Fakta Baru Penembakan Polisi di Medan
PENGAKUAN Kamiso Penembak Polisi, Usai Menyerahkan Diri Ditembak Dua Kali hingga Lumpuh
Pelaku penembakan anggota polisi di Jalan Gagak Hitam, Ringroad, Kamiso terlihat beberapa kali mengerang kesakitan saat dibawa ke konpers
Penulis: Victory Arrival Hutauruk | Editor: Juang Naibaho
Sebelumnya, istri Kamiso, Dinda Putri Nur Az-Zahra mengeluhkan kondisi suaminya saat ini.
Curhat Dinda Putri tersebut dituangkan dalam statusnya di Facebook (FB) pada Minggu (1/11/2020).
Status keluhan tersebut mendadak viral dan mendapatkan respons dari netizen.
Saat dikonfirmasi Tribunmedan.com, Dinda menyebutkan suaminya sewaktu menyerahkan diri ke Polsek Percutseituan, dalam kondisi kaki tertembak hanya di bagian dekat jari.
Saat ini, kata dia, suaminya mengalami patah kakinya akibat tembakan peluru di kedua tulang keringnya.
"Tragis sekali, saya mau tanya, bagaimana sebenarnya hukum dan keadilan di negara ini ya Allah. Persoalannya, suami saya bernama Kamiso telah ditembak kedua kakinya oleh polisi tanpa alasan. Padahal suami saya Kamiso sudah menyerahkan diri ke salah satu Polisi Sektor (Polsek) di jajaran Polrestabes Medan," tulisnya dalam statusnya.
Baca juga: Berita Foto: Kapolrestabes Medan Menghadirkan Kamiso, Tersangka Kasus Penembakan Anggota Polri
Baca juga: Gubernur Edy Rahmayadi Minta Polda Tindak Tegas Pelaku Pengrusakan Mobil Satgas Covid-19
Ia menyebutkan bahwa suaminya tidak akan menembak polisi tersebut apabila tidak dipancing sebelumnya.
"Suami saya juga tidak akan tembak polisi itu dari awal kejadian, kalau polisi itu tidak tembak duluan kaki suami saya," ungkapnya.
Dinda menerangkan bahwa suaminya sesaat setelah kejadian telah menyerahkan diri kepada pihak kepolisian dan mengakui perbuatannya.
"Kasihan suami saya, dia sudah mengakui kesalahannya, dan dia sudah menyerahkan diri. Tapi mengapa polisi polisi itu kejam menyiksa suami saya seperti itu," cetusnya.
Ia meminta agar keluhan keluarganya tersebut bisa mendapatkan perhatian dari pemerintah.
Dinda menyebutkan Kamiso merupakan tulang punggung keluarga.
"Melihat kejadian ini, wahai pemerintah apakah hukum penyiksaan berlaku bagi orang yang sudah menyerahkan diri dan dimana keadilan itu sebenarnya. Sebab saya dan anak-anak saya merasa terpukul sekali atas kejadian ini. Apalagi suami saya, Kamiso merupakan tulang punggung keluarga saya. Semoga masalah ini segera selesai dan keadilan segera ditegakkan ya Allah," pungkasnya.
(vic/tribunmedan.com)