pria tersebut terpapar virus Corona ( Covid-19 ).
Tragis, tidak berapa lama, laki laki itu ambruk tak bergerak lagi. Korban meninggal dunia.
"Waktu turun dari motornya, masih sempat melepas helm, kemudian terdengar minta tolong dan melambai-lambaikan tanganya. Tapi warga yang lewat dan dekat dengan posisi laki-laki itu tidak ada yang berani memberi pertolongan, semua takut tertular Covid 19," kata Kendar, salah satu saksi mata warga Desa Ginuk, Kecamatan Karas, Kabupaten Magetan kepada awak Tribun Jatim, Sabtu (19/9/2020).
Menurut Kendar, laki laki itu berjalan dari arah Timur Desa Ginuk menuju ke Barat menuju Desa Truneng, Kecamatan Karas, Kabupaten Magetan.
Namun setibanya di tempat kejadian perkara (TKP), laki laki itu menghentikan motornya, melepas helm dan duduk, dengan meminta tolong sambil tangannya melambai lambai ke arah warga.
Bintang Film Panas Rupawan Ini Akhirnya Memilih Cerai selepas Beberapa Bulan Menikah, Ini Alasannya
Jual 2 Mobil Mewah setelah Tinggal di Jogja, Zaskia Adya Mecca: Malu Pakai Mobil Gituan di Sini
Sejoli Mesum di Gunung Memantik Sisi Emosional Fiersa Besari, Mengecam tapi juga Sedih
Pelawak Kondang Malih Tong Tong Nikahi Perempuan 40 Tahun Lebih Muda, Tak Sanggup Menduda
Menilik Potret Wajah Selebriti Top Dunia Tanpa Riasan, Ada Lady Gaga, Madonna hingga Charlize Theron
Tertangkap Satelit Buaya di Nunukan Perairan Mansapa Ukurannya Lebih Besar dari Perahu Nelayan
Ruben Onsu Buka Suara soal Kedekatan Ivan Gunawan dan Bella Aprilia, Dari Temen Jadi Demen
Audi Marissa Resmi Dinikahi Anthony Xie, Lihat Potret Bahagianya di Hari Pernikahannya
"Korban sempat terlihat tertimpa motornya, setelah itu tidak terlihat lagi bergerak gerak. Karena sebelumnya berusaha menyingkirkan motor dengan tetap meminta tolong. Warga hanya melihat dari jauh tanpa ada yang berusaha mendekat memberi pertolongan," jelas Kendar.
Dikatakan Kendar, setelah terlihat tidak bergerak, warga baru berinisiatif melaporkan kejadian itu ke Polsek Karas, Resor Magetan dan Puskesmas setempat.
Petugas medis dari Puskesmas datang ke TKP dengan berpakaian yang dilengkapi Alat Pelindung Diri (APD) putih putih, langsung memeriksa korban ditempat.
"Korban baru ditolong setelah petugas medis dan polisi datang ke TKP. Dan warga baru berani mendekat. Namun tidak diperbolehkan ikut melakukan evakuasi," katanya.
Sementara Kapolsek Karas, Resor Magetan AKP Santoso, menyebutkan identitas korban yakni Suyoto (48) warga Desa Jajar, Kecamatan Kartoharjo, Kabupaten Magetan.
"Korban meninggal karena sakit. Namun kita masih menunggu hasil pemeriksaan tim medis penyebab pastinya kematian itu,"kata AKP Santoso, Sabtu (19/9/2020).
Diungkapkan Kapolsek Karas, sepekan lalu sesuai keterangan keluarga, korban yang memiliki riwayat sakit jantung ini sempat check-up kesehatannya.
Diduga sakitnya ini yang membuat korban meninggal mendadak.
"Tidak ada tanda tanda tindak kekerasan ditubuh korban. Karena itu setelah diotopsi, jenazah akan diserahkan kepada keluarga untuk dimakamkan,"pungkas Kapolsek Karas AKP Santoso.
Sekretaris Daerah DKI Jakarta Saefullah meninggal dunia pada Rabu (16/9/2020).
Informasi tersebut dibenarkan oleh Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Chaidir.
"Iya benar," ucap Chaidir saat dihubungi Kompas.com, Rabu.
Chaidir menyebutkan, Saefullah meninggal pada pukul 12.55 WIB di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Soebroto.
"Tadi 12.55 WIB di RS Gatot Soebroto," kata dia.
Diketahui, Saefullah terpapar Covid-19 beberapa waktu lalu dan dirawat di rumah sakit.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan membenarkan kabar bahwa Saefullah dan Wali Kota Jakarta Barat Uus Kusmanto terpapar Covid-19.
Keduanya tergolong orang tanpa gejala. Oleh karena itu, Anies meminta warga DKI mendoakan kesembuhan dua pejabat publik tersebut.
"Kita berharap mudah-mudahan cepat pulih, gitu aja. Tapi (Sekda DKI dan Wali Kota Jakarta Barat), tanpa gejala," ucap Anies.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menunjuk Asisten Perekonomian dan Keuangan Sekretaris Daerah DKI Jakarta Sri Suharti, sebagai pelaksana harian (Plh) Sekda DKI Jakarta mengisi jabatan Saefullah untuk sementara waktu.
Saat ini Saefullah tengah dirawat di rumah sakit karena terpapar Covid-19.
"Dr. Saefullah, M.Pd tidak dapat melaksanakan tugas kedinasan dikarenakan sedang menjalani perawatan di rumah sakit dari tanggal 14 September 2020, dengan ini memerintahkan kepada Dr. Sri Haryati, melaksanakan tugas sebagai plh Sekretaris Daerah," tulis Anies dalam surat perintah tugasnya, Selasa (15/9/2020).
Pengisian jabatan tersebut terhitung sejak 14 September 2020, sampai Saefullah bisa melaksanakan tugas kembali.
Anies menyebutkan, saat menjabat sebagai Plh Sekda DKI, Sri tidak memiliki kewenangan untuk mengambil atau menetapkan keputusan atau tindakan yang bersifat strategis.
Antara lain penetapan perubahan rencana strategis, rencana kerja pemerintah, dan perubahan status hukum kepegawaian (pengangkatan, pemindahan, dan pemberhentian pegawai).
"Dikecualikan atas izin Pejabat Pembina Kepegawaian (PPK) dapat menjalankan tugas sebagaimana pejabat definitif melaksanakan tugasnya sehari-hari," kata Anies.
Gubernur Anies sebelumnya mengatakan, Saefullah dirawat secara intensif di rumah sakit. Atas kondisi tersebut, Anies mengajak seluruh jajaran di lingkungan Pemprov DKI Jakarta untuk mendoakan Saefullah.
"Saya mengajak pada semua, pada seluruh jajaran dan keluarga untuk meluangkan waktu, benar-benar luangkan waktu bersama keluarga untuk mendoakan saudara kita, mendoakan Pak Sekda, Bapak Saefullah yang saat ini sedang dalam perawatan intensif melawan Covid-19," ucap Anies dalam pesannya, Senin (14/9/2020).
Selain kepada Saefullah, Anies berharap agar seluruh masyarakat bisa mendoakan pasien Covid-19 lainnya yang kini sedang dirawat.
"Saya ingin mengajak pada seluruh jajaran pemprov DKI untuk mendoakan warga Jakarta yang saat ini sedang dirawat di rumah sakit, khususnya yang terpapar Covid-19," kata dia.
Artikel ini telah tayang di Tribunjatim.com dengan judul Pria Tertimpa Motor di Magetan Minta Tolong Tak Dihiraukan, Warga Takut Covid-19, Endingnya Tragis