Breaking News

Anggota DPRD Sumut Lebih Mementingkan Laptop saat Pandemi, Sementara Masih Banyak Rakyat Kesusahan

DPRD Sumut melakukan pengadaan laptop di masa pandemi dengan biaya Rp 1,6 miliar. Sementara masih banyak masyarakat kesusahan

Editor: Array A Argus
TRIBUN MEDAN/ARJUNA BAKKARA
Pembalasan Ranperda Pengakuan dan Perlindungan Masyarakat Hukum Adat" di Ruang Rapat Paripurna DPRD Sumut Jalan Imam Bonjol, Medan, Senin (23/11/2020). 

"Menurut saya harus konsisten dari sisi alasan. Kan dalam rangka tingkatkan kinerja menjadi lebih baik, harus bisa diukur dari segi produktivitasnya, pengawasannya sebagai legislasi dan budegting.

Apakah lebih baik atau tidak?," kata Elfenda.

Baca juga: Di bawah Todongan Senjata Api, Suami Memeluk Istri yang Hamil 7 Bulan, Motor dan Laptop Digondol

Apalagi, kata dia, yang menjadi salah satu alasan pengadaan laptop itu adalah untuk kepentingan rapat zoom meeting di tengah pandemi Covid-19 yang mengharuskan penerapan protokol kesehatan.

"Salah satu alasanya kan supaya bisa digunakan zoom dalam rangka tekan pandemi.

Tapi di satu sisi ada yang tidak konsisten, misalnya tingginya perjalanan dinas, bisa dibilang ini tidak konsisten di situ.

Artinya kalau zoom dimaksimalkan, maka fungsi itu seharusnya berjalan" ujarnya.

Ditambahkan Elfenda, dari sisi disiplin. Berdasarkan catatannya, DPRD Sumut sepanjang tahun 2020 ada 33 kali menggelar rapat paripurna.

Akan tetapi, ia menyayangkan tingkat kehadiran para wakil rakyat yang justru tidak maksimal, termasuk kehadiran lima orang pimpinan dewan, jarang terlihat lengkap dalam rapat paripurna.

Tentunya kondisi itu akan selalu menjadi sorotan bagi masyarakat.

Baca juga: Nia Ramadhani Kaget saat Tahu Harga Laptop yang Dibelinya Capai 40 Juta, Nia: Kenapa Mahal Banget?

"Rapat-rapat kan sudah diagendakan. Paling tidak ada keseriusan dari anggota-anggota dewan itu.

Misal bahas aktivitas, bahas perda dan macam-macam lainnya.

Anggota yang hadir rendah dari 33 rapat itu. Kekompakkan dipimpinan pun harus diperlihatkan, bahkan ada pimpinan yang secara fisik hanya 2 kali jika dipersentasekan sebanyak 6 persen.

Menurut saya disiplin ini sangat rendah," ucapnya.

Di samping itu, dari segi anggaran, menurut Elfenda, masih banyak anggaran prioritas, terlebih saat ini tengah terjadi pandemi Covid-19.

Baca juga: Anak Kurang Ajar! Wanita Ini Tak Sudi dan Malu Temui Ibunya yang Datang ke Kampus Antarkan Laptop

"Di saat masa pandemi pemerintah kurangi belanja infrastruktur, tapi ini anggota dewa justru melakukan pengadaan yang bukan urgen," tegasnya.

Sehingga, kata dia, setelah laptop diterima, maka 100 anggota dewan Sumut harus bisa menunjukkan kualitas dan disiplin kinerja sebagai wakil rakyat.

Jangan pula malas dalam bekerja. Laptop itu harus bisa dipertanggungjawabkan, termasuk soal wujud laptop yang akan dikembalikan ke Sekretariat dewan di akhir periodesasi.(ind)

Sumber: Tribun Medan
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved