Update Covid19 Sumut 23 September 2020
Gubernur Sumut Ajukan Permohonan Bantuan Lima Mobil PCR ke Kementerian Kesehatan
Mobil ini akan mendatangi kecamatan, kelurahan bahkan desa untuk memeriksakan warga, sebagai upaya penyekatan penyebaran penularan wabah.
Penulis: Satia | Editor: Truly Okto Hasudungan Purba
TRI BUN MEDAN.COM, MEDAN - Gubernur Sumatera Utara, Edy Rahmayadi mengaku sudah mengajukan permohonan kepada Kementerian Kesehatan RI untuk memberikan bantuan lima mobil pemeriksa Polymerase Chain Reaction (PCR).
Tujuannya agar dapat melakukan pemeriksaan kepada warga yang diduga terpapar wabah virus Corona atau Covid-19.
Nantinya, mobil ini akan mendatangi kecamatan, kelurahan bahkan desa untuk memeriksakan warga, sebagai upaya penyekatan penyebaran penularan wabah.
"Yang pastinya, akan ada lima mobil PCR untuk melakukan penyekatan wabah pandemi," katanya usai melepas keberangkatan satu unit Mobil PCR ke Kabupaten Batubara di Rumah Dinas Gubernur, Rabu (23/9/2020).
Ia menjelaskan, Kabupaten Batubara menjadi satu di antara 33 kabupaten dan kota di Sumatera Utara yang mengadakan sendiri mobil pemeriksa PCR atau swab.
Selain mobil PCR, pemerintah Sumut juga sudah mendistribusikan bantuan laboratorium ke Kepulauan Nias dan Kota Mandailingnatal.
• Jelang Pengundian Nomor Urut Paslon, Bawaslu Sumut Ingatkan Aturan Protokol Kesehatan Covid-19
Mantan Pangkostrad ini berharap, laboratorium dan mobil PCR dapat segera dipergunakan untuk mempercepat penanganan penyebaran wabah di Sumut. "Efektif kah ini, yang tahu adalah masing-masing kabupaten dan kota," jelasnya.
Untuk saat ini, dikatakannya ada tiga daerah di Sumut yang sudah dilakukan penyekatan secara ketat, yaitu Kota Medan, Kota Binjai dan Kabupaten Deliserdang (Mebidang).
Ketiga daerah ini dianggap sebagai kluster penularan terbanyak.
Selain ketiga daerah ini, Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Provinsi Sumatera Utara, juga akan menambah dua daerah lainnya, yaitu Kabupaten Serdangbedagai dan Kabupaten Karo, dalam upaya penyekatan.
"Ini yang harus kita sekat," ujarnya.
• Seorang Anak Menangis Saat Akan Dirapid di Pasar Melati, Ternyata Keponakan Pedagang yang Meninggal
Bupati Kabupaten Batubara, Zahir mengatakan, sewaktu Gubernur Edy Rahmayadi melakukan kunjungan ke Rumah Sakit masih dalam kondisi yang memperhatikan. Sebab, Rumah Sakit di Kabupaten Batubara belum dilengkapi dengan ruangan isolasi negatif.
Zahir mengatakan, saat ini Rumah Sakit tersebut sudah memiliki ruangan isolasi negatif, yang siap untuk merawat pasien positif Corona. Ke depan, ia berharap Kabupaten Batubara memiliki Rumah Sakit Rujukan Covid-19.
"Beberapa waktu lalu, pak Gubernur melakukan kunjungan ke rumah sakit di Batubara, memang RS kita memperhatikan. Sekarang kita sudah memiliki ruang isolasi negatif. Saya berharap nanti di RS batubara dapat menjadi rumah sakit rujukan Covid-19," ungkapnya.(wen/tri bun-medan.com)