Penelitian Terbaru Covid-19, Serangan Virus Corona Picu Kerusakan Jantung, Termasuk Terhadap OTG
Penelitian terbaru tentang Covid-19, ternyata tak sekadar menyerang paru-paru. Virus Corona juga berpotensi merusak jaringan jantung secara permanen
Meski bersifat sementara, kondisi itu juga bisa berakibat fatal jika tidak ditangani dengan tepat.
Sebuah studi yang diterbitkan di JAMA Network Open pada Juli 2020 menemukan, kejadian stres kardiomiopati terjadi hampir tiga kali lipat selama pandemi.
Biasanya, rasio kejadian berkisar antara 1,5-1,8 persen, namun selama pandemi melonjak menjadi 7,8 persen.
2. Serangan jantung
Covid-19 meningkatkan kemungkinan mengalami apa yang dikenal sebagai infark miokard atau serangan jantung, pada pasien dengan faktor risiko kardiovaskular.
3. Aritmia
Detak jantung tidak teratur sebagian besar bersifat jinak, hanya menyebabkan palpitasi, kata Cingolani. Tapi bisa juga parah.
Pencegahan
Mencegah selalu lebih baik daripada mengobati. Oleh karena itu, batasi paparan diri terhadap virus dengan menerapkan protokol kesehatan ketat.
Misalnya dengan melakukan pembatasan sosial, mengenakan masker, dan menjauhi kerumunan.
Jika merasa mungkin telah terpapar virus, cobalah kenali apa yang dirasakan dalam tubuh.
Jika energi turun atau bernapas lebih sulit daripada biasanya selama aktivitas normal, hubungilah dokter.
Beberapa obat-obatan dapat membantu mengurangi radang jantung.
Ketika kita memeriksakan diri ke dokter, dokter mungkin akan menyarankan untuk menghindari olahraga berat selama beberapa bulan.
(*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kerusakan Jantung pada Pengidap Covid-19, Apa Penjelasannya?"
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/medan/foto/bank/originals/struktur-virus-corona.jpg)