Kades Ramai-ramai Berangkat ke Bandung, Perangkat Desa Enggak Gajian Enam Bulan dan Terpaksa Ngutang

Perangkat desa di Kabupaten Sergai sudah tidak tahan lagi. Mereka terpaksa mengutang karena sudah enam hulan tidak gajian

Editor: Array A Argus
Indra Gunawan Sipahutar / Tribun Medan
Perangkat Desa se Kecamatan Tanjung Beringin Kabupaten Serdang Bedagai melalukan aksi unjukrasa ke kantor Camat Kamis, (15/10/2020). 

TRIBUN-MEDAN.com,RAMPAH-Perangkat desa di Kabupaten Serdangbedagai (Sergai) mulai kasak-kusuk.

Mereka tak tahan terus-terusan bekerja, namun tak pernah digaji.

Bahkan, hampir seluruh perangkat desa di Sergai ini sudah tidak bergaji selama enam bulan.

"Perangkat desa ini butuh jawaban. Apa alasannya (perangkat desa tidak gaji)," kata Muklis, perangkat desa di Kecamatan Tanjung Beringin, Kamis (15/10/2020).

Baca juga: Ribuan Perangkat Desa di Sergai Belum Gajian Hampir Setengah Tahun

Muklis mengatakan, sampai sekarang mereka masih tidak tahu apa alasan pihak terkait tidak mencairkan gaji mereka.

Padahal, perangkat desa seperti Muklis dan teman-temannya butuh uang untuk makan dan kebutuhan sehari-hari.

"Aksi ini spontan saja. Karena perangkat desa saling bertanya-tanya, kami pun melakukan aksi," kata Muklis, di depan Kantor Camat Tanjung Beringin.

Dalam aksinya itu, perangkat desa membawa sejumlah poster berisikan kalimat-kalimat sindiran.

Satu di antara poster tersebut bertuliskan "Pak camat tolong perjuangkan hak kami.

Perangkat desa juga manusia. Kami makan nasi bukan kertas HVS."

Baca juga: Semua Lampu Rumah Mati, Istri Halangi Suami Masuk Kamar ternyata Ada Perangkat Desa Tanpa Pakaian

Tidak hanya itu, adapula sindiran lain yang dituliskan massa aksi.

Di antaranya, "Kami berkumpul bukan berarti kami tidak takut dengan Covid-19.

Lebih baik kami mati terkena virus covid dari pada harus melihat anak dan isteri menderita karena kelaparan.

Tolong bapak para pejabat perhatikan kami perangkat desa se-Kabupaten Serdang Bedagai."

"BLT kami yang bagi. Masa' orang lain aman, kami yang tak aman (keperluan dapurnya)," kata Mulis, yang merupakan Sekretaris Desa Nagur ini.

Dia berharap, pihak Kecamatan Tanjung Beringin bisa menyampaikan aspirasi ini kepada Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD) Kabupaten Sergai.

Baca juga: Oknum Kades Ditangkap, Terjaring OTT Polresta Deliserdang, Kasus Pemerasan/Pungli Perangkat Desa

"Kami enggak mau melangkahi kalau langsung ke Dinas PMD," kata Muklis.

Senada disampaikan perangkat desa lainnya.

Sejak tidak gajian, mereka pun terpaksa mengutang ke sanak dan keluarganya.

Untuk bantuan, perangkat desa sama sekali tidak mendapat bantuan dari pemerintah dalam bentuk apapun.

"Kami cuma berharap hak kami diberikan," kata perangkat desa lain.

Baca juga: Cinta Bersemi saat Tugas Bareng di Gugus Tugas Covid-19, Perangkat Desa dan Bidan Terekam Selingkuh

Sayangnya, aksi perangkat desa ini tidak ditanggapi oleh Camat Tanjung Beringin Syafruddin.

Yang bersangkutan dikabarkan tidak berada di ruang kerjanya.

Mewakili camat, aspirasi ditanggapi oleh staf bernama Jefri Sinaga.

Dia mengaku prihatin atas masalah ini.

Namun, Jefri meminta agar perangkat desa bisa menjaga kondusifitas.

"Mudah-mudahan Minggu depan keluar lah," katanya.

Baca juga: Kronologi Bidan Ngamar Bareng Perangkat Desa, Tepergok Suami di Hotel, Cinta Bersemi di Gugus Tugas

Meski perangkat desa ini banyak yang belum gajian hingga enam bulan, namun sejumlah kades justru sempat pergi ke Bandung dengan alasan studi banding.

Pemandangan ini tentunya kontras dengan apa yang dialami hampir seluruh perangkat desa di Kabupaten Sergai.

Sayangnya, Pemkab Sergai sendiri tidak bisa menjelaskan tentang kepergian para kades di tengah pandemi Covid-19 itu.

Tidak diketahui pasti darimana dana kepergian para kades itu.

Apakah kepergian mereka menggunakan anggaran Pemkab Sergai, atau justru menggunakan dana sponsor.

Baca juga: Seleksi Perangkat Desa di Dairi Amburadul, PJ Kepala Desa Lantik yang Kalah Seleksi Jadi Sekdes

Cuma Bayar Empat Bulan
Kabid Pemerintahan Desa Dinas PMD Kabupaten Sergai Muradi Purba cuma bisa menerka-nerka kapan pencairan gaji para perangkat desa ini bisa dilakukan.

Saat diwawancarai, Muradi tidak menjelaskan tanggal pastinya. Dia cuma bilang minggu depan.

PULUHAN perangkat desa se-Kecamatan Tanjung Beringin Kabupaten Serdang Bedagai melakukan aksi unjukrasa ke kantor Camat Tanjung Beringin Kamis, (15/10/2020).
PULUHAN perangkat desa se-Kecamatan Tanjung Beringin Kabupaten Serdang Bedagai melakukan aksi unjukrasa ke kantor Camat Tanjung Beringin Kamis, (15/10/2020). (TRIBUN MEDAN/INDRA)

"Perbupnya ini sedang mau ditandatangani sama Pjs (Penjabat Sementara) Bupati.

Kami sedang di kantor Gubernur ini. Insya Allah kalau enggak ada halangan ya minggu depan," kata Muradi Purba.

Namun, kalaupun gaji itu cair, tidak sepenuhnya.

Perangkat desa cuma bisa mendapat gaji empat bulan saja. Untuk sisanya, kata Muradi, akan menyusul.

Sementara itu, aksi serupa juga sempat dilakukan oleh perangkat Desa Jatimulyo, Kecamatan Pegajahan.

Mereka menuntut agar haknya diberikan oleh Pemkab Sergai. Terkait aksi ini, Kepala Desa Jatimulyo Suyanto mengaku tidak bisa menghalangi aspirasi anak buahnya.

Baca juga: Penyaluran Bansos bermasalah, Perangkat Desa Jadi Tersangka Setelah Ketahuan Sunat Bantuan

"Saya pun enggak bisa menghalangi, karena inikan persoalan perut.

Dari bulan Mei sampai sekarang belum ada gajian mereka," kata Suyanto.

Kendati mempersilakan anggotanya untuk menyampaikan aspirasi, namun Suyanto sempat meminta anak buahnya itu tidak melakukan tindakan kasar saat demo.

"Saat itu saya hanya bisa pesan, yang penting aksi jangan ada mukul-mukul meja di kantor," kata Suyanto.

Ia menegaskan, aksi yang dilakukan oleh anggotanya itu tidak ada kaitannya dengan Pilkada.

Baca juga: Akhirnya Perangkat Desa Ini Jadi Tersangka dan Ditahan, Dana Bansos Rp 600 Ribu Disunat Rp 500 Ribu

Karena memang sudah lama tidak menerima gaji, makanya perangkat desa melakukan aksi.

"Kami Kepala Desa se-Kecamatan Pegajahan dan Pantai Cermin enggak ikut Bimtek ke Bandung.

Ya, karena ini juga, perangkat-perangkat belum gajian. Kitakan enggak enak juga untuk pergi, sementara mereka seperti ini.

Selain itu ya karena di sana (Bandung) banyak covid, makanya enggak mau pergi," kata Suyanto.(dra)

Sumber: Tribun Medan
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved