Akhirnya Presiden Perancis Angkat Bicara soal Pernyataan Kartun Nabi Muhammad
Namun dalam sebuah wawancara dengan Al Jazeera, dia menegaskan dia tidak pernah bisa menerima pembenaran atas tindakan kekerasan.
Apa konteks dari pernyataan Macron?
Tiga orang ditikam hingga tewas di Nice pada Kamis oleh seorang pria Tunisia yang tiba di kota bagian selatan Perancis itu sehari sebelumnya.
Perancis segera meningkatkan kewaspadaan keamanan nasionalnya ke tingkat tertinggi, dengan mengerahkan lebih banyak aparat keamanan ke tempat-tempat ibadah dan sekolah di seluruh negeri.
Sementara kantor berita Tunisia melaporkan, dua orang telah ditahan di negara itu untuk dimintai keterangan terkait serangan di Nice, yang dilakukan oleh seorang pria Tunisia.
Awal bulan ini, seorang guru dipenggal kepalanya di pinggir kota Paris, setelah menunjukkan kartun Nabi Muhammad kepada beberapa siswanya.
Menanggapi serangkaian serangan tersebut, Presiden Perancis sejak 2017 tersebut tidak akan pernah menyerah pada kekerasan.
Masalah ini telah menyebabkan ketegangan dengan beberapa negara mayoritas Muslim, yang diekspresikan lewat pembakaran patung Macron di Bangladesh dan perang kata-kata dengan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan, yang mempertanyakan kesehatan mental Macron. (*)
Baca juga: Gara-gara Kelakuan Imigran Asal Tunisia di Perancis, Pemerintah Italia Malah Menjadi Sasaran Kritik
Baca juga: Ketika Pemerintah Italia Dituduh Datangkan Tersangka Pembunuhan ke Perancis
Baca juga: Sosok Wanita yang Baik, Nadine Devillers (60), Korban Ketiga Dalam Penyerangan di Gereja Perancis
Baca juga: Presiden Jokowi Kecam Keras Pernyataan Presiden Perancis dan Juga Mengecam Kekerasan dan Aksi Teror
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Presiden Perancis Beri Klarifikasi soal Pernyataan Kartun Nabi Muhammad"