Pria Bertopeng Siram Seember Tahi Ayam ke Restoran dan Karyawannya, ternyata Motifnya Politik
Pria bertopeng membawa seember kotoran ayam memasuki Restoran Aegis di Xinsheng South Road Sec 3 dan langsung menuju dapur.
TRIBUN-MEDAN.COM - Pria Bertopeng Siram Seember Tahi Ayam ke Restoran dan Karyawannya, ternyata Motifnya Politik
Sebuah restoran di Taipei, Taiwan yang mempekerjakan warga Hongkong, mendapat serangan yang tidak lazim dari seorang pria bertopeng Jumat 16 Oktober 2020 siang.
Pria bertopeng membawa seember kotoran ayam memasuki Restoran Aegis di Xinsheng South Road Sec 3 dan langsung menuju dapur.
Pada Apple Daily, karyawan restoran mengatakan sebelum sempat bereaksi, penyusup menyiram dan memerciki bagian dapur restoran dan manajer yang bertugas dengan kotoran ayam.
Setelah melakukan aksi pria bertopeng itu langsung kabur.
Saksi mata yakin pelaku kemungkinan besar adalah seorang pria, menurut laporan itu.
Restoran tersebut menyatakan bahwa kerugiannya cukup besar dan peralatan makan harus dibuang.
Restoran tersebut telah membuat laporan ke polisi distrik setempat.
Selain itu, melalui Facebook manajemen restoran mengumumkan tutup hingga Sabtu (17 Oktober 2020).
Pada Jumat malam, karyawan restoran sibuk melakukan pembersihan dan tidak dapat memberikan wawancara.
Terbaru polisi Taipei menangkap seorang pria yang menyiramkan kotoran ayam pada Restoran Aegis.
CNA melaporkan, setelah melihat CCTV yang ditempatkan di sekitar kota, polisi melacak dan menangkap tersangka, seorang pria berusia 25 tahun bermarga Mo, Sabtu (17 Oktober 2020) di Distrik Xizhi Kota New Taipei.
Dia disangkakan melakukan perusakan properti, intimidasi, dan penghinaan publik.
Barang bukti seperti ember dengan kotoran ayam, dan topi dan sepatu yang mirip dengan yang dikenakan oleh pelaku ditemukan di kediaman Mo di New Taipei.
Awalnya Mo mengaku melakukan serangan ini karena kesal sakit perut setelah makanan di restoran yang digawangi oleh tokoh prodemokrasi Hong Kong.
Setelah menjalani pemeriksaan intensif akhirnya Mo mengaku ditawari NT $ 15.000 (US $ 517) oleh tiga orang untuk melakukan penyerangan tersebut.
Untuk mencegah Mo berkolusi dengan kaki tangannya, Kantor Kejaksaan Distrik Taipei meminta dia ditahan tanpa komunikasi, dan disetujui oleh Pengadilan Distrik Taipei, Sabtu malam.
Pada hari Sabtu juga jaksa menangkap tiga tersangka kaki tangan serangan itu - dua pria berusia 20-an bermarga Li yang merupakan sepupu, dan seorang pria berusia 25 tahun bermarga Chiang, yang merupakan teman sekelas SMA Mo.
Restoran Aegis dibuka tepat enam bulan lalu di Jalan Selatan Xinsheng di Distrik Da'an Taipei.
Pemilik adalah pengacara Hong Kong dan anggota Dewan Distrik Kowloon Daniel Wong Kwok-tung, yang mempekerjakan anak muda Hongkong yang tinggal dan belajar di ibukota Taiwan.
Aegis atau payung adalah simbol gerakan prodemokrasi Hong Kong yang kini diberangus dengan UU Keamanan Nasional buatan China.
Insiden tersebut merupakan yang terbaru dari serangkaian serangan terhadap warga Hongkong yang prodemokrasi di kota tersebut.
Pada April 2020, tiga pria yang pro-China meneror penjual buku Hong Kong Lam Wing-kee dengan cat hanya beberapa hari sebelum pembukaan toko bukunya.
Toko itu meniru model yang dia jalankan di Hong Kong, menjual buku-buku yang mengkritik Partai Komunis China (PKC).
Pada Oktober 2019, penyanyi dan aktivis Hong Kong Denise Ho juga disiram dengan cat oleh ketua Partai Promosi Persatuan China yang pro-unifikasi saat dia berbicara kepada pers di rapat umum anti-PKC. (focustaiwan)
