Eks Sekjen Demokrat Blakblakan Partai Lebih Tenang bila Dipimpin Ibas Yudhoyono, Sebut AHY Tak Bijak
Eks Sekjen Partai Dmeokrat menilai sikap AHY tersebut tidak bijak sebagai pemimpin partai. Menyebut Ibas lebih tenang.
TRIBUN-MEDAN.com - Partai Demokrat belakangan ini menjadi sorotan publik karena dilanda isu kudeta yang dituding oleh Demokrat, dimotori kader, eks kader, hingga pejabat pemerintahan.
Mantan Sekjen Partai Demokrat Marzuki Alie adalah satu dari beberapa orang yang dituding ingin menggulingkan kekuasaan Ketua Umum Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).
Marzuki mengatakan, apabila Edhie Baskoro Yudhoyono alias Ibas yang menjadi Ketum Demokrat, kondisi partai tidak akan segaduh sekarang.

Hal itu diungkapkan oleh Marzuki dalam acara AF UNCENSORED yang diunggah dalam kanal YouTube Akbar Faizal Uncensored, Kamis (11/2/2021).
Mulanya Marzuki mengungkit perdebatannya dengan kader Demokrat Andi Mallarangeng.
Nikita Mirzani Posting Foto Setengah Telanjang Pakai Celana Dalam Rayakan Instagram, Didukung Netter
Ashanty Tampil Kian Modis dan Seksi dan Dapat Kritik Netizen: Baju Kurang Bahan Mulu
Fotonya Digambar di Belakang Truk dengan Keterangan Begini, Nikita Mirzani Bereaksi
RESMI Menikah, Intip Foto-foto Putri Muslimah Indonesia Nurul Bashirah yang Anggun bak Putri Arab
Terkuak Sosok Perempuan yang Viral lantaran Putar Balik Kendaraan Sembarangan dan Sumpah Serapah
TERNYATA Ini Alasan Kenapa Helikopter Penyerang AS Dibekali Rudal Spike Israel, Sangat Presisi
Marzuki bercerita, kala itu Andi tak setuju jika Partai Demokrat disebut telah menjadi partai keluarga atau dinasti karena hasil survey menunjukkan AHY yang paling tinggi.
Beda pendapat dengan Andi, Marzuki menilai survei tidak bisa dijadikan ukuran untuk menunjuk ketua umum partai.
"Ngelola partai ini bukan survei," kata Marzuki.
"Ngelola partai ada ilmunya, ada pengalamannya, enggak mungkin ujuk-ujuk karena survei tinggi langsung duduk sebagai ketua partai."
"Tetapi menjadi pemimpin partai politik itu dia harus punya pengalaman," sambungnya.
Marzuki sendiri masih tidak ingin buka suara bagaimana sosok AHY sebagai Ketum Demokrat, apakah berhasil atau tidak.
"Mampu (atau) tidak itu nanti 2024 hasilnya," ujar dia.
Ayu Ting Ting Ngamuk Batal Nikah Dijadikan Parodi, Ivan Gunawan: Lu Senang Ayu Gak Jadi Kawin?
Nikita Mirzani Tak Terima Gaun Mewahnyanya Diinjak Dinar Candy: Dasar Artis Kurang Terkenal
Ladyboy Kaya dan Tercantik Thailand Wujudkan Impian Belikan Vila Mewah untuk Ortu, Ini Wajah Aslinya
BUKAN Putri Anne, Ternyata Ini Sosok Perempuan yang Bikin Arya Saloka Pernah Sumpah Potong Kuping
Tertangkap Basah Berduaan Dalam Mobil, Imam Kampung dan Janda 4 Anak Dinikahkan Bermahar 200 Ribu
KUDETA Partai Demokrat, Isu Jenderal (Purn) Moeldoko sebagai Dalang hingga Respons Cepat AHY
Dirinya beprinsip bahwa partai harus diurus dengan mekanisme kaderisasi yang jelas.
"Harusnya partai modern itu mengedepankan mekanisme," ujarnya.
Ia mencontohkan apabila adik AHY yakni Ibas menjadi Ketum Demokrat, kondisi partai akan lebih tenang dibandingkan sekarang ini.
"Saya terus terang sangat apresiasi dengan Ibas," kata Marzuki.
"Dia jadi sekjen, dia ke fraksi."
"Kalau Ibas jadi ketua umum, terlepas dari kompetensi dan sebagainya mungkin orang tidak akan terlalu resisten," pungkasnya.
Simak video selengkapnya mulai menit ke-24.37:
Marzuki Alie Anggap AHY Gegabah
Sebelumnya diberitakan, Mantan Sekjen Partai Demokrat Marzuki Alie telah angkat bicara tentang sikap Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) mengumumkan partainya hendak dikudeta.
Dilansir TribunWow.com, hal itu ia sampaikan dalam tayangan Prime Talk di Metro TV, Rabu (3/2/2021).
Diketahui sebelumnya AHY membuat pernyataan ada 5 tokoh dalam dan luar partai yang disinyalir hendak berbuat makar.

Marzuki Alie menilai Demokrat terbelah pendapatnya dalam menanggapi pernyataan AHY.
"Ini debatable, ya," komentar Marzuki Alie.
Gading Marten Beberkan Keuangan saat Masih Bersama Gisel, Raffi: Pantas Harga Gono Gini Gak Ribet
BUKAN Cuma Arya dan Amanda Manopo, Inilah Sejoli Sinetron yang Pernah Menggemparkan Indonesia
Detik-detik Polisi Jemput Paksa Mafia Tanah, Rumah Ibunda Dino Patti Djalal Dikepung 4 Mobil Polisi
CORONA Bukan Virus dari Kelelawar atau Bocor dari Lab, Ini Hasil Spesifik Penelitian WHO Terbaru
TERKUAK Misteri Kematian Jenghis Khan, Ternyata Sang Penakluk Tak Meninggal karena Diracun
Terjerat Bujuk Rayu Kekasih Gelap, Mama Muda Habisi Bayi 9 Bulan lantaran Wajah Mirip Selingkuhannya
Ia mengaku hendak mengkritik sikap AHY yang dengan gegabah mengumumkan ada kadernya yang makar.
Menurut Marzuki, hal ini sama saja dengan mengumbar urusan rumah tangga partai kepada publik.

"Tapi yang saya kritik adalah mengumumkan kader berkhianat," ungkap Marzuki.
"Ini sama saja saya mengasih tahu kepada tetangga atau orang luar, 'Eh, anak saya berkhianat kepada saya'. Lucu kan?" tambah dia.
Ia menilai sikap AHY tersebut tidak bijak sebagai pemimpin partai.
"Ini saya bilang kapasitasnya (AHY) itu. Tidak wise (bijak)," kata mantan Ketua DPR RI itu.
Marzuki melanjutkan, jika memang terbukti ada kader partai yang hendak berbuat makar, seharusnya diselesaikan secara internal partai.
Ia menyebut regulasi di dalam partai sudah menyediakan sanksi bagi kadernya yang dianggap berkhianat.
"Kalau anak kita berbuat apa yang tidak baik, panggil dong anak kita. Kenapa kamu melakukan ini, 'kan ada mekanisme di partai," jelasnya.
Marzuki lalu membandingkan sikap AHY dengan dulu sewaktu dirinya masih terlibat aktif di kepengurusan.
"Waktu saya sebagai pimpinan partai, yang melakukan ini kita panggil, ada yang kita pecat," ungkap Marzuki.
"Tapi enggak gaduh," ungkit dia.
Marzuki juga memberi kritik lain terhadap AHY, yakni agar membangun soliditas partai yang lebih kuat lagi.
"Bahwa dia berkolaborasi dengan orang luar, menjatuhkan, otomatis kalau kita kuat di internal, tidak ada orang luar yang mampu menggoyah kita," jelas Marzuki.
"Tidak akan bisa kalau kita mampu membangun soliditas internal," tegasnya.
(TribunWow.com/Anung/Brigitta)
Sudah Tayang di Tribun WOw